Suara.com - Timnas Indonesia berpeluang mendapatkan manfaat signifikan jika pelatih Patrick Kluivert memutuskan untuk memainkan Emil Audero sebagai penjaga gawang utama menggantikan Maarten Paes dalam pertandingan melawan Bahrain di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada Selasa (25/3/2025).
Sejak resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), Emil belum mendapatkan kesempatan tampil, hanya duduk di bangku cadangan saat Indonesia kalah 1-5 dari Australia.
Menilik performa kurang maksimal dari Paes di laga sebelumnya, Emil memiliki peluang besar untuk melakoni debutnya bersama skuad Garuda.
Jika nantinya Emil benar-benar diberi kesempatan menggantikan Paes, maka ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan Timnas Indonesia.
1. Refleks & Shot-Stopping

Emil Audero dikenal memiliki refleks yang tajam dan kemampuan shot-stopping yang mumpuni. Pengalamannya bermain di liga dengan intensitas tinggi seperti Serie A bersama klub-klub seperti Sampdoria dan Inter Milan telah mengasah kemampuannya dalam menghadapi serangan-serangan cepat dan agresif.
Sebagai contoh, selama musim 2020/2021 bersama Sampdoria, Emil tampil dalam 37 pertandingan di Serie A, menunjukkan konsistensi dan keandalannya di bawah mistar gawang.
Kemampuan ini sangat berharga bagi Timnas Indonesia, terutama saat menghadapi tim dengan serangan balik cepat seperti Bahrain.
2. Antisipasi Bola Mati
Baca Juga: Patrick Kluivert Singgung Faktor Keberuntungan Timnas Indonesia Bisa Berlaga di Piala Dunia 2026
Situasi bola mati sering menjadi titik lemah bagi pertahanan Indonesia, dengan beberapa gol kebobolan berasal dari skema tendangan sudut atau tendangan bebas.
Emil Audero memiliki reputasi sebagai penjaga gawang yang andal dalam mengantisipasi bola mati.
Pengalamannya di liga-liga top Eropa telah memberinya pemahaman taktis dan keterampilan dalam mengatur lini pertahanan saat menghadapi situasi bola mati, yang dapat meningkatkan stabilitas pertahanan Indonesia.
3. Pengalaman & Kualitas Lebih Tinggi
Karier Emil Audero di sepak bola Eropa cukup impresif. Lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada 18 Januari 1997, Emil pindah ke Italia dan mengembangkan karier sepak bolanya di akademi Juventus. Ia kemudian bermain untuk klub-klub seperti Sampdoria, Inter Milan, dan saat ini dipinjamkan ke Palermo dari Como.
Selama musim 2024/2025, Emil bermain untuk Como di Serie A sebelum dipinjamkan ke Palermo di Serie B, di mana ia tampil dalam beberapa pertandingan.
Pengalamannya menghadapi pemain-pemain top Eropa dan bermain di liga-liga kompetitif memberikan Emil keunggulan dalam hal kualitas dan pemahaman permainan, yang dapat diterjemahkan ke dalam peningkatan performa lini belakang Timnas Indonesia.
4. Mentalitas & Kepemimpinan
Bermain di liga-liga besar Eropa tidak hanya mengasah keterampilan teknis Emil, tetapi juga membentuk mentalitas dan kepemimpinannya.
Sebagai penjaga gawang, Emil memiliki peran krusial dalam mengatur lini pertahanan dan memberikan instruksi kepada rekan-rekannya.
Kehadirannya di lapangan dapat memberikan ketenangan dan kepercayaan diri bagi pemain lain saat menghadapi tekanan dari lawan. Kualitas kepemimpinan ini sangat penting bagi Timnas Indonesia dalam membangun tim yang solid dan kompetitif.
Perbandingan dengan Maarten Paes

Di sisi lain, Maarten Paes, kelahiran Nijmegen, Belanda, pada 14 Mei 1998, saat ini bermain untuk FC Dallas di Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat.
Paes memulai kariernya di akademi VV Union dan NEC Nijmegen, kemudian bermain untuk FC Utrecht sebelum bergabung dengan FC Dallas pada 2022. Meskipun memiliki tinggi badan yang sama dengan Emil, yaitu 1,92 meter, dan pengalaman bermain di MLS, perbedaannya terletak pada level kompetisi yang dihadapi.
Serie A dan Serie B di Italia dianggap memiliki tingkat persaingan yang lebih tinggi dibandingkan MLS, yang dapat mempengaruhi kualitas dan intensitas pengalaman bermain seorang pemain.
Kontributor: Aditia Rizki