“Di sana sekarang ada 10 pemain (keturunan) Belanda di Starting Line-Up, api kemudian Australia, yang telah bermain di Piala Dunia selama bertahun -tahun, ternyata terlalu kuat.”
“Tapi jujur saja, para pemain ini (keturunan) tak akan memilih Indonesia jika mereka memenuhi syarat untuk membela Timnas Belanda,” pungkasnya.
Pernyataan Maaskant sendiri tak sepenuhnya salah. Pasalnya, banyak pemain keturunan di skuad Garuda yang sebelumnya memprioritaskan membela Belanda yang jadi tanah kelahirannya.
Sebagai contoh ada Kevin Diks. Sebelumnya, bek berusia 28 tahun itu sempat menolak untuk dinaturalisasi karena masih bermimpi membela Timnas Belanda.
Namun karena tak kunjung dipanggil, akhirnya ia menerima pinangan untuk dinaturalisasi pada Oktober 2024 lalu.
Pun dengan nama-nama lain dari luar Belanda, seperti Emil Audero Mulyadi yang getol membela Timnas Italia. Tapi karena tak kunjung dilirik, akhirnya kiper Palermo itu bersedia dinaturalisasi.
Meski begitu, para pemain keturunan yang rela dinaturalisasi itu membawa berkah tersendiri untuk Timnas Indonesia, sehingga bisa melangkah jauh di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Bahkan berkat kehadiran para pemain keturunan ini, Timnas Indonesia berpeluang lolos ke Piala Dunia 2026, baik itu secara otomatis ataupun melalui jalur Playoff via putaran keempat dan kelima.
Menghadapi Bahrain
Baca Juga: Intip Sesi Latihan Bahrain Jelang Lawan Timnas Indonesia: Satu Pemain Senasib dengan Mees Hilgers
Pelatih Tim Nasional Indonesia Patrick Kluivert membuka peluang untuk melakukan rotasi pemain pada pertandingan putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Bahrain, yang akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa.