Anco Jansen: Indonesia Negara Sangat Miskin

Irwan Febri Suara.Com
Rabu, 02 April 2025 | 09:40 WIB
Anco Jansen: Indonesia Negara Sangat Miskin
Pesepak bola PSM Makasar Anco Jansen (kanan) dihadang pesepak bola Persebaya Surabaya Arif Satria (kiri) saat berlaga pada lanjutan BRI Liga 1 antara PSM Makasar melawan Persebaya Surabaya di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (18/9/2021). [ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/hp]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan penyerang asing PSM Makassar, Anco Jansen, membuat publik Indonesia geram karena komentarnya yang dinilai cukup pedas.

Anco Jansen menjadi bintang tamu di acara podcast #voetbalpraat dari ESPN. Ia menjadi salah satu pembicara karena memiliki pengalaman berkarier di Liga Indonesia.

Ia satu musim memperkuat PSM Makassar pada 2021-2022, ketika ada pandemi COVID-19.

Dari pengalaman singkatnya itu, eks pemain SC Cambuur itu menilai Indonesia sebagai negara sangat miskin yang gemar main media sosial.

"Ya itu terutama karena media sosial. Saya main di sana saat pandemi. Indonesia negara sangat miskin, tapi semua punya smartphone dan instragram sangat populer di sana," kata Anco Jansen.

Kelakuan netizen Indonesia juga tak luput dari pembahasannya, yang mana berpotensi menghujat media sosial miliknya apabila gagal mencetak gol.

"Kalau gagal mencetak gol, saya mendapat saran agar jangan melihat media sosial selama dua hari," imbuhnya.

Tak berhenti di situ, fasilitas sepak bola Indonesia jangan disinggung.

"Fasilitas, akademi, pelatih di sana terbatas. Itu cukup menjelaskan. Itu yang saya pahami," ujar Anco Jansen.

Baca Juga: Rizky Ridho Pilih 4 Klub Liga Eropa, Mana yang Cocok?

"Para pemain naturalisasi mendapat jutaan pengikut dan menjadi menarik perhatian. Tapi, sepakbola di Indonesia sebenarnya tidak ada apa-apanya," lanjutnya.

Anco Jansen mengemas lima gol dan satu assist dari 20 laga BRI Liga 1 2021/2022 selama memperkuat PSM Makassar.

Anco Jansen Bukan Satu-satunya

Sebelumnya, ungkapan pedas juga disampaikan pundit sepak bola Belanda, Kees Kwakman. Ia terang-terangan tidak suka dengan permainan Timnas Indonesia.

Mantan pemain NAC Breda frustasi melihat pertandingan Timnas Indonesia ketika melawan Bahrain. Ia tidak melihat adanya kepantasan kualitas bagi Garuda untuk tampil di ajang Piala Dunia.

Andai Timnas Indonesia benar-benar lolos ke Piala Dunia 2026, dirinya lebih memilih bekerja daripada menyaksikannya.

"Saya tidak benar-benar menikmati saat menontonnya," kata Kwakman, dilansir Voetbal International.

"Saya ingin yang terbaik untuk Timnas Indonesia dan mereka tentu mengejar impiannya, dan jika itu berhasil, itu luar biasa. Tapi, ya ampun. Ketika saya menonton sore ini, saya berharap putri saya meminta untuk bermain gim Rummikub. Tentu saja Piala Dunia bukan level Timnas Indonesia," lanjutnya.

"Dengan perluasan Piala Dunia menjadi 48 negara, kita juga akan melihat negara-negara seperti Indonesia," katanya lagi.

"Mereka semua mengalami kram dan tergeletak di tanah. Tidak ada tempo sama sekali, tetapi tentu saja itu sangat berat. Saya sangat berharap para pemain Timnas Indonesia lolos Piala Dunia, sekali lagi. Saya tidak ingin bertengkar dengan siapa pun," ujar Kwakman.

"Tapi jika nanti kita harus menonton Ole Romeny melawan Sudan di Piala Dunia, mending saya pergi kerja," imbuhnya.

Klasemen Grup C ronde Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia

Klasemen sementara Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia menunjukkan persaingan yang semakin ketat. Jepang saat ini menjadi tim pertama yang memastikan tempat di Piala Dunia 2026, memimpin klasemen dengan 20 poin dari 8 pertandingan.

Australia berada di posisi kedua dengan 13 poin, namun mereka tetap harus waspada karena Arab Saudi yang berada di posisi ketiga dengan 10 poin, terus mengancam.

Timnas Indonesia mengumpulkan 9 poin dan berada di posisi keempat. Meski berada di luar zona aman, peluang Indonesia untuk finis di posisi kedua masih terbuka lebar, tergantung pada hasil yang diraih oleh tim-tim di atas mereka pada dua laga terakhir.

Bahrain ada di posisi kelima, sementara China terperosok di dasar klasemen dengan 6 poin dari 8 pertandingan.

Meskipun China dan Bahrain berada di posisi terbawah, kedua tim ini masih memiliki peluang untuk memperbaiki posisi mereka, namun semuanya bergantung pada hasil dua pertandingan terakhir mereka serta kegagalan tim-tim di atas mereka untuk meraih poin penuh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI