Patrick Kluivert Tidak Kapok, Timnas Indonesia Isyaratkan Tetap Main Menekan Lawan Bahrain

Arief Apriadi Suara.Com
Senin, 24 Maret 2025 | 07:18 WIB
Patrick Kluivert Tidak Kapok, Timnas Indonesia Isyaratkan Tetap Main Menekan Lawan Bahrain
Timnas Indonesia berlatih di Stadion Madya, Senayan, Jakarta jelang menghadapi Bahrain dalam lanjutan laga Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (25/3/2025). [Dok. PSSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert mengisyaratkan tidak kapok untuk menerapkan skema permainan menekan dengan garis pertahanan tinggi saat menghadapi Bahrain, Selasa (25/3/2025).

Hal itu disampaikan Patrick Kluivert sebelum memimpin latihan skuad Garuda di Stadion Madya, Senayan, Jakarta pada Minggu (23/3/2025), jelang menghadapi tim berjuluk The Reds.

Saat bertandang ke markas Australia, Kamis (20/3/2025), strategi pressing tinggi yang diterapkan Kluivert ternyata tidak efektif. Lini belakang yang dikomandoi Mees Hilgers, Jay Idzes, dan Calvin Verdonk terlalu mudah ditembus oleh lini serang Socceroos.

Akibatnya, Indonesia kebobolan lima gol dan hanya mampu mencetak satu gol hiburan.

Meski begitu, Kluivert menegaskan bahwa skema permainan ofensif yang menekan tetap menjadi filosofi utama.

Pelatih asal Belanda itu percaya bahwa dengan persiapan lebih baik, anak asuhnya bisa menerapkan strategi tersebut dengan lebih efektif saat menghadapi Bahrain.

"Hal terpenting adalah kami mendapatkan hasil bagus dan kami tentu saja berusaha mengincar kemenangan. Maka mungkin saja kami akan menekan sejak awal," kata Patrick Kluivert.

Selain tetap mempertahankan skema permainan agresif, Kluivert juga membuka kemungkinan melakukan rotasi dalam susunan pemainnya.

Dengan jadwal pertandingan yang padat dan pentingnya menjaga kebugaran pemain, Kluivert ingin memastikan timnya berada dalam kondisi terbaik.

Baca Juga: Raut Wajah Bangga Pemain Keturunan Indonesia Samuel Silalahi Bela Norwegia

Patrick Kluivert, pelatih Timnas Indonesia saat pimpin latihan perdana di Sydney. (pssi.org)
Patrick Kluivert, pelatih Timnas Indonesia saat pimpin latihan perdana di Sydney. (pssi.org)

"Selalu ada kemungkinan untuk melakukan rotasi. Namun, saat ini fokus utama kami adalah memastikan kebugaran dan kesiapan tim," ujar Kluivert sebelum sesi latihan di Stadion Madya, Jakarta, Minggu (23/3).

Kluivert juga tidak khawatir dengan filosofi permainan menyerangnya akan kembali menjadi bumerang melawan Bahrain. Dia melihat anak asuhnya telah mempersiapkan diri dengan baik, termasuk dalam sisi mentalitas bertanding.

"Secara mental, para pemain sangat kuat. Jika Anda melihat pertandingan melawan Australia, kami telah menunjukkan kerja keras," kata Kluivert.

"Meski hasilnya mengecewakan, kami tidak bisa mengubah masa lalu. Sekarang, kami harus fokus pada laga selanjutnya dengan keyakinan penuh untuk mendapatkan hasil yang lebih baik," tambahnya.

Dalam pertemuan terakhir melawan Bahrain, Indonesia hampir meraih kemenangan setelah unggul 2-1 hingga menit ke-90.

Namun, gol dramatis Mohamed Marhoon pada menit ke-90+9 membuat Garuda harus puas berbagi angka dengan skor akhir 2-2.

Saat ini, Indonesia berada di posisi keempat klasemen sementara Grup C dengan enam poin, sama dengan Bahrain, tetapi unggul dalam produktivitas gol.

Hanya dua tim teratas yang otomatis lolos ke putaran final Piala Dunia 2026, sementara peringkat ketiga dan keempat masih memiliki peluang melalui putaran keempat kualifikasi.

Laga melawan Bahrain menjadi kesempatan emas bagi Timnas Indonesia untuk kembali ke jalur kemenangan.

Dukungan penuh dari suporter di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) diharapkan mampu menjadi faktor tambahan bagi skuad Garuda untuk meraih tiga poin krusial dalam perjuangan mereka menuju Piala Dunia 2026.

Sejarah Pertemuan Indonesia dan Bahrain

Dalam sejarah pertemuannya, Timnas Indonesia dan Bahrain telah bertarung di lapangan sebanyak tujuh kali sejak 1980. Dari total pertemuan tersebut, Indonesia mencatat dua kemenangan, dua hasil imbang, dan tiga kekalahan.

Pertemuan perdana terjadi pada 27 Agustus 1980 dalam ajang President's Cup, di mana Indonesia berhasil meraih kemenangan tipis 3-2.

Sementara itu, duel terakhir antara kedua tim berlangsung pada Oktober tahun lalu di mana pertandingan berakhir imbang 2-2.

Salah satu laga paling diingat yang melihatkan kedua tim terjadi pada 29 Februari 2012 dalam kualifikasi Piala Dunia 2014, di mana Timnas Indonesia mengalami kekalahan telak 0-10 dari Bahrain.

Menyitat laman 11v11, Timnas Indonesia dan Bahrain telah bertemu delapan kali. Hasilnya, Garuda menang dua kali dengan Bahrain tiga kali dan sisanya berakhir imbang.

Terakhir kali Timnas Indonesia menang atas The Reds terjadi di Piala Asia 2007 tepatnya pada 10 Juli 18 tahun lalu di mana Garuda berhasil menang dengan skor 2-1 di GBK.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI