Kiper Bahrain Yakin Bungkam Timnas Indonesia: Kami Memahami Situasi Mereka

Arief Apriadi Suara.Com
Senin, 24 Maret 2025 | 06:12 WIB
Kiper Bahrain Yakin Bungkam Timnas Indonesia: Kami Memahami Situasi Mereka
​Kiper Tim Nasional Bahrain, Sayed Mohammed Jaffer, menyatakan keyakinannya bahwa timnya akan mampu mengatasi perlawanan Timnas Indonesia dalam pertandingan kedelapan Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Selasa (2532025) malam WIB.[Dok. Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kiper Tim Nasional Bahrain, Sayed Mohammed Jaffer, menyatakan keyakinannya bahwa timnya akan mampu mengatasi perlawanan Timnas Indonesia dalam pertandingan kedelapan Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Selasa (25/3/2025) malam WIB.

Laga super penting bagi kedua tim dalam misi melangkah ke Piala Dunia 2026 ini akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

Jaffer menilai bahwa sejak pertemuan terakhir dengan Indonesia pada Oktober 2024, timnya telah mengalami banyak kemajuan.

“Kemajuan dari pertandingan terakhir melawan Indonesia hingga sekarang sangat besar bagi tim kami,” kata Jaffer saat ditemui awak media sebelum menjalani latihan bersama tim di Lapangan A, Komplek Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (22/3/2025).

"Dan ini memberi kami lebih banyak kepercayaan diri dan peluang lebih besar untuk memenangi pertandingan ini," tambahnya sebagaimana dikutip dari Antara.

Bahrain memiliki modal yang cukup baik untuk menghadapi Indonesia. Pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 terakhir, mereka hanya kalah 0-2 dari juara Grup C, Jepang. Selain itu, Bahrain merupakan juara Piala Teluk yang berlangsung pada akhir Desember 2024 hingga Januari 2025.

Meski optimistis, Jaffer mengakui bahwa pertandingan melawan Timnas Indonesia akan berlangsung sengit. Kedua tim sama-sama membutuhkan poin demi mempertahankan asa lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.

Kiper 39 tahun itu pun menegaskan paham situasi yang tengah dihadapi Timnas Indonesia, tetapi meyakini timnya berada dalam jalur yang tepat untuk membawa pulang tiga poin.

“Tentu saja, kami memiliki enam poin, Indonesia juga memiliki enam poin. Kami berdua menghadapi ujian yang sama. Semua orang ingin meraih tiga poin dalam pertandingan ini. Ini akan menjadi pertandingan yang sulit,” kata Jaffer.

Baca Juga: Debut Pemain Keturunan Indonesia Adrian Wibowo di MLS, Bakal Dipanggil Patrick Kluivert?

Jaffer juga mengisyaratkan bahwa timnya telah melakukan persiapan terbaik untuk dapat mencuri poin di Indonesia.

“Persiapan berjalan seperti biasa. Kami memahami situasi kami, situasi Indonesia, dan tim lain di grup," jelas Jaffer.

"Jadi, kami mempersiapkan setiap pertandingan secara terpisah. Dan hingga saat ini, persiapan kami sangat baik,” yakin kiper klub Al Muharraq itu.

Saat ini, Bahrain menghuni posisi kelima di klasemen sementara Grup C dengan koleksi enam poin. Koleksi poin Bahrain sama dengan milik Indonesia yang berada di posisi keempat, serta tim juru kunci China.

Sejarah Pertemuan Timnas Indonesia dan Bahrain

Lupakan Australia, Timnas Indonesia On Fire Lawan Bahrain: Kemenangan di GBK Harga Mati! [Dok PSSI]
Lupakan Australia, Timnas Indonesia On Fire Lawan Bahrain: Kemenangan di GBK Harga Mati! [Dok PSSI]

Dalam sejarah pertemuan kedua tim, Indonesia dan Bahrain telah bertemu sebanyak tujuh kali sejak tahun 1980. Dari total pertemuan tersebut, Indonesia mencatat dua kemenangan, dua hasil imbang, dan tiga kekalahan.

Pertemuan pertama terjadi pada 27 Agustus 1980 dalam ajang President's Cup, di mana Indonesia menang 3-2. Pertandingan terakhir antara kedua tim berlangsung pada 29 Februari 2012 dalam kualifikasi Piala Dunia 2014, di mana Timnas Indonesia mengalami kekalahan telak 0-10 dari Bahrain.

Pada Januari 2025, PSSI memutuskan untuk mengganti pelatih kepala timnas Indonesia. Shin Tae-yong, yang menjabat sejak 2019, diberhentikan dari posisinya.

Keputusan ini diambil sebagai upaya untuk meningkatkan performa tim dalam kualifikasi Piala Dunia 2026. Erick Thohir, ketua PSSI, menyatakan perlunya kepemimpinan yang lebih kuat serta peningkatan komunikasi dan implementasi strategi.

Sebagai penggantinya, PSSI menunjuk Patrick Kluivert, mantan penyerang timnas Belanda, sebagai pelatih baru timnas Indonesia.

Kluivert, yang memiliki pengalaman bermain di klub-klub besar seperti AC Milan, Ajax, dan Barcelona, diharapkan dapat membawa angin segar bagi timnas Indonesia. Penunjukan ini diumumkan pada 8 Januari 2025, dengan kontrak yang berlangsung hingga 2027 dan opsi perpanjangan.

Debut kompetitif Kluivert sebagai pelatih timnas Indonesia tidak berjalan mulus. Pada 20 Maret 2025, Indonesia mengalami kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026.

Kekalahan ini membuat Indonesia turun ke posisi keempat di Grup C, terpaut empat poin dari posisi kedua yang menjamin tiket otomatis ke putaran final.

Kluivert menekankan perlunya respons positif dan persiapan matang untuk pertandingan selanjutnya melawan Bahrain. Ia berharap timnya dapat bangkit dan meraih hasil positif dalam laga krusial tersebut.

Meskipun mengalami kekalahan, tim menunjukkan ketahanan dengan mendominasi bagian-bagian tertentu dalam pertandingan dan memiliki sejarah bangkit kembali setelah kekalahan, seperti kemenangan 2-0 atas Arab Saudi setelah kalah dari Jepang.

Pertandingan melawan Bahrain pada 25 Maret 2025 menjadi sangat penting bagi Indonesia. Dengan posisi di klasemen yang ketat, kemenangan akan membuka peluang bagi Indonesia untuk tetap bersaing memperebutkan tiket ke putaran final Piala Dunia 2026. Sebaliknya, kekalahan dapat mempersulit langkah Indonesia dalam kualifikasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI