Pelatih Belanda: Mari Jujur, Mereka Ogah Pilih Indonesia kalau Punya Syarat Main di Timnas Belanda

Senin, 24 Maret 2025 | 10:22 WIB
Pelatih Belanda: Mari Jujur, Mereka Ogah Pilih Indonesia kalau Punya Syarat Main di Timnas Belanda
Barisan pemain keturunan Timnas Indonesia. Pelatih asal Belanda, Robert Maaskant, memberikan komentar pedas terhadap fenomena naturalisasi Timnas Indonesia, di mana pemain keturunan tak akan mau bergabung skuad Garuda. (thetaovanhoa.vn)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelatih asal Belanda, Robert Maaskant, memberikan komentar pedas terhadap fenomena naturalisasi Timnas Indonesia, di mana pemain keturunan tak akan mau bergabung skuad Garuda.

Bagi Robert Maaskant, para pemain keturunan itu tak akan mau bergabung Timnas Indonesia jika memenuhi syarat untuk membela Timnas Belanda.

Hal ini diungkapkan oleh pelatih Helmond Sport itu dalam sebuah Podcast, saat memberikan opininya pasca pertandingan Australia vs Indonesia, Kamis (20/3) lalu.

Tiga pemain keturunan yang sedang jalani sumpah WNI, Dean James, Emil Audero, dan Joey Pelupessy yang bisa membuat tiga nama lain di timnas Indonesia tercoret. (Kolase Instagram @joeypelupessy, @emil_audero, @dean11james)
Tiga pemain keturunan yang sedang jalani sumpah WNI, Dean James, Emil Audero, dan Joey Pelupessy yang bisa membuat tiga nama lain di timnas Indonesia tercoret. (Kolase Instagram @joeypelupessy, @emil_audero, @dean11james)

Dalam Podcast bertajuk ‘De Maaskantine’ itu, Robert Maaskant menyebut para pemain keturunan di kubu tim Merah Putih tak ada apa-apanya di kancah internasional.

“Mereka pemain hebat di Eredivisie, tapi tentunya grup mereka (pemain keturunan) tak ada apa-apanya di level internasional,” ucap Maaskant, dilansir dari Sportnieuws.

“Jika Anda punya pemain ‘rata-rata’ di level internasional, Anda tak bisa mengharapkan punya tim top dalam semalam,” lanjutnya.

Usai menyindir kualitas para pemain keturunan Timnas Indonesia, eks pelatih Go Ahead Eagles itu juga menyindir program naturalisasi yang dijalankan PSSI.

Menurut Maaskant, para pemain keturunan yang bergabung skuad Garuda terlalu dilebih-lebihkan oleh media, terutama di Belanda.

Pemain keturunan Indonesia, Ole Romeny mencetak gol untuk Oxford United. [Dok. IG/@/oleromeny]
Pemain keturunan Indonesia, Ole Romeny mencetak gol untuk Oxford United. [Dok. IG/@/oleromeny]

Maaskant menilai jika sejatinya para pemain keturunan di Timnas Indonesia itu hanya bermain di tim-tim papan tengah di Belanda.

Baca Juga: Intip Sesi Latihan Bahrain Jelang Lawan Timnas Indonesia: Satu Pemain Senasib dengan Mees Hilgers

Karenanya, para pemain keturunan ini sejatinya tak akan mau membela Timnas Indonesia jika bisa memenuhi syarat untuk membela Timnas Belanda.

“Di sana sekarang ada 10 pemain (keturunan) Belanda di Starting Line-Up, api kemudian Australia, yang telah bermain di Piala Dunia selama bertahun -tahun, ternyata terlalu kuat.”

“Tapi jujur saja, para pemain ini (keturunan) tak akan memilih Indonesia jika mereka memenuhi syarat untuk membela Timnas Belanda,” pungkasnya.

Pernyataan Maaskant sendiri tak sepenuhnya salah. Pasalnya, banyak pemain keturunan di skuad Garuda yang sebelumnya memprioritaskan membela Belanda yang jadi tanah kelahirannya.

Sebagai contoh ada Kevin Diks. Sebelumnya, bek berusia 28 tahun itu sempat menolak untuk dinaturalisasi karena masih bermimpi membela Timnas Belanda.

Namun karena tak kunjung dipanggil, akhirnya ia menerima pinangan untuk dinaturalisasi pada Oktober 2024 lalu.

Pun dengan nama-nama lain dari luar Belanda, seperti Emil Audero Mulyadi yang getol membela Timnas Italia. Tapi karena tak kunjung dilirik, akhirnya kiper Palermo itu bersedia dinaturalisasi.

Meski begitu, para pemain keturunan yang rela dinaturalisasi itu membawa berkah tersendiri untuk Timnas Indonesia, sehingga bisa melangkah jauh di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Bahkan berkat kehadiran para pemain keturunan ini, Timnas Indonesia berpeluang lolos ke Piala Dunia 2026, baik itu secara otomatis ataupun melalui jalur Playoff via putaran keempat dan kelima.

Menghadapi Bahrain

Pelatih Tim Nasional Indonesia Patrick Kluivert membuka peluang untuk melakukan rotasi pemain pada pertandingan putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Bahrain, yang akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa.

“Selalu ada peluang untuk itu (melakukan rotasi pemain), tentu saja. Namun Anda tahu, sekarang kami perlu fokus kepada kebugaran dan semuanya untuk tim,” katanya sebelum memimpin sesi latihan tim di Stadion Madya, Jakarta, Minggu.

Pada pertandingan debutnya sebagai pelatih timnas Indonesia, Kluivert harus menyaksikan tim asuhannya dihantam tuan rumah Australia dengan skor 1-5 pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia yang berlangsung pada Kamis (20/3). Meski menelan kekalahan, pada laga itu timnas Indonesia tampil cukup baik dengan berani keluar menyerang pada fase awal pertandingan.

Meski pendekatan bermain menyerang yang diterapkan Kluivert tidak sukses pada pertandingan debutnya, ia tidak menutup kemungkinan untuk kembali menampilkan permainan menyerang saat melawan Bahrain.

“Hal terpenting adalah kami mendapatkan hasil bagus dan kami tentu saja berusaha mengincar kemenangan. Maka mungkin saja kami akan menekan sejak awal,” kata pelatih asal Belanda itu.

Kluivert juga yakin bahwa pasukannya telah melupakan kekalahan pahit dari Australia dan kini siap tampil bagus saat menjamu Bahrain.

“Yah, secara mental, para pemain sangat kuat. Maksud saya, jika Anda telah menyaksikan pertandingan melawan Australia, kami telah melakukan pekerjaan yang sangat baik,” ujar Kluivert.

“Meskipun kami kalah, tentu saja ini merupakan hasil yang sangat mengecewakan. Semua orang tahu itu. Namun, sekarang kami akan menghadapi Bahrain. Kami tidak dapat mengubahnya lagi. Dengan segala keyakinan, kami berharap dapat memperoleh hasil yang baik," katanya menambahkan.

Pada pertemuan pertama melawan Bahrain, timnas Indonesia menelan hasil pahit setelah ditahan imbang 2-2 meski sempat memimpin 2-1 sampai 90 menit berlalu. Indonesia gagal mempertahankan keunggulan setelah Mohamed Marhoon mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-90+9.

Indonesia saat ini berada di posisi keempat klasemen sementara Grup C dengan enam poin, koleksi poin yang sama dengan yang dimiliki Bahrain. Tim Garuda unggul produktivitas gol sehingga berhak berada di posisi keempat.

Selain dua posisi teratas yang dipastikan lolos ke putaran final Piala Dunia 2026, tim posisi ketiga dan keempat juga masih berpeluang mengikuti ajang akbar itu dengan memainkan putaran keempat kualifikasi.

Felix Indra Jaya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI