Suara.com - Juventus resmi mendepak Thiago Motta dari kursi pelatih.
Pemecatan itu diumumkan langsung klub melalui laman resmi.
"Juventus FC mengumumkan telah memecat Thiago Motta dari perannya sebagai pelatih," tulis pernyataan klub yang dilansir Suara.com, Senin (24/3/2025).
Manajemen Si Nyonya Tua juga berterima kasih kepada Thiago Motta dan seluruh stafnya atas profesionalisme yang ditunjukkan dan atas pekerjaan yang dilakukan dalam beberapa bulan terakhir.
"(Dia bekerja) dengan penuh semangat dan dedikasi, serta mendoakan yang terbaik bagi mereka di masa depan," tambahnya.
Juventus FC mengumumkan telah mempercayakan kepemimpinan Tim Utama Putra kepada Igor Tudor yang akan mengarahkan sesi latihan pertama besok.
Sementara melansir ANTARA, Thiago Motta diketahui menerima pekerjaan sebagai pelatih kepala Juventus sejak awal musim ini setelah berhasil membawa Bologna menembus posisi empat besar pada Liga Italia musim lalu.
Motta sukses membawa Juventus tak terkalahkan selama 21 pekan pada Liga Italia sebelum akhirnya haru takluk di tangan Napoli dengan skor 1-2.
Pada dua pekan terakhir, Juventus harus menelan kekalahan dengan skor telak di ajang Liga Italia usai dibantai Atalanta 0-4 dan Fiorentina 0-3.
Baca Juga: 4 Klub Serie A Italia yang Incar Jay Idzes, Ada Duo Milan
Selain penurunan di Liga Italia, keputusan Juventus berpisah dengan Motta juga diyakini karena kegagalan Bianconeri melaju ke babak 16 besar Liga Champions dan tersingkir pada Piala Italia.
Keputusan untuk memecat Motta nantinya akan membuat Juventus harus mengeluarkan uang sebesar 15 juta euro sebagai kompensasi kepada Motta dan asistennya.
Namun ada juga opsi bahwa pemecatan Motta baru akan dijadwalkan pada 1 April 2024. Hal ini untuk masalah finansial masuk ke dalam anggaran kuartal berikutnya, bukan anggaran yang saat ini berjalan.
Selama menangani Juventus, mantan pemain Timnas Italia itu memiliki sederet masalah di internal tim.
Motta sempat berselisih dengan striker Dusan Vlahovic dan sempat mencadangkannya demi memberi tempat bagi Randal Kolo Muani.

Keputusan ini membuat hubungan keduanya semakin renggang, sehingga berdampak pada performa Juventus di lini serang.
Juventus kini masih tertahan di posisi kelima klasemen sementara Liga Italia Serie A dengan raihan 52 poin dari 29 laga.
Uniknya, Bologna yang ditangani Thiago Motta sebelumnya berada satu tingkat di atasnya dengan koleksi 53 angka.
Di sisi lain, selain Igor Tudor juga muncul nama lain sebagai calon kandidat pelatih Juventus. Ia adalah eks pelatih Arab Saudi, Roberto Mancini.
Pelatih yang pernah dikalahkan oleh Shin Tae-yong di babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 itu juga dirumoran sebagai alternatif pengganti Motta.
Roberto Mancini dikabarkan akan disodorkan kontrak jangka pendek oleh Juventus. Opsi perpanjangan kontrak akan diberikan kepada Mancini jika berhasil membawa Juventus main di Liga Champions musim depan.
Roberto merupakan mantan pesepak bola asal Italia yang saat ini dikenal sebagai pelatih berbagai klub serta Timnas Italia.
Mancini menjadi pelatih baru Azzurrri setelah kegagalan Italia di Kualifikasi Piala Dunia 2018. Ia membangkitkan skuad Gli Azzurri untuk kembali menjadi tim terdepan di semua kompetisi.
Pada masa aktifnya sebagai pemain profesional, Mancini merupakan seorang striker handal. Tercatat ia pernah bermain untuk klub Lazio, Sampdoria, dan Manchester City.
Mancini lahir pada 27 November 1964 dan dibesarkan sebagai seorang Katolik yang taat. Pria berusia 56 tahun itu di usia mudanya adalah seorang alter boy di tanah kelahirannya, Ancona.
Hingga kini Mancini masih menghadiri misa secara rutin bersama keluarganya. Sebagai manajer kawakan, Mancini telah memenangkan trofi untuk setiap klub yang ia latih. Ia telah meraih total 13 trofi. Trofi pertamanya ia persembahkan untuk Fiorentina saat usianya 35 tahun.