Suara.com - Perfomance luar biasa ditunjukkan oleh pemain keturunan Ole Romeny untuk Timnas Indonesia. Striker Oxford United itu sudah mengoleksi 2 gol di 2 pertandingan babak Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Gol debutnya saat melawan Australia mungkin tak banyak dibicarakan atau dilupakan, karena Timnas Indonesia saat itu menyerah dengan skor telak 1-5.
Namun gol keduanya sangat spesial, bukan hanya untuk dirinya tapi juga seluruh masyarakat Indonesia. Gol Romeny ke gawang Bahrain setelah memanfaatkan assist ciamik Marselino Ferdinan membuat tim Merah Putih menang 1-0.
Pembuktiaan Romeny dengan dua gol itu seolah menegaskan cita-citanya memilih untuk jadi WNI dan membela Timnas Indonesia.
Ole Romeny sebeum menjalani laga debut bersama Timnas Indonesia melawan Australia sempat menegaskan bahwa ia ingin jadi bagian penting dari tim Garuda.

"Saya memilih Indonesia untuk menjadi bagian penting dari tim, negara dan masyarakat di sana," kata Romeny kepada voetbalprimeur.nl
Kala itu, Ole juga mengaku ingin berperan lebih di luar sepak bola, khususnya untuk anak-anak Indonesia. Ia ingin bagaimana anak-anak di Indonesia bisa bermain sepak bola dan mendapatkan kebahagiaan.
"Bagiaman anak-anak bisa bermain sepak bola. Saya juga sempat bermain sepak bola dengan anak-anak di sana. Itulah tujuan Anda sebenarnya. Menjadi inspirasi bagi anak-anak," ucapnya.
Pembuktiaan Ole Romeny
Baca Juga: Habis Talajic, Terbitlah Ivankovic! Pelatih China Jemawa Kalahkan Timnas Indonesia
Ketajaman Ole Romeny di dua laga bersama Timnas Indonesia juga seolah membungkam kritik yang sempat dialamatkan kepadanya.
Kemampuan Ole Romeny untuk bisa mempertajam lini depan Timnas Indonesia diragukan media asing. Ole resmi dinaturalisasi menjadi WNI pada Sabtu 8 Februari 2025 di London, Inggris.
Ole Romeny diharapkan akan memperkuat sektor lini depan Timnas Indonesia di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Namun meski belum jalani debut, Ole sudah diragukan kemampaunnya oleh media tetangga, Vietnam.
Media Vietnam Bongda, mempertanyakan keputusan PSSI melakukan naturalisasi pemain Oxford United itu. "naturalisasi Ole Romeny, kesempatan atau pertaruhan," tulis judul artikel media Vietnam tersebut.
Bongda kemudian melandasi artikelnya soal Ole dengan pernyataan dari pengamat sepak bola Justin Lhaksana atau Coach Justin.

"Coach Justin secara blak-blakan mengungkapkan keraguannya terhadap kemampuan Ole Romeny. Meski ia mengakui Romeny merupakan pemain dengan pondasi bagus," ulas Bongda seperti dilansir Suara.com.
"Ole bukan seorang pembunuh di area penalti lawan tapi ia memang memiliki gaya bermain fleksibel dan dapat mengambil banyak peran dalam skema serangan,"
Coach Justin mengungkapkan bahwa Ole Romeny punya nilai tambah yakni bahwa ia menimba ilmu sepak bola di akademi sepak bola Belanda, "Namun, itu tidak berarti ia akan bersinar dengan Timnas Indonesia," kata coach Justin.
Mengutip dari data Transfermarkt, striker 24 tahun itu bisa ditempatkan sebagai stiker murni, winger bahkan gelandang serang.
Di NEC Nijmegen, Ole mencetak 12 gol dan 8 assist dari 77 match. Sedangkan saat di FC Emmen, ia mencetak 14 gol dan 5 assist dari 51 pertandingan.
Sementara di klub anyarnya, Oxford United, Ole baru mencatatkan 4 pertandingan dan belum bisa mencetak gol serta assist.
Selain itu, dari 4 laga bersama Oxford United, ia tidak pernah bermain full 90 menit. Total Ole Romeny mencatat hanya 49 menit di 4 laga Oxford.
Selain itu, Ole Romeny sempat mengungkapkan empat posisi di lini depan yang cocok untuk dirinya tempati.
Hal itu dia sampaikan saat resmi berseragam oxford United, tetapi juga jelas juga bisa diterapkan di Timnas Indonesia.
“Aku nyaman bermain di segitiga sayap kiri, striker, dan nomor 10. Itu area favoritku," ujar Ole Romeny dikutip Suara.com dari Oxford Mail.
Meski lebih sering bermain sebagai winger kanan di FC Utrecht, Romeny menegaskan dirinya tetap bisa berkontribusi dalam berbagai peran di lini serang, termasuk sebagai ujung tombak.
"Aku bisa bermain di kanan dan masuk ke kotak penalti untuk menciptakan peluang. Tapi jika ditanya posisi terbaik, aku lebih suka di kiri, tengah, atau striker," tambahnya.