Suara.com - Penggawa Timnas Indonesia, Nathan Tjoe-A-On, tampaknya berada di titik nadir dalam kariernya. Usai ‘didegradasi’ ke Swansea City U-21, ia justru dikalahkan akademi klub kasta ketiga.
Bek berusia 23 tahun itu harus merasakan kekalahan saat tampil bagi Swansea City U-21 melawan Wigan Athletic U-21 di ajang Professional Development League, Selasa (8/4).
Di laga tersebut, Nathan Tjoe-A-On tampil sebagai starter. Sayangnya, ia dan timnya harus menelan kekalahan 1-3 dari Wigan U-21.
Kekalahan ini terasa memalukan bagi Swansea City U-21. Pasalnya, lawannya itu berstatus tim akademi klub kasta ketiga atau League One.
Bahkan kekalahan ini kian terasa memalukan sebab Wigan U-21 yang berada di zona Utara Professional Development League, berada di peringkat tiga terbawah.
Di samping itu, hasil ini juga menjadi aib bagi Nathan. Pasalnya, ia tampil sebagai pemain senior di Swansea City U-21, mengingat usianya sudah 23 tahun.
Tak ayal, kekalahan dari Wigan U-21 ini membuat karier eks Excelsior Rotterdam itu berada di titik nadir. Bisa dikatakan, musim 2024/2025 ini menjadi musim terburuk dalam kariernya.
Di musim 2024/2025 ini, Nathan yang dimaksudkan menjadi bagian tim utama Swansea City, tercatat hanya tampil tiga kali di berbagai ajang dengan mencatatkan 127 menit bertanding.

Terancam Didepak Swansea City dan Patrick Kluivert
Baca Juga: Penyerang Timnas Indonesia U-17 Tak Sabar Mau Bantai Afghanistandi Piala Asia U-17 2025
Terakhir kali Nathan Tjoe-A-On masuk ke skuad utama Swansea City terjadi pada 1 Februari 2025 lalu, saat menghadapi Coventry City.
Di laga tersebut, Nathan hanya menjadi penghangat bangku cadangan The Swans dan tak diturunkan sama sekali oleh pelatihnya.
Bahkan saat Swansea City memecat pelatihnya, Luke Williams, Nathan tetap tak dilirik oleh pelatih baru, yakni Alan Sheehan.
Malahan Nathan tak lagi dilirik masuk skuad dan dibiarkan bermain bersama tim U-21 yang berkiprah di Professional Development League 2024/2025.
Kondisini ini membuat masa depan Nathan menjadi abu-abu di Swansea City, kendati dirinya masih terikat kontrak hingga 2026 mendatang.
Ada kemungkinan Nathan akan dilepas oleh Swansea City, entah itu dengan status pinjaman atau secara permanen pada akhir musim 2024/2025 ini.
Apesnya, kondisi Nathan di Swansea City ini membuat dirinya berpotensi kehilangan tempat di Timnas Indonesia arahan Patrick Kluivert.
Apalagi, Patrick Kluivert telah menegaskan bahwa indikatornya memilih pemain untuk Timnas Indonesia adalah menit bermain di level klub.
"Jika para pemain tidak punya menit bermain di klub, maka kamu tidak bisa dapat kesempatan. Kami juga harus diskusikan situasi dengan pelatih fisik pemain di klub. Hal semacam ini penting," ujar Kluivert dalam jumpa pers.
Sebagai informasi tambahan, tak banyaknya menit bermain dan level kompetisi yang dimainkan Nathan itu berpengaruh terhadap performanya di lapangan.
Hal ini terlihat di laga kontra Australia, di mana Nathan menjadi sorotan karena membuat lini tengah Timnas Indonesia kalah telak dari lawannya.
Akibatnya, skuad Garuda harus menelan kekalahan telak 1-5 dari Australia di Matchday ke-7 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Maret lalu.
Profil Nathan Tjoe-A-On
Lahir dan besar di Rotterdam, Belanda, pada 22 Desember 2001, Nathan memiliki darah campuran Indonesia dari kakeknya yang berasal dari Jawa.
Kecintaannya pada sepak bola tumbuh sejak usia dini, mengantarkannya menimba ilmu di akademi sepak bola Excelsior Rotterdam, salah satu klub profesional di Belanda.
Di sana, ia ditempa dalam disiplin taktik dan fisik ala sepak bola Eropa, mengembangkan kemampuannya sebagai bek kiri yang tangguh dan cerdas.
Perjalanan karier profesional Nathan dimulai di Excelsior, di mana ia berhasil menembus tim utama dan menunjukkan potensi yang menjanjikan. Kepercayaan yang diberikan pelatih dibayar lunas dengan penampilan yang konsisten dan kontribusi signifikan dalam menjaga pertahanan tim.
Kemampuannya dalam duel udara, tekel-tekel bersih, serta visi bermain yang baik menjadikannya aset berharga bagi Excelsior.
Titik balik dalam karier Nathan datang ketika pintu Tim Nasional Indonesia terbuka lebar. Ketertarikan PSSI dan pelatih Shin Tae-yong terhadap pemain-pemain diaspora berkualitas akhirnya berbuah manis.
Proses naturalisasi Nathan berjalan lancar, dan ia resmi menjadi Warga Negara Indonesia, siap membela Merah Putih di kancah internasional.
(Felix Indra Jaya)