Kevin Diks Bongkar Alasan Senyum-senyum saat Tinggalkan GBK Menuju Copenhagen

Arief Apriadi Suara.Com
Selasa, 08 April 2025 | 11:14 WIB
Kevin Diks Bongkar Alasan Senyum-senyum saat Tinggalkan GBK Menuju Copenhagen
Kevin Diks Bongkar Alasan Senyum-senyum saat Tinggalkan GBK Menuju Copenhagen. [Dok. IG FC Copenhagen]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemain keturunan milik Timnas Indonesia, Kevin Diks pulang dengan wajah semringah setelah membantu Garuda menang atas Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta pada 25 Maret lalu.

Kevin Diks bahagia bukan hanya karena menebus kesalahan gagal penalti kontra Australia dengan membantu Garuda menang 1-0 atas Bahrain dalam laga kedelapan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Namun, dia juga merasa senang karena banyaknya dukungan yang berikan fans. Dukungan tersebut tak hanya diberikan di lapangan, tetapi juga di hotel para penggawa Garuda menginap.

Kevin Diks mengaku mendapat banyak sekali hadiah dari penggemar Timnas Indonesia. Dia pun membawa semua itu ke Denmark.

"Mereka datang ke hotel membawa hadiah. Saya pulang dengan satu koper penuh berisi hadiah dari para penggemar," kata Kevin Diks dikutip dari kanal YouTube Copenhagen Sundays, Selasa (8/4/2025).

Bek sayap kanan berusia 29 tahun itu sempat jadi sorotan setelah eksekusi penaltinya gagal menjadi gol saat Garuda menyambangi markas Australia di Sydney Football Stadium, Sydney pada 20 Maret lalu.

Saat itu, Timnas Indonesia yang tampil menekan di awal laga, mendapat hadiah penalti setelah Rafael Struick dijatuhkan di kotak terlarang.

Pemain keturunan Timnas Indonesia, Kevin Diks, menjelaskan insiden kegagalan penalti yang dia alami di laga kontra Australia, sebelum bangkit dan tampil ciamik lawan Bahrain. [Dok. IG FC Copenhagen]
Pemain keturunan Timnas Indonesia, Kevin Diks, menjelaskan insiden kegagalan penalti yang dia alami di laga kontra Australia, sebelum bangkit dan tampil ciamik lawan Bahrain. [Dok. IG FC Copenhagen]

Kevin Diks, yang memiliki catatan keberhasilan penalti 100 persen di FC Copenhagen, ditunjuk pelatih Patrick Kluivert untuk menjadi eksekutor.

Namun, tendangan pemain keturunan Ambon, Maluku itu justru membentur mistar gawang.

Baca Juga: Heboh Evandra Florasta Cium Tangan Wasit usai Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia U-17 2025

Meski demikian, Kevin Diks tetap profesional. Dia mencatatkan assist di laga tersebut meski Garuda kalah 1-5 dari Australia.

Lima hari berselang, Kevin Diks pun tampil solid membawa Timnas Indonesia menang 1-0 atas Bahrain, membuat Garuda memperpanjang asa lolos ke Piala Dunia 2026.

Diks menjelaskan bahwa dukungan suporter Garuda sangat berarti baginya dan Timnas Indonesia. Tak hanya di kandang, mereka juga mendapat dukungan langsung ketika bermain di Sydney.

"Itu merupakan pengalaman berbeda. Kami bermain tandang lawan Australia tapi rasanya seperti di kandang. Saya rasa ada 2.500 penonton Indonesia di Sydney," kata Kevin Diks.

"Hal itu menunjukkan bagaimana besarnya dukungan fans Indonesa, terutama di laga kandang. Ini benar-benar dukungan level tinggi," tambahnya.

Mengenal Asal Usul Darah Indonesia Kevin Diks, Pemain Keturunan Maluku yang Tampil di Eropa

Kevin Diks, pesepak bola profesional kelahiran Apeldoorn, Belanda, pada 6 Oktober 1996, memiliki ikatan darah yang kuat dengan Indonesia.

Pemain bertinggi badan 1,86 meter ini merupakan putra dari pasangan Raymond Diks dan Natasja Diks-Bakarbessy. Dari sang ibu, Kevin mewarisi darah Indonesia, tepatnya dari wilayah Maluku.

Dalam wawancaranya di kanal YouTube Yussa Nugraha, Kevin mengungkapkan bahwa ibunya adalah keturunan asli Indonesia. Nama keluarga dari sang ibu, Bakarbessy, berasal dari Maluku.

“Mamaku berasal dari Indonesia, nama belakangnya Bakarbessy. Opa dan omaku dua-duanya berasal dari Indonesia dan pindah ke Belanda saat usia mereka masih lima atau enam tahun,” ujar Kevin.

Lebih lanjut, Kevin menyebut bahwa kakeknya berasal dari Ambon, dan masih rutin mengunjungi kampung halamannya di Indonesia.

“Opa hampir setiap tahun pulang ke Indonesia, ke Ambon,” tambahnya.

Sedangkan sang nenek diketahui berasal dari Nusalaut, sebuah pulau kecil di Provinsi Maluku.

Meskipun telah dua kali menginjakkan kaki di Indonesia, Kevin Diks mengaku belum sempat mengunjungi tanah leluhurnya di Maluku. Namun, ia merasa tetap memiliki kedekatan dengan daerah asal keluarganya.

“Aku punya banyak kontak di sana. Bahkan ada jersey-ku yang dipajang di sebuah kafe di Ambon,” ujarnya bangga.

Kisah Kevin Diks bukan hanya menambah daftar pesepak bola berdarah Indonesia yang berkarier di Eropa, tapi juga menjadi cerminan kuatnya hubungan emosional diaspora Indonesia dengan tanah air.

Dengan akar budaya yang kaya dan talenta di lapangan hijau, Kevin menjadi salah satu pemain keturunan yang menarik perhatian para pencinta sepak bola Tanah Air.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI