“Merupakan hal yang wajar dalam sepak bola untuk tidak setuju dengan pelatih. Itu tidak terjadi pada saya setelah liburan musim dingin,” pungkasnya.
Sebagai informasi tambahan, terakhir kali Kevin Diks turun sebagai starter bagi FC Copenhagen terjadi pada pekan ke-17 Superliga 2024/2025 saat melawan Nordsjaelland (2/12/24).
Di laga tersebut, Kevin Diks bahkan hanya bermain di babak pertama saja. Di awal babak kedua, Jacob Neestrup, menariknya dan menggantikannya dengan alasan taktikal.
Sejak laga kontra Nordsjaelland itu, Kevin Diks menghuni bangku cadangan dan menjadi pemain pengganti di empat laga Superliga dan sekali tak masuk skuad FC Copenhagen.
Meski terus dicadangkan di kancah liga, Kevin Diks terus dimainkan sebagai starter di laga-laga lainnya, yakni di Piala Denmark dan juga UEFA Conference League.
Terlepas dari hal tersebut, Kevin Diks saat ini tengah berjuang membawa FC Copenhagen meraih gelar juara Superliga Denmark 2024/2025.
Saat ini, FC Copenhagen terpaut satu poin dari FC Midtjylland di tangga klasemen Championship. Mereka berpeluang menggusur rivalnya itu andai menang atas Nordsjaelland pada Minggu (6/4).
Profil Kevin Diks
Lahir di Arnhem, Belanda, pada 6 Oktober 1996, darah Indonesia mengalir dalam diri Kevin Diks dari sang ibu yang berasal dari Sulawesi Utara. Mengawali karier sepak bolanya di akademi Vitesse Arnhem, bakat Diks muda sudah terlihat menonjol. Posturnya yang tinggi besar, tekel-tekelnya yang bersih, serta kemampuan membaca permainan yang matang, membuatnya dengan cepat promosi ke tim utama Vitesse pada usia 17 tahun.
Baca Juga: Didi Riyadi Kena Skakmat Kritik Timnas Indonesia: Dari 300 juta Penduduk Kenapa Belum Nikah
Penampilan impresifnya di Eredivisie, kasta tertinggi Liga Belanda, menarik perhatian klub raksasa Italia, Fiorentina. Pada musim panas 2016, Diks resmi berseragam La Viola. Meski persaingan di Serie A sangat ketat, pengalaman bermain di Italia memberikan Diks pelajaran berharga dalam hal taktik dan kedisiplinan bertahan.