Kevin Diks Semprot Pelatih: Saya Tidak Senang!

Sabtu, 05 April 2025 | 09:10 WIB
Kevin Diks Semprot Pelatih: Saya Tidak Senang!
Kevin Diks baru-baru ini menyemprot pelatih FC Copenhagen, Jacob Neestrup. Bek Timnas Indonesia bahkan tak setuju dengan keputusan pelatihnya itu. (ig Kevin Diks)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kevin Diks baru-baru ini menyemprot pelatih FC Copenhagen, Jacob Neestrup. Bek Timnas Indonesia bahkan tak setuju dengan keputusan pelatihnya itu.

Bek keturunan Ambon itu mengaku tak setuju dengan keputusan Jacob Neestrup yang belakangan terus mencadangkannya di Liga Denmark atau Superliga.

Hal ini diungkapkan Kevin Diks yang diturunkan sebagai starter untuk pertama kalinya sejak Desember 2024 lalu, saat FC Copenhagen menghadapi Randers FC, Senin (31/3).

Usai laga kontra Randers FC, Kevin Diks mengaku bahwa dirinya merasa terhormat ditunjuk sebagai kapten oleh Jacob Neestrup dan dimainkan sebagai starter.

Meski senang ditunjuk sebagai kapten dan menjadi starter, bek berusia 28 tahun itu kesal dengan keputusan pelatihnya yang terus mencadangkannya sebelum laga kontra Randers FC.

“Saya senang ditunjuk menjadi kapten, dan itu merupakan kehormatan yang luar biasa. Saya mengenal klub ini dengan baik,” ujar Kevin Diks, dilansir dari Tipsbladet.

“Tapi saya tidak senang tidak bermain setiap saat, tetapi kami juga memiliki banyak pemain bagus di FCK. Tentu saja saya tidak setuju dengan pelatih tentang hal itu,” lanjutnya.

Bek Timnas Indonesia, Kevin Diks, turut berperan dalam kemenangan tipis Copenhagen vs Randers FC di lanjutan Superliga Denmark, Selasa (01/04/2025) dini hari WIB. (IG Kevin Diks)
Bek Timnas Indonesia, Kevin Diks, turut berperan dalam kemenangan tipis Copenhagen vs Randers FC di lanjutan Superliga Denmark, Selasa (01/04/2025) dini hari WIB. (IG Kevin Diks)

Banyak spekulasi jika keputusan Jacob Neestrup mencadangkannya karena Kevin Diks telah resmi meneken kontrak bersama Borussia Monchengladbach pada Januari lalu.

Hanya saja, mantan penggawa Fiorentina itu memilih mengabaikan spekulasi tersebut dan tetap Positive Thinking terhadap keputusan Jacob Neestrup yang mencadangkannya sejak awal tahun 2025.

Baca Juga: Didi Riyadi Kena Skakmat Kritik Timnas Indonesia: Dari 300 juta Penduduk Kenapa Belum Nikah

“Saya tidak akan membahasnya (transfer ke Borussia Monchengladbach). Kami punya banyak pemain bagus, tetapi saya tidak setuju bahwa saya tidak dimainkan.”

“Merupakan hal yang wajar dalam sepak bola untuk tidak setuju dengan pelatih. Itu tidak terjadi pada saya setelah liburan musim dingin,” pungkasnya.

Sebagai informasi tambahan, terakhir kali Kevin Diks turun sebagai starter bagi FC Copenhagen terjadi pada pekan ke-17 Superliga 2024/2025 saat melawan Nordsjaelland (2/12/24).

Di laga tersebut, Kevin Diks bahkan hanya bermain di babak pertama saja. Di awal babak kedua, Jacob Neestrup, menariknya dan menggantikannya dengan alasan taktikal.

Sejak laga kontra Nordsjaelland itu, Kevin Diks menghuni bangku cadangan dan menjadi pemain pengganti di empat laga Superliga dan sekali tak masuk skuad FC Copenhagen.

Meski terus dicadangkan di kancah liga, Kevin Diks terus dimainkan sebagai starter di laga-laga lainnya, yakni di Piala Denmark dan juga UEFA Conference League.

Terlepas dari hal tersebut, Kevin Diks saat ini tengah berjuang membawa FC Copenhagen meraih gelar juara Superliga Denmark 2024/2025.

Saat ini, FC Copenhagen terpaut satu poin dari FC Midtjylland di tangga klasemen Championship. Mereka berpeluang menggusur rivalnya itu andai menang atas Nordsjaelland pada Minggu (6/4).

Profil Kevin Diks

Lahir di Arnhem, Belanda, pada 6 Oktober 1996, darah Indonesia mengalir dalam diri Kevin Diks dari sang ibu yang berasal dari Sulawesi Utara. Mengawali karier sepak bolanya di akademi Vitesse Arnhem, bakat Diks muda sudah terlihat menonjol. Posturnya yang tinggi besar, tekel-tekelnya yang bersih, serta kemampuan membaca permainan yang matang, membuatnya dengan cepat promosi ke tim utama Vitesse pada usia 17 tahun.

Penampilan impresifnya di Eredivisie, kasta tertinggi Liga Belanda, menarik perhatian klub raksasa Italia, Fiorentina. Pada musim panas 2016, Diks resmi berseragam La Viola. Meski persaingan di Serie A sangat ketat, pengalaman bermain di Italia memberikan Diks pelajaran berharga dalam hal taktik dan kedisiplinan bertahan.

Setelah dua musim di Italia, Diks kembali ke Belanda dengan status pinjaman ke Feyenoord Rotterdam. Di klub yang bermarkas di De Kuip ini, Diks mendapatkan menit bermain yang lebih banyak dan turut merasakan atmosfer kompetisi Eropa, baik di Liga Champions maupun Liga Europa. Pengalaman ini semakin mematangkan permainannya sebagai seorang bek tengah.

Pada tahun 2021, Diks kembali ke Italia dan bergabung dengan klub Serie A lainnya, Empoli. Di Empoli, ia menjadi pemain reguler dan menunjukkan performa yang konsisten di jantung pertahanan. Kepercayaan yang diberikan pelatih membuatnya semakin percaya diri dan menjadi salah satu bek yang disegani di Italia.

Keputusannya untuk menerima pinangan FC Copenhagen pada musim panas 2022 menjadi babak baru dalam kariernya. Di klub raksasa Denmark tersebut, Diks langsung menjadi andalan di lini belakang. Ia tak hanya kokoh dalam bertahan, namun juga memiliki kemampuan membangun serangan dari belakang serta sesekali mencetak gol melalui sundulan memanfaatkan bola mati.

Bersama FC Copenhagen, Diks juga merasakan atmosfer kompetisi tertinggi Eropa, Liga Champions, di mana ia berhadapan dengan tim-tim kuat seperti Manchester City dan Bayern Munich.

(Felix Indra Jaya)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI