Suara.com - Anco Jansen, pemain sepak bola asal Belanda, pernah menjadi sorotan di Indonesia bukan hanya karena aksinya di lapangan, tetapi juga akibat perselisihannya dengan PSM Makassar.
Jauh sebelum namanya mencuat karena pernyataannya yang menyinggung Indonesia, ia lebih dulu mengalami permasalahan dengan klub Liga 1 tersebut.
Pada 2022, Anco Jansen mengaku mengalami keterlambatan pembayaran gaji oleh PSM Makassar. Kejadian ini membuatnya berencana melaporkan klub ke FIFA, organisasi tertinggi sepak bola dunia.
Melalui akun Instagram pribadinya, ia mengungkapkan kekecewaan mendalam terhadap manajemen klub.
Dalam unggahannya, Anco menuliskan bahwa sejak kedatangannya ke PSM Makassar pada 1 Juli 2021, ia kerap mengalami keterlambatan gaji.
Awalnya, ia memilih diam dan menunggu pembayaran dilakukan. Namun, ketika masalah terus berulang, ia tak bisa lagi menahan diri dan merasa harus mengambil tindakan tegas.
Seiring waktu, pernyataannya semakin memantik reaksi publik, terutama dari penggemar PSM Makassar dan pecinta sepak bola Indonesia.
Kasus ini menjadi salah satu dari sekian banyak peristiwa yang menyoroti transparansi keuangan klub-klub Liga 1.
![Pesepak bola PSM Makasar Anco Jansen (kanan) dihadang pesepak bola Persebaya Surabaya Arif Satria (kiri) saat berlaga pada lanjutan BRI Liga 1 antara PSM Makasar melawan Persebaya Surabaya di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (18/9/2021). [ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/hp]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/09/18/50239-pesepak-bola-psm-makasar-anco-jansen-kanan-dihadang-pesepak-bola-persebaya-surabaya-arif-satria.jpg)
Permasalahan gaji di Liga Indonesia memang bukan hal baru, tetapi kasus Anco Jansen semakin membuka mata publik bahwa isu ini perlu perhatian lebih serius.
Baca Juga: Viral Video Shin Tae-yong Kembali Latih Timnas Indonesia, Fakta Sebenarnya Mengejutkan!
Setelah gantung sepatu, Anco Jansen kembali muncul ke publik melalui sebuah podcast di Belanda yang bertajuk Voetbalpraat.
Dalam wawancara tersebut, ia mengeluarkan pernyataan kontroversial mengenai Indonesia yang langsung memicu reaksi dari banyak pihak.
Ia menyebut bahwa Indonesia merupakan negara miskin, tetapi masyarakatnya sangat aktif di media sosial.
"Saya bermain di sana saat pandemi. Indonesia negara yang sangat miskin, tetapi semua orang punya smartphone dan Instagram sangat populer di sana. Kalau saya gagal mencetak gol, saya disarankan untuk tidak melihat media sosial selama dua hari," ujar Anco Jansen dalam podcast tersebut.
Tidak berhenti di situ, ia juga menyatakan bahwa Indonesia bukanlah negara sepak bola. Menurutnya, fasilitas, akademi, serta kualitas pelatih di Indonesia masih sangat terbatas. Hal ini, katanya, menjadi alasan mengapa sepak bola Tanah Air belum berkembang seperti negara-negara lainnya.
"Para pemain naturalisasi memiliki jutaan pengikut dan mendapat banyak perhatian. Namun, secara keseluruhan, sepak bola di Indonesia sebenarnya tidak ada apa-apanya," tambahnya.
Pernyataan ini langsung menuai reaksi beragam dari pecinta sepak bola Indonesia.
Siapa Anco Jansen? Perjalanan Kariernya di Sepak Bola
Anco Jansen lahir pada 9 Maret 1989 di Belanda dan mengawali karier profesionalnya bersama PEC Zwolle pada 2005.
Berposisi sebagai winger kiri, ia melanjutkan perjalanan sepak bolanya bersama SC Cambuur (2008-2009) dan Sportclub Veendam (2009-2012).
Pada 2012, kariernya mencapai puncak saat bergabung dengan De Graafschap. Ia berkesempatan bermain di kasta tertinggi Liga Belanda, Eredivisie, selama musim 2011-2012. Dalam periode tersebut, ia mencatatkan 11 penampilan dengan satu gol.
Kariernya berlanjut dengan bermain di klub Turki, Boluspor, pada musim 2015-2016, di mana ia mencatatkan 59 penampilan dengan torehan 11 gol dan beberapa assist.
Kembali ke Belanda, Anco bergabung dengan FC Emmen pada 2017 dan menjadi bagian dari skuad yang tampil di Eredivisie pada musim 2018-2019.
Ia tampil dalam 29 laga dan menyumbangkan lima gol serta delapan assist. Setelah empat tahun bersama FC Emmen, ia memutuskan mencari tantangan baru di Asia dan bergabung dengan PSM Makassar pada 2021.
Liga 1 dan Masalah Gaji Pemain Asing
Kasus yang dialami Anco Jansen bukanlah yang pertama di Liga 1 Indonesia. Sejumlah pemain asing lainnya juga pernah mengalami kendala serupa terkait gaji.
Situasi ini menyoroti aspek manajemen klub yang masih memiliki banyak kekurangan dalam hal finansial.
Persoalan ini berdampak negatif pada reputasi Liga 1 di mata pemain asing.
Keberlanjutan kompetisi yang lebih profesional tentu menjadi harapan banyak pihak, termasuk penggemar sepak bola Indonesia yang menginginkan liga semakin kompetitif dan terpercaya.
Kini, Anco Jansen telah meninggalkan Indonesia dan melanjutkan kariernya di luar negeri.
Namun, kisahnya di Liga 1 Indonesia tetap menjadi perbincangan, terutama terkait bagaimana seharusnya klub-klub di Tanah Air mengelola finansial mereka agar kasus serupa tidak terus berulang.