Banyak Pemain Keturunan Indonesia, Erick Thohir: Dulu Timnas Indonesia Dibela Pemain Afrika

Galih Prasetyo Suara.Com
Selasa, 25 Maret 2025 | 15:15 WIB
Banyak Pemain Keturunan Indonesia, Erick Thohir: Dulu Timnas Indonesia Dibela Pemain Afrika
Erick Thohir: Dulu Timnas Indonesia Dibela Pemain Afrika dan Brasil [Instagram @timnasindonesia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua umum PSSI Erick Thohir buka suara perihal banyaknya pemain Belanda yang membela Timnas Indonesia. Menurut Erick Thohir, sejak dulu cukup banyak pemain asing yang dinaturalisasi di Timnas Indonesia.

Erick Thohir menyebut bahwa dulu pemain dari negara Afrika dan Brasil juga dinaturalisasi dan membela Timnas Indonesia. Namun saat ini strategi naturalisasi diubah.

"Dulu, pemain dari negara Afrika dan Brasil terkadang dinaturalisasi dan ikut membela Timnas Indonesia. Kami berterima kasih kepada para pemain tersebut, tetapi saat ini strategi itu berubah," kata Erick Thohir kepada media Belanda, NOS, Selasa (25/3).

"Saat ini kami mencari pemain yang juga memiliki ikatan emosional dengan Indonesia, melalui keluarga mereka," sambungnya.

Ditegaskan oleh Erick Thohir, PSSI ingin memanfaatkan keberadaan diaspora Indonesia di seluruh dunia. Kebijakan naturalisasi ini kata Erick Thohir di sisi lain juga akan berguna untuk pemain lokal Indonesia.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menegaskan tidak akan mengintervensi keputusan teknis Patrick Kluivert di Timnas Indonesia termasuk tidak dipanggilnya Asnawi Mangkualam. [Dok. IG Erick Thohir]
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menegaskan tidak akan mengintervensi keputusan teknis Patrick Kluivert di Timnas Indonesia termasuk tidak dipanggilnya Asnawi Mangkualam. [Dok. IG Erick Thohir]

"Kami ingin memanfaatkan diaspora kami. Para pemain lokal yang tumbuh di Indonesia, dapat belajar dari mereka dan pada saat yang sama, para pemain dapat bergabung membela Timnas Indonesia, mewujudkan impian sepak bola mereka," jelas Erick Thohir.

Menurut Erick Thohir, para pemain naturalisasi dari Belanda yang saat ini memperkuat Timnas Indonesia, seperti Thom Haye ataupun Mees Hilgers mencintai budaya Indonesia, dan hal itu sangat positif.

"Saya melihat pemain seperti Thom Haye, Mees Hilgers dan Eliano Reijnders mencintai budaya Indonesia. Dan para pendukung yang kami miliki di sini termasuk 10 besar di dunia," ungkap Thohir.

Kebijakan naturalisasi yang gencar dilakukan Erick Thohir mendapat pro kontra. Sejumlah kritikus menilai bahwa banyaknya pemain naturalisasi akan menghambat perkembangan pemain lokal.

Baca Juga: Timnas Indonesia vs Bahrain: Patrick Kluivert Disebut Media Vietnam Tak Profesional

Namun Erick Thohir menegaskan bahwa hal itu tidak sepenuhnya benar. Masih ada kesempatan untuk pemain lokal bisa membela Timnas Indonesia.

"Para pemain percaya bahwa yang terbaik harus bermain. Di tim U-17, U-20, dan U-23 hanya ada beberapa pemain yang lahir di luar Indonesia. Ada banyak kesempatan bagi pemain lokal untuk berkembang dan mendapat perhatian,"

"Namun untuk tim senior, kami tidak ingin melihat siapa dari mana asalnya. Kami ingin lolos ke Piala Dunia. Sebagian besar suporter menyambut pemain dari diaspora dengan tangan terbuka," kata Menteri BUMN tersebut.

Timnas Indonesia Dalam Tekanan

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir akhirnya sadar diri. Dia mengakui Timnas Indonesia kini dalam tekanan besar jelang menghadapi Bahrain, Selasa (25/3/2025) malam WIB.

Skuad Garuda sempat dibawa pelatih Shin Tae-yong ke posisi ideal dalam misi lolos ke Piala Dunia 2026 setelah memainkan enam laga Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Tim Merah Putih duduk di urutan ketiga klasemen Grup C dengan koleksi enam poin dari enam laga usai menang 2-0 atas Arab Saudi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta pada 19 November 2024.

Namun, PSSI secara mengejutkan memecat Shin Tae-yong pada 6 Januari 2025 dengan alasan masalah komunikasi dan taktik. Mereka menggantinya dengan Patrick Kluivert, sosok yang punya nama besar saat jadi pemain tetapi kurang sukses di level manajerial.

Patrick Kluivert masih optimis timnas Indonesia kejar posisi kedua atau runner up klasemen akhir Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026. (Dok. PSSI)
Patrick Kluivert masih optimis timnas Indonesia kejar posisi kedua atau runner up klasemen akhir Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026. (Dok. PSSI)

Di bawah asuhan Patrick Kluivert dan jajaran stafnya yang dilabeli PSSI sebagai "Super Tim", Timnas Indonesia justru mengalami kekalahan terbesar sepanjang putaran ketiga.

Garuda hancur lebur di markas Australia pada Kamis (20/3/2025). Dalam pertandingan di Sydney Football Stadium, Timnas Indonesia dilumat 1-5.

Banyak yang menyayangkan keputusan PSSI memecat Shin Tae-yong pasca laga tersebut. Terlepas dari adu kualitas dua pelatih, keputusan buru-buru itu menempati pelatih pengganti, dalam hal ini Kluivert tidak punya banyak waktu mempersiapkan tim.

Kluivert memang ditunjuk sejak Januari tetapi dia dan staf pelatih baru bisa bertemu para pemain Timnas Indonesia mulai 16 Maret lalu. Sebelum melawan Australia, Garuda bahkan cuma sempat berlatih dua kali.

Juru taktik asal Belanda itu bahkan mengakui tidak punya cukup waktu untuk menerapkan filosifi sepak bolanya, sehingga tetap memakai taktik Shin Tae-yong dengan menurunkan formasi 3-4-1-2.

Terlepas dari itu, Erick Thohir yang tidak menyinggung soal keputusan perubahan staf pelatih sebagai salah satu faktor kekalahan Timnas Indonesia dari Australia, percaya Garuda bisa bangkit di laga kontra Bahrain.

Duel Timnas Indonesia vs Bahrain dalam laga kedelapan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ini akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (25/3/2025) malam.

"Kami sadar bahwa memang ada tekanan yang besar, tetapi saya percaya Timnas Indonesia bisa bangkit dan memberikan yang terbaik untuk Indonesia," kata Erick di Instagramnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI