Suara.com - Pemain keturunan Indonesia, Julian Oerip santer digosipkan di platform media sosial jadi target PSSI untuk dinaturalisasi.
Rumor itu muncul karena Oerip sejatinya punya peluang untuk jadi WNI dan membela Timnas Indonesia.
Julian Oerip belum pernah membela tim senior Belanda, dan tidak kalah penting, Oerip memiliki garis keturunan Indonesia.
Dilansir dari berbagai sumber, pemain yang berposisi sebagai gelandang serang ini memiliki darah keturunan Indonesia yang berasal dari Surabaya, Jawa Timur.
Sebagai pemain muda, Oerip cukup layak untuk diancungi jempol. Tidak hanya soal skill dan kemampuannya bermain di lapangan namun juga soal kedewasaannya sebagai pesepak bola.
![Kans Timnas Indonesia Dibela Pemain Keturunan Indonesia Berjuluk The Next Tijjani Reijnders [Instagram Julian Oerip]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/27/94712-julian-oerip.jpg)
Salah satu hal positif dari Oerip ialah pemikirannya soal pendidikan. Bagi Oerip, meski sebagai pesepak bola dan ia sangat profesional menggelutinya, pendidikan tetap nomor satu.
Di sebuah wawancara dengan media Belanda, Noordhollands Dagblad beberapa tahun lalu, Oerip mengaku meski sepak bola sedikit mengganggu pendidikannya, namun ia punya ambisi untuk bisa mendapat gelar diploma.
"Terkadang saya absen di pelatihan tambahan misalnya atau sekedar menonton sepak bola. Sayang sekali memang," kata Julian Oerip.
"Tapi saya memiliki gambaran lebih luas. Jika saya mendapat gelar diploma, maka saya sepenuhnya fokus pada sepak bola. Saya pikir itu jadi hal baik dan motivasi bagi saya," sambung pemain AZ itu.
Baca Juga: Kans PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Indonesia Berjuluk The Next Tijjani Reijnders
Sebagai pemain muda yang harus menyelaraskan antara sekolah dan sepak bola, Oerip mengaku ia harus mengatur jadwal dengan baik dan menjalaninnya dengan konsisten.
"Dalam periode saat ini, sangat sibuk. Saya berlatih, mengerjakan pekerjaan rumah, belajar untuk ujian, kembali berlatih dan mengikuti kompetisi. Semua harus direncakan dengan baik," ungkapnya.
"Saya melakukan segalanya untuk olahraga. Inilah hidupku. Apakah seperti ini kehidupan pemain sepak bola profesional sejati? Ya saya kira begitu," tambahnya.
Capaian Julian Oerip
Pemain kelahiran Alkmaar 26 Oktober 2006 ini punya rekam jejak mentereng di usia muda, baik di level klub dan internasional.
Sejak usia muda, pemain keturunan Surabaya dari sang kakek ini mampu membuat jajaran kepelatihan AZ Alkmaar terpikat dengan talentanya.
Bahkan pemain keturunan Indonesia berusia 18 tahun menjadi langganan dipanggil ke tim Belanda U-19. Julian Oerip seolah menjadi pemain andalan di tim yang dilatih oleh Peter van der Veen tersebut.
Di bulan Maret 2025 ini, Oerip kembali dipanggil untuk membela Belanda U-19 di laga babak kualifikasi Euro U-19 2025 yang akan berlangsung di Rumania.
Julian Oerip bermain 67 menit saat Belanda melawan Kroasia U-19. Di laga yang berlangsung pada 19 Maret 2025, Belanda meraih kemenangan 2-1.
![Pemain Keturunan Indonesia Julian Oerip Makin Tak Tergantikan di Skuat Belanda [Instagram Julian Oerip]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/23/74640-julian-oerip.jpg)
Namun di laga kedua melawan Luxemburg, Oerip tidak dimainkan. Ia hanya duduk di bangku cadangan. Dari 7 kali membela Belanda di babak kualifikasi Euro U-19 2025, baru kali itu Oerip tidak dimainkan.
Yang tidak kalah menarik, dari 7 pertandingan itu, Oerip kerap dimainkan dengan posisi berbeda-beda. Ia misalnya jadi gelandang serang saat Belanda menang 2-0 atas Kazakhstan pada 16 November 2024.
Oerip kemudian di-plot menjadi winger saat Belanda menghadapi Ukraina. Hasilnya, Oerip mencetak gol perdananya untuk Belanda di laga itu sekaligus jadi satu-satunya gol yang tercipta.
Nah, saat melawan Kroasia, Oerip kembali berganti posisi. Ia menjadi gelandang bertahan. Setidaknya tugas barunya itu ia mainkan dengan cukup apik selama 67 menit.
“Julian adalah gelandang yang secara teknis terampil dengan banyak kemampuan mencetak gol dan kedalaman. Dia eksplosif, memiliki banyak stamina dan telah menentukan dalam beberapa musim terakhir dengan gol dan assist,” kata Kepala Akademi AZ Alkmaar, Paul Brandenburg.