Suara.com - Timnas Jerman berhasil melaju ke babak semifinal UEFA Nations League setelah menyingkirkan Italia dengan agregat 5-4, setelah bermain imbang 3-3 pada leg kedua perempat final, Senin (24/3/2025) dini hari WIB.
Dalam pertandingan di Stadion Signal Iduna Park, Dortmund, Jerman, kedua tim tampil memukau membuat laga berjalan sengit hingga berakhir imbang 3-3. Hasil ini cukup bagi Jerman untuk melangkah ke semifinal, berbekal kemenangan 2-1 di markas Italia tiga hari sebelumnya.
Pertandingan dimulai dengan dominasi Jerman yang menguasai 56% penguasaan bola dan mencatat tujuh percobaan tepat sasaran. Mereka mengambil inisiatif menyerang sejak awal, dengan peluang melalui sundulan Tim Kleindienst dan sepakan Leroy Sané.
Namun, gol pembuka baru tercipta pada menit ke-30 melalui eksekusi penalti Joshua Kimmich. Enam menit berselang, Jamal Musiala menggandakan keunggulan Jerman setelah memanfaatkan situasi sepak pojok.
Menjelang akhir babak pertama, Kleindienst menanduk umpan silang Kimmich, membawa Jerman unggul 3-0 saat turun minum.
Memasuki babak kedua, Italia menunjukkan perlawanan. Empat menit setelah jeda, Moise Kean memanfaatkan kesalahan lini belakang Jerman untuk memperkecil ketertinggalan menjadi 1-3. Pada menit ke-69, Kean kembali mencetak gol, mengubah skor menjadi 2-3.
Italia hampir mendapatkan penalti setelah Giovanni Di Lorenzo dijatuhkan Nico Schlotterbeck di kotak terlarang, namun keputusan tersebut dianulir oleh VAR.
Meski demikian, pada menit keenam injury time, Italia mendapatkan penalti yang sukses dieksekusi oleh Giacomo Raspadori, menyamakan kedudukan menjadi 3-3.
Namun, waktu tidak cukup bagi Italia untuk mengejar agregat, sehingga Jerman memastikan langkah ke semifinal.
Baca Juga: Jay Idzes Starter, Venezia Susah Payah Bertahan dari Gempuran Napoli
Pelatih Jerman, Julian Nagelsmann, menekankan pentingnya fokus pada pertandingan dan tidak terpengaruh oleh sejarah pertemuan kedua tim. Sebelumnya, Jerman memiliki catatan kurang baik saat menghadapi Italia, termasuk kekalahan di semifinal Piala Dunia 2006 yang digelar di Jerman.
Namun, Nagelsmann memilih untuk fokus pada performa tim saat ini dan tidak membiarkan sejarah terulang. Ia menekankan pentingnya menjaga form, kewaspadaan, dan fokus pada struktur permainan untuk menciptakan peluang dan meraih kemenangan.
Kemenangan Jerman di leg pertama di San Siro juga menjadi catatan penting, karena itu adalah kemenangan pertama mereka di tanah Italia sejak 1986. Nagelsmann menilai kemenangan tersebut penting, namun ia tetap fokus pada leg kedua dan tidak ingin terlena dengan hasil sebelumnya.
Ia menyadari bahwa keunggulan satu gol masih berbahaya dan menekankan perlunya persiapan matang untuk pertandingan selanjutnya.
Pertandingan leg kedua di Dortmund juga menjadi sorotan karena stadion tersebut memiliki sejarah bagi tim nasional Jerman. Stadion Signal Iduna Park, yang juga dikenal sebagai Stadion Westfalen, pernah menjadi saksi kekalahan Jerman dari Italia di semifinal Piala Dunia 2006.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, stadion ini menjadi tempat yang menguntungkan bagi Jerman, dengan catatan tidak terkalahkan dalam tujuh pertandingan terakhir yang digelar di sana.
Dalam pertandingan ini, Antonio Rüdiger, bek veteran Real Madrid berusia 32 tahun, mendapatkan pujian sebagai pemimpin tak terbantahkan di lini pertahanan Jerman.
Pelatih Nagelsmann memuji kontribusi Rüdiger yang membawa wibawa, soliditas, dan sentuhan ketidakpastian yang khas. Rüdiger juga memiliki hubungan khusus dengan pelatih Italia, Luciano Spalletti, yang pernah melatihnya saat di AS Roma.
Ia mengingat peran penting Spalletti dalam perkembangan kariernya dan menegaskan tidak memiliki rencana untuk meninggalkan Real Madrid.
Dengan kemenangan agregat 5-4 atas Italia, Jerman melangkah ke semifinal UEFA Nations League untuk pertama kalinya sejak kompetisi ini digelar.
Di babak semifinal, Jerman sudah ditunggu Portugal yang berhasil mengalahkan Denmark 5-2 dalam leg kedua perempat final lainnya.
Turnamen Final Four akan berlangsung pada Juni, dan Jerman berharap dapat melanjutkan performa impresif mereka untuk meraih gelar.