Hilgers dan Idzes mempunyai teknik mumpuni, kecerdasan bermain, dan pengalaman bermain di Eropa, Belanda dan Italia.
Namun, begitu mereka berdiri bersebelahan di lini belakang Garuda, yang terjadi justru sebaliknya. Penampilan keduanya malah seperti Gerrard-Lampard, duo gelandang hebat yang entah kenapa sulit menyatu di timnas Inggris.
Dalam beberapa pertandingan, terasa jelas bahwa Idzes terlihat lebih nyaman bermain dengan Ridho. Ridho tak punya pengalaman kerasnya sepak bola Eropa seperti yang dimiliki Hilgers, tapi ia membawa sesuatu yang tak dimiliki Idzes-Hilgers. Itu adalah chemistry.
Chemistry Idzes-Ridho saat bermain bersama sebagai starter membuat Indonesia meraih tiga kemenangan, dua hasil seri, dan satu kekalahan.
![Bek Timnas Indonesia, Rizky Ridho siap menggantikan Mees Hilgers di laga skuad Garuda vs Bahrain dalam lanjutan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Selasa (25/3/2025). [Dok. IG Rizky Ridho]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/24/35394-rizky-ridho-timnas-indonesia.jpg)
Sementara duo Idzes-Hilgers di starter belum memberikan kemenangan untuk tim Garuda sejauh ini. Dari tiga pertandingan bermain bersama sebagai starter, statistik duo ini adalah satu seri dan dua kekalahan.
"Siapapun yang dipilih untuk pelatih untuk menjadi starter ataupun sebagai pemain pengganti, semuanya akan menampilkan yang terbaik. Jadi tolong jangan ada banding-bandingkan lagi karena semuanya ingin yang terbaik untuk timnas Indonesia," kata Ridho.
Indonesia telah melakoni tiga laga dengan status sebagai tuan rumah di Stadion Gelora Bung Karno dengan mencatatkan hasil satu kali menang, sekali imbang dan menelan sekali kekalahan.
Hasil tersebut cukup menjanjikan pasalnya satu-satunya kemenangan Jay Idzes dan kawan-kawan di grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia terjadi ketika berstatus sebagai tuan rumah.
Laga tersebut terjadi ketika Indonesia menghajar Arab Saudi dua gol tanpa balas pada 19 November 2024 lalu.
Baca Juga: 5 Kesalahan Timnas Indonesia yang Tidak Boleh Terulang saat Lawan Bahrain
Kala itu koreografi dan dukungan dari suporter mampu menciptakan suasana mencekam untuk tim tamu The Falcons.