3 Sisi Positif jika Erick Thohir Tetap Jadi Ketum PSSI meski Timnas Indonesia Kalah dari Bahrain

Irwan Febri Suara.Com
Senin, 24 Maret 2025 | 20:11 WIB
3 Sisi Positif jika Erick Thohir Tetap Jadi Ketum PSSI meski Timnas Indonesia Kalah dari Bahrain
Warna Belanda dalam timnas Indonesia semakin kental dengan kedatangan Jordi Cruyff
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, juga berada dalam sebuah tekanan yang tinggi ketika nasib Timnas Indonesia berada di ujung tanduk menjelang duel penentuan melawan Bahrain pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Sebab, di media sosial, tagar Erick Thohir Out turut menggema di samping tagar Kluivert Out seusai Timnas Indonesia dipermalukan Australia dengan skor 1-5 di Sydney Football Stadium, Kamis (20/3/2025).

Lima gol Australia dicetak oleh Martin Boyle (18' pen), Nishan Velupillay (20'), Jackson Irvine (34', 90'), dan Lewis Miller (61').

Sementara satu gol timnas Indonesia dicetak oleh Ole Romeny pada menit ke-78.

Kini, jika Indonesia harus kalah dari Bahrain, maka peluang untuk lolos ke Piala Dunia 2026 bakal semakin tertutup. Hal ini tentu juga bakal berpengaruh bagi nasib Erick Thohir yang bakal dipertaruhkan kepada publik.

Akan tetapi, ET juga punya peluang untuk bertahan mengingat jabatannya masih berjalan. Berikut Suara.com menyajikan tiga dampak positif apabila Erick Thohir memutuskan untuk tetap bertahan sebagai Ketua Umum PSSI kendati Timnas Indonesia harus kalah melawan Bahrain.

1. Lanjutkan Program 

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menegaskan tidak akan mengintervensi keputusan teknis Patrick Kluivert di Timnas Indonesia termasuk tidak dipanggilnya Asnawi Mangkualam. [Dok. IG Erick Thohir]
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menegaskan tidak akan mengintervensi keputusan teknis Patrick Kluivert di Timnas Indonesia termasuk tidak dipanggilnya Asnawi Mangkualam. [Dok. IG Erick Thohir]

Jika memutuskan untuk tetap bertahan sebagai Ketua Umum PSSI, Erick Thohir tentu bisa kembali melanjutkan program-program yang selama ini telah dirancang oleh federasi dalam mengembangkan sepak bola nasional. 

Dengan kata lain, berbagai program yang sudah berjalan selama dua tahun ini bisa tetap dipertahankan agar berlangsung konsisten dan tak terhenti di tengah jalan karena pergantian kepemimpinan.

Baca Juga: Jelang Lawan Bahrain, Kluivert Ungkap Kondisi Mental Pemain

Tak hanya itu, program naturalisasi yang belakangan ini dilakukan di berbagai kelompok usia juga bisa tetap dijaga oleh federasi apabila Erick Thohir masih menjabat sebagai Ketum PSSI.

2. Pendanaan Aman

Skuat Timnas Indonesia saat menghadapi Jepang di babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 (pssi.org)
Skuat Timnas Indonesia saat menghadapi Jepang di babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 (pssi.org)

Pendanaan PSSI untuk menjalankan berbagai program, mulai dari pengembangan pemain usia dini, penyelenggaraan kompetisi, hingga operasional tim nasional akan tetap aman apabila Erick Thohir bertahan sebagai Ketua Umum PSSI.

Pasalnya, selama ini, Erick Thohir mendapatkan keuntungan karena statusnya sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Jabatan itu membuat Erick bisa leluasa menggelontorkan dana dari perusahaan plat merah.

Misalnya, untuk menggelar kompetisi, sudah ada BRI yang menjadi sponsor utama Liga 1, serta Pegadaian yang menjadi sponsor Liga 2. Timnas Indonesia juga banyak mendapatkan sponsor.

Sedangkan Timnas Indonesia mendapatkan pendanaan dari berbagai sponsor seperti Bank Mandiri. Sponsor-sponsor itu diprediksi juga akan pergi apabila PSSI tidak lagi ditangani oleh Erick Thohir.

Berbeda cerita apabila Erick Thohir hengkang, tetapi penggantinya juga sosok yang 'kuat' di pemerintahan. Sehingga pendanaan federasi, kompetisi, dan tim nasional tetap aman.

3. Stabilitas Federasi

Sejumlah karangan bunga ditempatkan di beranda GBK Arena, Jakarta, pada Kamis (30/3/2023). (ANTARA/RAUF ADIPATI)
Sejumlah karangan bunga ditempatkan di beranda GBK Arena, Jakarta, pada Kamis (30/3/2023). (ANTARA/RAUF ADIPATI)

Selama Erick Thohir menjabat sebagai Ketua Umum PSSI, pengelolaan federasi memang cenderung stabil. Tidak ada riak-riak konflik yang dilakukan secara terbuka di antara para pengurusnya.

Ini bisa menjadi keuntungan karena tidak ada perpecahan di antara anggota Komite Eksekutif (Exco). Kepercayaan penuh yang diberikan kepada ET untuk memimpin juga sangat penting.

Sebab, dengan dukungan ini, dia bisa menjalankan program PSSI dengan baik, setidaknya hingga masa kepengurusannya berakhir.

Kontributor: Muh Faiz Alfarizie

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI