Namun, sikap arogan yang ditunjukkan Dragan Talajic yang tak punya bukti nyata bisa saja membuat Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) mengambil sikap dengan memecatnya.
Sikap arogan pelatih berusia 59 tahun ini terlihat dari pernyataan-pernyataannya saat bertemu awak media, baik sebelum dan sesudah pertandingan.
Salah satu arogansi Dragan Talajic terlihat jelang laga melawan Timnas Indonesia. Dengan kepercayaan diri tinggi, ia menyebut bahwa skuad Garuda akan menangis saat melawan Bahrain.
“Kami tahu target kami, insha allah besok kita tampilkan pertandingan terbaik dan Anda akan menikmati. Anda akan lihat apa yang akan terjadi. Mungkin anda akan menangis," ucapnya.

Bahkan sebelum melawan Timnas Indonesia, Dragan Talajic kembali menunjukkan mulut besarnya saat Bahrain akan bertemu dengan Jepang.
“Mungkin optimisme saya terlalu berlebihan, dan mungkin ini mengejutkan bagi Anda, tetapi saya optimis karena saya memiliki pemain-pemain yang sangat hebat. Dan Anda akan lihat besok, kami telah belajar dari pertandingan pertama,” tuturnya jelang laga melawan Jepang.
Sayangnya, ‘mulut besar’ Dragan Talajic tak terbukti di atas lapangan pasca Bahrain menelan kekalahan 0-2 dari Jepang dan 0-1 dari Timnas Indonesia.
Dua kekalahan ini membuat catatan Dragan Talajic kian buruk bersama Bahrain. Tercatat dari 17 laga, ia hanya mampu membawa The Reds menang 7 kali, imbang 5 kali, dan kalah 5 kali.
Catatan ini cukup buruk untuk tim yang berada di peringkat ke-81 dunia. Terlebih setelah Bahrain dikalahkan oleh Timnas Indonesia yang berada di peringkat ke-130.
Baca Juga: Alasan Patrick Kluivert Masih Ragu Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 meski Hajar Bahrain
Meski bisa membawa Bahrain menjuarai Piala Teluk (Gulf Cup) pada Januari lalu, Dragan Talajic bisa saja didepak dengan catatan yang dimilikinya tersebut.