Karier Buruk Pemain Keturunan Indonesia Jairo Riedewald: Terancam Jadi Pengangguran

Galih Prasetyo Suara.Com
Kamis, 27 Maret 2025 | 16:12 WIB
Karier Buruk Pemain Keturunan Indonesia Jairo Riedewald: Terancam Jadi Pengangguran
Bakal Jadi Pengangguran, PSSI Masih Mau Naturaliasi Pemain Keturunan Indonesia Jairo Riedewald? [Tangkap layar Youtube]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemain keturunan Indonesia, Jairo Riedewald bakal bernasib buruk setelah akhir musim 2024/2025. Laporan terbaru menyebutkan bahwa Riedewald tak akan diperpanjang kontraknya oleh klub Antwerp FC.

Melansir dari laporan voetbalnieuws.be, klub Belgia itu sepertinya enggan untuk memperpanjang kontrak pemain berusia 28 tahun tersebut.

Royal Antwerp merekrut eks pemain Ajax itu dengan status bebas transfer musim panas tahun lalu. Pemain keturunan Indonesia itu hanya disodorkan kontrak selama semusim dengan opsi perpanjangan di akhir musim.

Namun menurut media Belgia itu, manajemen Antwerp FC kecewa dengan kondisi dan perfomance Jairo Riedewald.

"Cedera dan penampilan mengecewakan Jairo Riedewald tidak bisa meyakinkan manajemen klub dan meskipun klub punya opsi perpanjangan kontrak tampaknya hal itu tidak akan dilakukan," tulis media Belgia itu seperti dilansir Suara.com, Kamis (27/3).

Pemain berdarah Indonesia, Jairo Riedewald (Instagram/royal_antwerp_fc)
Pemain berdarah Indonesia, Jairo Riedewald (Instagram/royal_antwerp_fc)

Perjalanan karier Jairo Riedewald memang bak roller coaster. Ia sempat digadang-gadang sebagai salah satu wonderkid terbaik Ajax dan Belanda.

Bahkan sejumlah pihak di Belanda saat itu menyandingkan gaya main Jairo Riedewald dengan legenda Orange, Frank Rijkaard.

"Anda tidak sering melihat begitu banyak fleksibilitas, keanggunan dan teknik pada sosok seperti dia (Jairo Riedewald)," ungkap jurnalis Belanda, Henk Spaan di Het Parool.

Namun seiring usianya yang bertambah, karier Riedewald tak juga beranjak. Tujuh tahun lalu, Marc Overmars mendepaknya dari Ajax ke Crytal Palace dengan harga 9 juta Euro dan musim panas lalu direkrut gratis oleh Antwerp FC.

Baca Juga: Mualaf! Ayah Pemain Keturunan Indonesia Ini Ucap Dua Kalimat Syahadat di Jakarta

Di awal kedatangannya, pelatih Antwerp FC, Jonas De Roeck sempat menaruh harapan besar kepada Riedewald. Ia berharap si pemain bisa mencapai permainan level tertinggi untuk klub.

"Jairo adalah seorang profesional sejati. Ia tahu apa yang dibutuhkan untuk tampil di level tertinggi. Dengan pengalaman dan serba bisanya di lapangan, ia dapat mengajari kami banyak hal," kata De Roeck.

De Roeck menilai bahwa Jairo Riedewald berfungsi dengan baik saat ia ditempatkan sebagai gelandang tengah yang merupakan posisi terbaiknya karena punya keunggulan fisik dan visi membaca permainan.

Faktanya selama di Antwerp FC, Jairo Riedewald bermain 62 persen atau 561 menit dari total waktu bermainnya 902 menit secara efektif saat bermain sebagai gelandang bertahan.

Sayangnya pada awal September 2024, Riedewald mengalami cedera hamstring dan membuatnya absen hingga Desember. Selain itu, ia juga sempat mendapat sanksi dari Komdis PSSI-nya Belgia akibat tindakan melanggar fair play.

Kabar Naturalisasi Jairo Riedewald

Proses naturalisasi Jairo Riedewald menghadapi kendala yang cukup besar. Bahkan, PSSI menyebut bahwa masalah yang dihadapi gelandang Royal Antwerp ini lebih kompleks dibandingkan dengan Maarten Paes, yang akhirnya berhasil mendapatkan status sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).

Hingga saat ini, belum ada kepastian kapan Jairo Riedewald bisa merampungkan proses naturalisasinya untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Mantan pemain Ajax Amsterdam dan Crystal Palace tersebut awalnya diproyeksikan oleh PSSI untuk tampil bersama Timnas Garuda dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Maret 2025.

Namun, dalam perjalanan proses perubahan kewarganegaraannya, terdapat kendala yang menghambat penyelesaiannya dalam waktu dekat.

PSSI belum mengungkapkan secara rinci masalah yang dihadapi Jairo, tetapi Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, menyatakan bahwa kasus Jairo lebih berat dibandingkan dengan Maarten Paes.

"Jairo ini prosesnya lebih berat daripada Maarten Paes, lebih berat," ungkap Arya kepada media.

Proses naturalisasi Jairo Riedewald menghadapi kendala yang cukup besar. Bahkan, PSSI menyebut bahwa masalah yang dihadapi gelandang Royal Antwerp ini lebih kompleks dibandingkan dengan Maarten Paes, yang akhirnya berhasil mendapatkan status sebagai Warga Negara Indonesia (WNI). [Dok. IG Royal Anterp]
Proses naturalisasi Jairo Riedewald menghadapi kendala yang cukup besar. Bahkan, PSSI menyebut bahwa masalah yang dihadapi gelandang Royal Antwerp ini lebih kompleks dibandingkan dengan Maarten Paes, yang akhirnya berhasil mendapatkan status sebagai Warga Negara Indonesia (WNI). [Dok. IG Royal Anterp]

Sebagai perbandingan, proses perpindahan federasi Maarten Paes dari KNVB (Federasi Sepak Bola Belanda) ke PSSI sempat mengalami kendala.

PSSI bahkan harus membawa kasus ini ke Pengadilan Arbitrase Olahraga atau Court of Arbitration of Sport (CAS) karena Paes pernah membela Belanda U-21 dalam ajang Kualifikasi Euro U-21 pada 15 November 2020, saat usianya sudah mencapai 22 tahun.

Menurut regulasi FIFA, pemain yang berusia di bawah 21 tahun dan pernah debut di timnas senior masih dapat mengganti federasi, dengan syarat jumlah caps-nya tidak lebih dari tiga kali. Beruntung bagi PSSI, CAS mengabulkan permohonan mereka karena Euro U-21 saat itu mengalami force majeure akibat pandemi COVID-19.

Namun, untuk kasus Jairo Riedewald, situasinya diklaim lebih rumit dari kasus Maarten Paes. Sayangnya, Arya tidak menjelaskan secara detail masalah yang dihadapi sang pemain.

"Jadi bukan kita tidak mau, kita mau banget. Tetapi ada masalah di sana. Secara administrasi lebih berat daripada Maarten Paes," tutup Arya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI