Seperti tahun sebelumnya, para pemain LALIGA akan mengenakan jersey khusus saat bertanding di Matchday 28 LALIGA EA SPORTS dan Matchday 31 LALIGA HYPERMOTION.
Jersey ini juga akan tersedia di EA SPORTS FC 25 mulai 21 Maret, di mana penggemar bisa mendapatkannya dengan menyelesaikan tantangan tertentu.
Di dalam stadion LALIGA, informasi mengenai inisiatif ini akan ditampilkan di papan LED di sisi lapangan, papan iklan, ban kapten, dan di papan skor video, untuk memperjelas komitmen sepak bola terhadap keberagaman dan rasa hormat, serta menyatukan para pemain, klub, dan penggemar.
Untuk pertandingan pekan ke-29 LALIGA EA SPORTS, pekan ke-33 LALIGA HYPERMOTION, dan pekan ke-24 Liga F, PUMA juga akan meluncurkan bola pertandingan edisi khusus yang terinspirasi dari karya seni SUSO33.
Langkah Hukum dan Preseden Baru dalam Pemberantasan Rasisme
Sejak musim 2015/2016, LALIGA secara aktif melaporkan berbagai bentuk kekerasan dan pelecehan rasial kepada Komisi Negara Anti-Kekerasan, Rasisme, Xenofobia, dan Intoleransi dalam Olahraga serta Komite Kompetisi RFEF. Beberapa kasus terbaru yang menjadi preseden hukum antara lain:
Juni 2024: Tiga pelaku pelecehan rasial terhadap Vinicius Jr dalam pertandingan Valencia CF vs Real Madrid dijatuhi hukuman delapan bulan penjara, larangan masuk stadion selama dua tahun, dan denda hukum.
September 2024: Pelaku penghinaan rasial terhadap Vinicius Jr dan Samuel Chukwueze dihukum enam bulan penjara per pelanggaran serta larangan stadion selama 18 bulan.
Februari 2025: Seorang penggemar yang melakukan pelecehan terhadap Carlos Akapo dalam laga Granada CF vs Cadiz CF pada 2022 dijatuhi hukuman satu tahun penjara dan larangan stadion selama 14 bulan.
Baca Juga: Juara 6 Kali LaLiga Spanyol Berencana Datangkan Mees Hilgers