Suara.com - Timnas Indonesia era baru sudah dimulai dengan dua pertandingan di bawah asuhan Patrick Kluivert.
Hasilnya timnas Indonesia meraih satu kekalahan lawan Australia.
Kemudian skuad Garuda bisa bangkit saat menjamu Bahrain di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
Calvin Verdonk merupakan pemain yang selalu mendapatkan kepercayaan dari Patrick Kluivert dalam dua pertandingan tersebut.
"Bagus, sangat jelas," ucap Calvin Verdonk dikutip dari Youtube VoetbalPrimeur.

Pemain NEC Nijmegen tersebut kemudian melanjutkan bahwa laga pertama timnas Indonesia di bawah asuhan Patrick Kluivert memang kurang bagus.
Penyebabnya adalah skuad Garuda tumbang dengan skor 1-5 atas Australia.
"Laga pertama tidak bagus, saya berpikir bahwa kami bermain terlalu buruk saat tampil di laga pertama lawan Australia," jelas Calvin Verdonk.
Menurutnya ada momen tertentu ketika Australia menemukan titik balik untuk mengamankan tiga poin.
Baca Juga: Dear PSSI! Juara Piala Dunia Sarankan Sepak Bola Indonesia Dibangun dari Grassroots
"Saya rasa dua tiga sepak pojok dan satu penalti jadi momen bagi mereka," ujar pemain keturunan Aceh tersebut.
"Kami juga gagal mengeksekusi penalti dan kemudian kalah 5-1," sambungnya.
Beruntung setelah dibantai di Negeri Kanguru, tim Merah Putih bisa bangkit.
Menjamu Bahrain di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, timnas Indonesia meraih kemenangan tipis 1-0.
Gol semata wayang dalam pertandingan tersebut dicatatkan oleh Ole Romeny.

"Kami sangat kuat saat tampil di kandang, kamu punya banyak energi dari suporter dan saya rasa kami masih bisa terus bermimpi," tegas Verdonk.
Adapun ketika berlaga di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Calvin Verdonk merasa cuacanya sangat panas.
Cuaca panas tersebut dianggap pemain 27 tahun tersebut tidak normal.
Saya pikir pertandingannya tidak terlalu enak ditonton," ucap Calvin Verdonk dikutip dari RN7.
"Saya pikir hanya tentu saja berbeda dengan yang biasanya kami alami panasnya, tidak seperti biasanya di Jakarta," ucap pemain NEC Nijmegen tersebut.
Calvin Verdonk pribadi merasakan panas yang luar biasa.
Hal tersebut terlihat ketika kamera menyorot wajahnya pemain 27 tahun ini yang memerah.
"Saya pribadi pernah merasakannya secara normal, tidak terlalu parah," jelas Calvin Verdonk.
"Hanya saja, kali ini saya merasakannya seperti saya sangat kesulitan," imbuhnya.
Kendati mengalami suasana yang memerlukan adaptasi, Calvin Verdonk menegaskan tekadnya bela timnas Indonesia.

"Saya bukan pemain yang cepat meminta pergantian pemain," tegas Calvin Verdonk yang punya komitmen tampil penuh di skuad Garuda.
Sementara itu, timnas Indonesia masih menghidupkan peluang untuk lolos ke Piala Dunia 2026 usai menang dari Bahrain.
Hasil itu membuat timnas Indonesia berada di posisi keempat klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan raihan sembilan poin.
Situasi ini membuat skuad Garuda bisa lolos ke babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 andai bisa mempertahankan posisi di empat besar klasemen.
Selanjutnya dua laga terakhir timnas Indonesia di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 akan melawan China serta Jepang.