3 Faktor Mahal dan Berkelas yang Bikin Timnas Indonesia U-17 Susah Dibendung!

Rabu, 09 April 2025 | 15:57 WIB
3 Faktor Mahal dan Berkelas yang Bikin Timnas Indonesia U-17 Susah Dibendung!
Skuad Timnas Indonesia U-17. (pssi.org)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Timnas Indonesia U-17 berhasil mencatat sejarah baru setelah memastikan tiket ke Piala Dunia U-17 2025. Kemenangan dramatis di dua laga Grup C Piala Asia U-17 menjadi bukti kematangan strategi dan kekuatan mental para pemain muda yang dibesut Nova Arianto.

Dalam pertandingan pembuka, Timnas U-17 sukses menumbangkan Korea Selatan dengan skor tipis 1-0. Momentum positif ini kemudian berlanjut saat Indonesia mencatat kemenangan telak 4-1 atas Yaman. Dua hasil luar biasa ini menempatkan Indonesia di posisi puncak klasemen Grup C dan mengamankan langkah ke putaran final Piala Dunia U-17 yang akan digelar tahun depan.

Keberhasilan ini bukan semata-mata hasil keberuntungan. Tiga faktor utama menjadi fondasi kuat keberhasilan Indonesia U-17: peran krusial lini tengah, perubahan taktis pada posisi pemain kunci, dan kondisi fisik para pemain yang sangat prima.

Lini Tengah yang Produktif dan Kreatif

Salah satu aspek paling menonjol dalam performa Garuda Muda adalah kontribusi luar biasa dari para gelandang. Dalam skema permainan yang diterapkan, pelatih Nova Arianto tidak terpaku pada peran penyerang murni untuk mencetak gol. Justru, lini kedua yang menjadi motor utama serangan.

Evandra Florasta menjadi pemain yang mencuri perhatian dengan perannya yang fleksibel. Ia diberikan kebebasan untuk bergerak dan menyerang dari lini kedua, mirip dengan peran gelandang box-to-box seperti Yaya Touré di masa keemasan bersama Manchester City. Hasilnya sangat efektif—tiga gol berhasil ia ciptakan hanya dari dua laga awal.

Strategi ini terbukti memberi variasi serangan yang membuat lawan sulit membaca pola permainan. Ketika fokus lawan terpusat pada striker utama, para gelandang bebas bergerak dan menembus pertahanan.

Perubahan Posisi Mathew Baker Bawa Hasil Positif

Keputusan Nova Arianto untuk merombak formasi dasar juga menjadi pembeda. Ia menerapkan skema tiga bek dengan menyisipkan kejutan taktis. Mathew Baker, yang biasa bermain di posisi bek kiri, digeser ke posisi bek tengah sisi kiri.

Baca Juga: Tumben, Publik Vietnam Ikut Senang Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia U-17 2025

Perubahan ini bukan tanpa alasan. Baker memiliki kemampuan teknis yang mumpuni, terutama dalam hal distribusi bola. Perpindahan posisi ini memungkinkannya untuk lebih aktif membangun serangan dari lini belakang melalui umpan-umpan panjang yang akurat. Ia tampil solid dalam dua pertandingan, menjadi bagian penting dari barisan pertahanan yang minim kebobolan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI