Suara.com - Fakta menarik tercipta usai laga Timnas Indonesia vs Bahrain, di mana umpan ‘Trivela’ yang ditunjukkan Ricky Kambuaya dinilai mirip dengan Jude Bellingham. Semirip apa?
Nama Ricky Kambuaya menjadi perbincangan publik dalam beberapa hari terakhir tampil sebagai cameo di laga Timnas Indonesia vs Bahrain, Selasa (25/3) lalu.
Di laga tersebut, gelandang milik Dewa United itu hanya tampil selama 16 menit. Meski tak mencetak gol maupun assist, penampilan singkatnya mengundang decak kagum.
Salah satu aksi yang ditampilkan Kambuaya di laga tersebut adalah saat dirinya mengirimkan operan dengan Teknik ‘Trivela’ kepada Eliano Reijnders.
Saat itu, Kambuaya melakukan pergerakan tanpa bola ke arah kanan pertahanan Bahrain dan menerima sodoran bola dari Ole Romeny.
Usai menerima bola tersebut, gelandang berusia 28 tahun itu menggunakan Teknik ‘Trivela’ untuk mengirimkan umpan silang ke Eliano Reijnders yang berdiri bebas di depan gawang Bahrain.
Meski bola mendarat sempurna, Eliano Reijnders justru gagal mencetak gol dan membuat umpan ‘Trivela’ yang dilepaskan Kambuaya menjadi sia-sia.
Kendati tak menghasilkan assist, umpan ‘Trivela’ Kambuaya itu terus menjadi perbincangan publik. Terlebih teknik itu sulit dilakukan oleh pemain biasa.
Bahkan, umpan ‘Trivela’ yang ditunjukkan Kambuaya itu sampai disandingkan dengan beberapa pemain kelas dunia, yakni Jude Bellingham. Semirip apa umpan ‘Trivela’ yang dibuat keduanya?
Baca Juga: Terekam Kamera! Kiper Bahrain Kasih Jari Tengah ke Suporter Timnas Indonesia
Di Posisi yang Sama, tapi dengan Hasil Berbeda
Bukan tanpa alasan umpan ‘Trivela’ Ricky Kambuaya di laga kontra Bahrain disandingkan dengan umpan ‘Trivela’ yang dibuat oleh Jude Bellingham.
Pasalnya, umpan ‘Trivela’ itu dibuat di posisi yang hampir sama, yakni di sisi kanan pertahanan lawan dan menghasilkan umpan silang separuh badan.
Jude Bellingham melakukan umpan ‘Trivela’ itu saat Real Madrid menghadapi Girona pada 2023 lalu. Saat itu, ia melepaskan umpan ‘Trivela’ dengan kaki kanannya.
Umpan ‘Trivela’ itu bahkan sulit dihentikan oleh barisan pertahanan Girona yang kemudian berhasil disambar Joselu dan membuahkan gol.
Dari posisi dan gaya melepaskan umpan ‘Trivela’ itu, baik Jude Bellingham dan Kambuaya menunjukkan aksi yang mirip. Sayangnya, hasil yang didapatkan berbeda.
Di saat umpan ‘Trivela’ Bellingham menghasilkan assist dan berbuah gol, umpan ‘Trivela’ Kambuaya justru gagal dimanfaatkan Eliano Reijnders, sehingga tak tercipta assist untuknya.
Meski tak berbuah assist, umpan ‘Trivela’ yang ditunjukkan Kambuaya membuktikan kapasitasnya sebagai salah satu gelandang flamboyan yang dimiliki Timnas Indonesia saat ini.
Tak mengherankan jika dirinya tetap mendapat panggilan di era Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert untuk mengisi stok gelandang Timnas Indonesia.
Profil Ricky Kambuaya:

Ricky Kambuaya: Gelandang Enerjik Timnas Indonesia yang Tak Kenal Lelah
Ricky Richardo Kambuaya, lahir di Sorong, Papua Barat, 5 Mei 1996, adalah salah satu gelandang andalan Timnas Indonesia. Dikenal dengan energinya yang tak kenal lelah, visi bermain yang baik, dan kemampuan dribbling mumpuni, Ricky selalu menjadi ancaman bagi lini pertahanan lawan.
Awal Karir dan Perjalanan di Liga Indonesia
Ricky mengawali karir profesionalnya di PSMP Mojokerto Putra pada tahun 2017. Penampilannya yang impresif menarik perhatian PSS Sleman, yang merekrutnya pada tahun 2019. Setahun berselang, Ricky bergabung dengan Persebaya Surabaya, di mana ia semakin menunjukkan kualitasnya sebagai gelandang serang yang berbahaya.
Performa apiknya di Persebaya membuat Ricky dilirik oleh Persib Bandung pada tahun 2022. Namun, karirnya di Persib tidak berjalan mulus dan pada tahun 2023, Ricky memutuskan untuk bergabung dengan Dewa United FC.
Bersinar di Timnas Indonesia
Ricky mulai menjadi bagian dari Timnas Indonesia pada tahun 2015. Namun, namanya baru benar-benar mencuat saat tampil di Piala AFF 2020. Penampilannya yang gemilang, terutama di leg kedua final, membuatnya dinobatkan sebagai pemain terbaik pertandingan.
Sejak saat itu, Ricky menjadi langganan Timnas Indonesia. Ia selalu memberikan kontribusi maksimal di setiap pertandingan, baik dalam bertahan maupun menyerang. Ricky dikenal sebagai pemain yang tidak kenal lelah, selalu bergerak aktif di lapangan, dan tidak takut berduel dengan pemain lawan.
Gaya Bermain dan Kelebihan
Ricky adalah tipe gelandang box-to-box yang memiliki stamina prima. Ia tidak hanya piawai dalam membantu serangan, tetapi juga rajin turun membantu pertahanan. Kemampuan dribblingnya yang baik membuatnya mampu melewati pemain lawan dan menciptakan peluang bagi timnya.
Salah satu kelebihan Ricky adalah visi bermainnya. Ia mampu melihat celah di pertahanan lawan dan memberikan umpan-umpan terukur kepada rekan setimnya. Ricky juga memiliki tendangan keras yang seringkali merepotkan penjaga gawang lawan.
Kontribusi Terkini
Baru-baru ini, Ricky kembali menunjukkan kualitasnya saat Timnas Indonesia menghadapi Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Ia tampil memukau dengan memberikan umpan-umpan akurat dan beberapa kali mengancam gawang lawan. Salah satu momen yang mencuri perhatian adalah umpan trivelanya yang sayangnya gagal dimanfaatkan menjadi gol oleh rekannya.
Harapan dan Masa Depan
Di usianya yang masih relatif muda, Ricky memiliki potensi untuk terus berkembang menjadi salah satu gelandang terbaik di Indonesia. Dengan kerja keras dan dedikasi yang tinggi, bukan tidak mungkin Ricky akan membawa Timnas Indonesia meraih prestasi yang lebih tinggi di masa depan.
Felix Indra Jaya