Suara.com - Penampilan gemilang Timnas Indonesia U-17 di fase grup Piala Asia U-17 2025 sukses memikat perhatian pecinta sepak bola Tanah Air. Tidak hanya karena kemenangan beruntun yang diraih, tetapi juga karena gaya bermain mereka yang semakin matang—solid di pertahanan dan tajam dalam serangan balik.
Tak sedikit yang menyebut bahwa permainan Garuda Muda merupakan bentuk evolusi dari taktik ala Shin Tae-yong (STY), yang kini diteruskan bahkan ditingkatkan oleh pelatih kepala Nova Arianto.
Formasi 3-4-3 yang menjadi ciri khas STY kembali diadopsi oleh Nova, namun dengan sentuhan agresivitas dan efisiensi yang lebih terasa di lini serang.
Warisan Taktik Shin Tae-yong yang Disempurnakan
Nova secara terbuka mengakui bahwa ia tetap mempertahankan pendekatan formasi yang digunakan STY di level senior.
Namun yang membuat Timnas U-17 ini tampil beda adalah sentuhan Nova yang membuat serangan balik menjadi senjata utama yang mematikan.
![Pelatih Timnas Indonesia U-17 Nova Arianto dan Shin Tae-yong. [Dok. IG Nova Arianto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/10/26329-nova-arianto-dan-shin-tae-yong.jpg)
Gaya ini terlihat jelas dalam pertandingan terakhir grup kontra Afghanistan yang digelar di Prince Abdullah Al-Faisal Stadium, Jumat (11/4/2025) dini hari WIB.
Meski merotasi beberapa pemain kunci seperti Evandra Florasta dan Zahaby Gholy, Nova mampu menjaga performa tim tetap solid.
Hasilnya, Garuda Muda menang meyakinkan 2-0 dan menyegel posisi juara grup dengan catatan sempurna: 9 poin dari 3 pertandingan.
Salah satu kunci sukses Indonesia adalah kemampuan mereka dalam transisi cepat dari bertahan ke menyerang.
Baca Juga: Juara Piala AFF U-16, Australia Justru Gagal di Piala Asia U-17 2025
Meskipun Afghanistan tampil menekan dengan sejumlah percobaan dari luar kotak penalti, lini belakang Indonesia tampil disiplin.