Suara.com - Bek Timnas Indonesia, Kevin Diks, turut berperan dalam kemenangan tipis Copenhagen vs Randers FC di lanjutan Superliga Denmark, Selasa (01/04/2025) dini hari WIB.
Bermain di Parken Stadium, Copenhagen tampil dominan sepanjang laga, sementara Randers kesulitan menciptakan peluang dan nyaris tak membahayakan pertahanan Diks dkk.
Meski menguasai permainan, Copenhagen hanya mampu mencetak satu gol melalui Magnus Mattsson, memastikan kemenangan 1-0.
Tambahan tiga poin ini membuat Copenhagen mengoleksi 44 poin dari 23 pertandingan, semakin mengokohkan posisi mereka di peringkat kedua Liga Denmark 2024/2025.
Sementara itu, Randers tetap di peringkat lima dengan 35 poin.
Kevin Diks tampil sejak menit awal dalam laga ini, tetapi tidak ditempatkan sebagai bek kanan maupun kiri.
Ia dipercaya mengisi posisi bek tengah kiri sekaligus mengenakan ban kapten untuk Copenhagen.
Penampilannya sangat solid. Berdasarkan data Fotmob, ia mencatatkan 75 operan dengan 67 di antaranya sukses mencapai rekan setim.
![Timnas Indonesia Kevin Diks saat menghadapi Bahrain dalam laga kedelapan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (25/3/2025) malam WIB. [Dok. PSSI]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/27/27324-timnas-indonesia-kevin-diks.jpg)
Diks juga mengirim tujuh operan ke area pertahanan lawan serta satu umpan silang yang sayangnya tidak menemui target.
Baca Juga: Tristan Gooijer: Tak Tutup Kemungkinan Saya Gabung Timnas Indonesia
Selain itu, ia melakukan 10 umpan panjang, dengan tujuh di antaranya akurat.
Dalam aspek bertahan, ia mencatat lima sapuan dan empat intersep.
Tak hanya itu, ia juga mencatatkan tujuh pemulihan bola serta memenangi tujuh dari sembilan duel yang dilakoninya.
Profil Kevin Diks
Nama Kevin Diks santer menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta sepak bola tanah air. Bek tangguh yang baru saja resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) ini diharapkan mampu menjadi pilar penting di lini belakang Timnas Indonesia. Dengan segudang pengalaman bermain di Eropa, kehadiran Diks memberikan harapan baru bagi skuad Garuda untuk meraih prestasi yang lebih tinggi.
Lahir di Apeldoorn, Belanda, pada 6 Oktober 1996, darah Indonesia mengalir deras dalam diri Diks melalui sang ibu yang berasal dari Sulawesi. Meski lahir dan besar di negeri kincir angin, Diks tidak pernah melupakan akar Indonesianya. Ketertarikan untuk membela Timnas Indonesia sudah lama ia ungkapkan, dan proses naturalisasinya akhirnya rampung pada awal tahun 2024.
Perjalanan karier sepak bola Diks dimulai di akademi Vitesse Arnhem, salah satu klub ternama di Belanda. Bakatnya yang menonjol membawanya promosi ke tim utama Vitesse pada usia yang sangat muda, 17 tahun. Di Vitesse, Diks menunjukkan kualitasnya sebagai bek kanan modern yang memiliki kecepatan, kemampuan bertahan yang solid, dan umpan silang yang akurat. Penampilannya yang impresif menarik perhatian klub raksasa Italia, Fiorentina.
Pada tahun 2016, Diks resmi bergabung dengan Fiorentina. Meskipun persaingan di Serie A sangat ketat, Diks tetap mendapatkan kesempatan bermain dan menambah pengalaman berharga. Setelah beberapa musim di Italia, Diks sempat dipinjamkan ke klub Belanda lainnya, Feyenoord Rotterdam, dan klub Inggris, Hull City.
Kembali ke Italia, Diks kemudian memperkuat Empoli sebelum akhirnya berlabuh di klub Denmark, Aarhus Gymnastikforening (AGF), pada tahun 2021. Di AGF, Diks menjadi pemain kunci dan menunjukkan performa yang konsisten. Ia bahkan berhasil mengantarkan AGF meraih gelar juara Piala Denmark pada musim 2020/2021, sebuah pencapaian yang membuktikan kualitas dan mental juaranya.
Gaya bermain Diks dikenal lugas dan tanpa kompromi dalam bertahan. Ia memiliki kemampuan duel udara yang baik, tekel yang bersih, dan disiplin taktik yang tinggi. Selain itu, Diks juga memiliki kemampuan menyerang yang cukup baik, terutama dalam melakukan overlap dan mengirimkan umpan silang ke kotak penalti lawan. Fleksibilitasnya juga menjadi nilai tambah, karena ia mampu bermain di beberapa posisi berbeda di lini belakang.
Kedatangan Kevin Diks tentu menjadi angin segar bagi Timnas Indonesia. Pengalamannya bermain di kompetisi Eropa level atas diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan mentalitas skuad Garuda. Ia diprediksi akan menjadi pesaing kuat bagi pemain-pemain yang sudah ada di posisi bek kanan, sekaligus memberikan opsi yang lebih variatif bagi pelatih Timnas Indonesia.
Lebih dari sekadar pemain berkualitas, Diks juga menunjukkan komitmen yang tinggi untuk membela Timnas Indonesia. Ia beberapa kali mengungkapkan kebanggaannya atas darah Indonesianya dan antusiasmenya untuk memberikan yang terbaik bagi negara. Semangat dan dedikasi seperti inilah yang diharapkan dapat menular kepada pemain-pemain lainnya di Timnas Indonesia.
Dengan usia yang masih relatif muda, 28 tahun, Kevin Diks memiliki potensi untuk menjadi pemain kunci Timnas Indonesia dalam jangka panjang. Kehadirannya diharapkan dapat membantu Timnas Indonesia meraih mimpi-mimpi besar di kancah sepak bola Asia, seperti lolos ke Piala Asia dan bahkan Piala Dunia.
Para penggemar sepak bola Indonesia tentu menaruh harapan besar kepada Kevin Diks. Mereka berharap bek tangguh ini dapat segera beradaptasi dengan permainan Timnas Indonesia dan memberikan kontribusi maksimal di setiap pertandingan. Dengan kualitas dan pengalaman yang dimilikinya, Kevin Diks diyakini akan menjadi salah satu pemain penting dalam perjalanan Timnas Indonesia meraih kejayaan. Mari kita saksikan kiprahnya bersama skuad Garuda!
Kontributor : Imadudin Robani Adam