Untuk itu, persiapan matang dan mental baja akan dibutuhkan agar Arsenal bisa mempertahankan keunggulan dan melangkah ke semifinal.
Laga ini juga mempertegas peran Declan Rice sebagai pemain kunci dalam skuad Arsenal musim ini. Didatangkan dari West Ham dengan nilai transfer tinggi, Rice kini membuktikan kualitasnya tak hanya sebagai gelandang bertahan tangguh, tetapi juga sebagai pemain yang mampu menciptakan momen krusial di pertandingan besar.
Secara statistik, Arsenal menunjukkan dominasi permainan dengan penguasaan bola yang lebih efektif serta pertahanan yang solid. Mereka berhasil meredam lini serang Real Madrid yang diperkuat nama-nama besar seperti Vinicius Jr dan Jude Bellingham.
Selain itu, kemenangan ini membuka peluang besar bagi Arsenal untuk melangkah lebih jauh di Liga Champions, sebuah prestasi yang sudah lama dirindukan oleh para pendukung. Terakhir kali Arsenal mencapai semifinal kompetisi ini terjadi pada musim 2008-2009, dan harapan besar kini kembali menyala di kalangan fans.
Sementara Real Madrid harus kembali ke meja taktik dan memikirkan strategi baru untuk bisa membalikkan keadaan di laga kedua. Bermain di kandang sendiri tentu menjadi keuntungan bagi mereka, namun dengan defisit tiga gol, tantangan yang dihadapi tidaklah mudah.
Bagi Arteta, hasil ini bukan sekadar kemenangan, melainkan manifestasi dari kerja keras, taktik cerdas, serta kebersamaan antara pemain, pelatih, dan suporter. Ia menegaskan pentingnya menjaga fokus dan konsistensi untuk bisa meraih hasil serupa di pertandingan berikutnya.
Dengan kemenangan telak ini, Arsenal menempatkan diri di jalur yang sangat positif menuju semifinal, namun perjuangan belum sepenuhnya usai. Leg kedua di Santiago Bernabeu akan menjadi ujian sesungguhnya bagi ambisi The Gunners dalam menggapai mimpi Eropa.