3 Kerugian Apabila Erick Thohir 'Out' Jika Timnas Indonesia Kalah dari Bahrain

Irwan Febri Suara.Com
Senin, 24 Maret 2025 | 13:53 WIB
3 Kerugian Apabila Erick Thohir 'Out' Jika Timnas Indonesia Kalah dari Bahrain
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (tengah) berfoto bersama Penasihat Teknis Timnas Indonesia Jordi Cruyff (kiri) dan Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert (kanan) saat acara perkenalan penasihat teknis Timnas Indonesia di Jakarta, Selasa (11/3/2025). [ANTARA FOTO/Fauzan/nym]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, juga menjadi pihak yang mendapatkan tekanan dari publik setelah kekalahan memalukan Timnas Indonesia menghadapi Australia pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Bahkan, di media sosial, tagar Erick Thohir Out turut menggema di samping tagar Kluivert Out seusai Timnas Indonesia dipermalukan Australia dengan skor 1-5 di Sydney Football Stadium, Kamis (20/3/2025).

Bahkan, hujatan demi hujatan ramai menyerbu Instagram dari Erick Thohir, termasuk ketika dirinya mengunggah isi surat An-Najm Ayat 39-41.

"Dan bawasannya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. Dan bawasannya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). Kemudian akan diberikan balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna," begitu isi postingan gambar itu.

"Harus terus berjuang dan berusaha. Insya Allah usaha tidak akan mengkhianati hasil," tulis Erick Thohir dalam caption postingan.

Bukannya mendapat sumpatik, komentar IG Erick Thohir dipenuhi isi ayat-ayat yang intinya tentang balasan orang-orang dzalim.

"Dan janganlah kamu campuradukkan kebenaran dengan kebatilan dan (janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya." (QS. Al-Baqarah: 42)," begitu tulis @gar***.

"Surah Asy-Syura ayat 42 berbunyi: "Sesungguhnya jalan (untuk menyalahkan) itu hanya ada pada orang-orang yang berbuat zhalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu akan mendapat siksa yang pedih," tulis @pem***.

Tentu saja, tekanan ini akan semakin terasa apabila Timnas Indonesia kembali kalah menghadapi Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Selasa (25/3/2025). 

Baca Juga: Pelatih Bahrain: Kontroversi di Leg Pertama Jadi Motivasi Timnas Indonesia

Bahkan, bukan tak mungkin ET akan mundur karena proyek lolos. Ke Piala Dunia 2026 bakal tertutup karena kekalahan ini. Berikut Suara.com menyajikan tiga dampak negatif yang bisa timbul apabila Erick Thohir memutuskan out apabila Timnas Indonesia kalah dari Bahrain.

1. Proyek Naturalisasi Kacau 

Salah satu dampak negatif yang bisa mencuat apabila Erick Thohir memutuskan mundur dari Ketua Umum PSSI ialah hancurnya proyek naturalisasi yang selama ini sudah dilakukan secara intensif oleh federasi.

Para pemain yang awalnya sudah berminat dan bersedia untuk memperkuat Timnas Indonesia bakal menghitung ulang rencananya untuk menjadi WNI karena pergantian kepemimpinan tersebut.

Apalagi, pemain-pemain yang kini sudah menjadi WNI dan memperkuat Timnas Indonesia sebagian besar berasal dari proyek naturalisasi yang dilakukan di masa Erick Thohir.

2. Stabilitas Federasi

Mundurnya Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI tentu bakal menimbulkan gejolak baru di lingkup internal federasi. Pasalnya, proses transisinya bakal membutuhkan waktu dan energi yang luar biasa.

Perubahan kepemimpinan ini juga berpotensi menimbulkan kegaduhan lantaran perebutan kekuasaan di jabatan tertinggi federasi. Sejumlah pihak bakal saling berebut untuk menguasai PSSI.

Hal semacam ini tentu bisa menimbulkan gejolak yang mengguncang federasi. Sebab, ada pula potensi munculnya para mafia yang ingin mengambil alih kemudi PSSI.

3. Hilangnya Uang BUMN

Selama Erick Thohir menjabat sebagai Ketua Umum PSSI, jabatannya sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memang menjadi salah satu keuntungan yang membantunya mengelola federasi dan kompetisi.

Sebab, berkat status ET sebagai Menteri BUMN, ada banyak perusahaan plat merah yang didorong untuk menggelontorkan dana besar sebagai sponsor. Misalnya, BRI kini jadi sponsor kompetisi Liga 1.

Pegadaian ditunjuk menjadi sponsor Liga 2. Sedangkan beberapa perusahaan telah hadir sebagai sponsor Timnas Indonesia, misalnya, Garuda Indonesia, BRI, Mandiri, dan beberapa perusahaan lain.

Kontributor: Muh Faiz Alfarizie

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI