Suara.com - Beda sikap kini ditunjukkan media-media di Korsel. Setahun lalu ulasan-ulasan media di negeri Gingseng itu tentang Timnas Indonesia jarang yang negatif.
Kini hampir mayoritas ulasan media di Korsel terkesan menyerang Timnas Indonesia. Tentu saja hal ini tak lepas dari keputusan PSSI untuk memecat Shin Tae-yong dan menggantinya dengan Patrick Kluivert.
Artike yang dipublikasikan oleh xportsnews, salah satunya. Artikel yang rilis pada hari ini Minggu 30 Maret 2025 mengulas perihal banyaknya pemain naturalisasi Timnas Indonesia.
Padahal di era Shin Tae-yong tak pernah ditemui media Korsel mengkritik tajam perihal pemain naturalisasi di Timnas Indonesia.
"Mereka memecat Shin Tae-yong. Itu gila! Timnas Indonesia, 11 pemain yang dinaturalisasi. Rekrut pemain Inggris, Belanda, Belgia, satu per satu mereka rekrut," ulas media Korsel tersebut.
"Setelah pemecatan pelatih Shin Tae-yong yang mencurigakan. Naturalisasi pemain dengan kewarganegaraan lain dipercepat,"

Masih dari sumber yang sama, menurut mereka, PSSI akan coba rekrut hingga 10 pemain naturalisasi untuk bisa membela Timnas Indonesia.
Nama-nama yang dulu sempat jadi sorotan publik Indonesia kembali mereka sorot, seperti, Ian Maatsen, Million Manhoef hingga Pascal Struijk.
Klaim mereka, publik sepak bola Indonesia tidak 100 persen setuju dengan kebijakan pemain naturalisasi. Sebab, Timnas Indonesia sudah kebanyakan dengan pemain keturunan Indonesia.
Baca Juga: Happy Eid Mubarak! Pesan Mendalam Ragnar Oratmangoen di Idul Fitri 2025
Tak berhenti disitu, outlet media online Korsel itu kemudian menyebut bahwa Timnas Indonesia dibawah asuhan Kluivert diambang kegagalan.
"Timnas Indonesia yang dibesut Patrick Kluivert saat ini berada di ambang kegagalan melaju ke putaran final Piala Dunia 2026"
"Secara khusus, kemarahan fans meledak saat Timnas Indonesia kalah 1-5 dari Australia. Mereka punya 10 pemain naturalisasi namun hasilnya membawa bencana,"
"Beruntung mereka bisa bernafas lega dengan mengalahkan Bahrain 1-0 di kandang sendiri,namun tak jarang para fans sepak bola Indonesia mengatakan bahwa sosok pemimpin itu lebih penting ada di pelatih bukan pemain naturalisasi,"
Erick Thohir Soal Pemain Naturalisasi
Ketua umum PSSI Erick Thohir buka suara perihal banyaknya pemain Belanda yang membela Timnas Indonesia. Menurut Erick Thohir, sejak dulu cukup banyak pemain asing yang dinaturalisasi di Timnas Indonesia.
Erick Thohir menyebut bahwa dulu pemain dari negara Afrika dan Brasil juga dinaturalisasi dan membela Timnas Indonesia. Namun saat ini strategi naturalisasi diubah.
"Dulu, pemain dari negara Afrika dan Brasil terkadang dinaturalisasi dan ikut membela Timnas Indonesia. Kami berterima kasih kepada para pemain tersebut, tetapi saat ini strategi itu berubah," kata Erick Thohir kepada media Belanda, NOS, Selasa (25/3).
"Saat ini kami mencari pemain yang juga memiliki ikatan emosional dengan Indonesia, melalui keluarga mereka," sambungnya.
![Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes dan Pratama Arhan usai kemenangan atas Bahrain dalam laga kedelapan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (25/3/2025) malam WIB. [Dok. IG Jay Idzes]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/29/45088-kapten-timnas-indonesia-jay-idzes-dan-pratama-arhan.jpg)
Ditegaskan oleh Erick Thohir, PSSI ingin memanfaatkan keberadaan diaspora Indonesia di seluruh dunia. Kebijakan naturalisasi ini kata Erick Thohir di sisi lain juga akan berguna untuk pemain lokal Indonesia.
"Kami ingin memanfaatkan diaspora kami. Para pemain lokal yang tumbuh di Indonesia, dapat belajar dari mereka dan pada saat yang sama, para pemain dapat bergabung membela Timnas Indonesia, mewujudkan impian sepak bola mereka," jelas Erick Thohir.
Menurut Erick Thohir, para pemain naturalisasi dari Belanda yang saat ini memperkuat Timnas Indonesia, seperti Thom Haye ataupun Mees Hilgers mencintai budaya Indonesia, dan hal itu sangat positif.
"Saya melihat pemain seperti Thom Haye, Mees Hilgers dan Eliano Reijnders mencintai budaya Indonesia. Dan para pendukung yang kami miliki di sini termasuk 10 besar di dunia," ungkap Thohir.
Kebijakan naturalisasi yang gencar dilakukan Erick Thohir mendapat pro kontra. Sejumlah kritikus menilai bahwa banyaknya pemain naturalisasi akan menghambat perkembangan pemain lokal.
Namun Erick Thohir menegaskan bahwa hal itu tidak sepenuhnya benar. Masih ada kesempatan untuk pemain lokal bisa membela Timnas Indonesia.
"Para pemain percaya bahwa yang terbaik harus bermain. Di tim U-17, U-20, dan U-23 hanya ada beberapa pemain yang lahir di luar Indonesia. Ada banyak kesempatan bagi pemain lokal untuk berkembang dan mendapat perhatian,"
"Namun untuk tim senior, kami tidak ingin melihat siapa dari mana asalnya. Kami ingin lolos ke Piala Dunia. Sebagian besar suporter menyambut pemain dari diaspora dengan tangan terbuka," kata Menteri BUMN tersebut.