Perbandingan Pengalaman Alex Pastoor vs Asisten Bahrain, Pernah Dampingi Niko Kovac Piala Dunia

Irwan Febri Suara.Com
Minggu, 23 Maret 2025 | 17:16 WIB
Perbandingan Pengalaman Alex Pastoor vs Asisten Bahrain, Pernah Dampingi Niko Kovac Piala Dunia
Goran Lackovic bersama John Terry. (Instagram/goran_lackovic)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Duel Timnas Indonesia melawan Bahrain tak sekadar perebutan tiga poin krusial di Kualifikasi Piala Dunia 2026, tetapi juga adu gengsi antarasisten pelatih.

Timnas Indonesia akan menghadapi Bahrain dalam lanjutan fase Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Selasa (25/3/2025).

Bertanding di markas sendiri, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Timnas Indonesia tentu diharapkan mampu meraih kemenangan.

Bahrain sebagai lawan yang dihadapi pastinya tidak ingin kehilangan momentum mengamankan tiga poin di pertandingan ini.

Timnas Indonesia saat ini duduk di peringkat keempat klasemen sementara Gup C, sementara Bahrain satu tangga tepat di bawahnya.

Karena itu, pertandingan ini sangat krusial bagi kedua tim yang masih ingin menjaga asa lolos ke Piala Dunia 2026.

Meski begitu, laga ini tak hanya soal perebutan tiga poin untuk mengamankan nasib di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Akan tetapi juga ajang adu gengsi antarasisten pelatih masing-masing tim, Alex Pastoor dari Indonesia dan Goran Lackovic dari Bahrain.

Lantas bagaimana perbandingan pengalaman Alex Pastoor dengan Goran Lackovic? berikut ini penjalasan singkatnya.

Baca Juga: Jelang Lawan Bahrain, Erick Thohir Tiba-tiba Sampaikan Kalimat Manis untuk Presiden FIFA

Alex Pastoor

Asisten Pelatih Timnas Indonesia, Alex Pastoor (instagram.com/@alex.pastoor)
Asisten Pelatih Timnas Indonesia, Alex Pastoor (instagram.com/@alex.pastoor)

Karier melatih Alex Pastoor sudah dimulai sejak 2001 silam, saat itu ia ditunjuk sebagai pelatih kepala AZ Alkmaar U-19.

Sempat hijrah ke Turki menukangi tim U-21 Fenerbahce pada 2005, kariernya berlanjut di Belanda sejak 2006 hingga 2014.

Sejumlah klub ternama pernah ia bela, mulai dari Heerenveen, Feyenoord, Excelsior hingga NEC Nijmegen.

Pastoor sempat ditunjuk sebagai pelatih Slavia Prague tetapi tidak berlangsung lama sebelum ia kembali ke Belanda lagi.

Menariknya, pengalamannya menukangi tim nasional baru didapat saat ditawari menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia.

Goran Lackovic

Goran Lackovic menjadi asisten pelatih Timnas Bahrain. (Instagram/goran_lackovi)
Goran Lackovic menjadi asisten pelatih Timnas Bahrain. (Instagram/goran_lackovi)

Jika dibandingkan dengan Pastoor, karier kepelatihan Goran Lackovic nyaris tidak ada, tetapi bukan berarti tidak pernah.

Goran Lackovic pernah menjadi asisten pelatih di AS Monaco pada 2020 yang lalu hingga 2022, sebelum itu ia lebih dulu menukangi Timnas Kroasia.

Tepatnya medio 2013 hingga 2015, Goran Lackovic pun menjadi salah satu asisten pelatih Nico Kovac di Piala Dunia 2014 Brasil.

Sebelum bergabung dengan Bahrain pada Februari 2024, pengalamannya terkesan sedikit, tetapi capaian yang didapat sangat prestisius.

Adapun Timnas Indonesia wajib meraih kemenangan atas Bahrain. Apabila tim Garuda hanya bisa meraup hasil imbang melawan Bahrain, artinya kedua tim hanya akan mendapatkan satu poin. Sehingga, Indonesia dan Bahrain akan sama-sama mengantongi tujuh poin.

Situasi ini sebetulnya tidak akan mengubah banyak peringkat di Grup C. Tentu saja, dengan saat yang bersamaan, Indonesia dan Bahrain harus menanti hasil pertandingan antara China melawan Australia.

Apabila China kalah maupun imbang melawan Australia, maka posisi antarkontestan di Grup C dipastikan tidak mengalami perubahan. Akan tetapi, perjuangan skuad Garuda bisa semakin sulit. 

Pasalnya, pada laga terakhir akan melawan China dan Jepang. Jika bersikap realistis, sulit bagi Timnas Indonesia untuk mengamankan dua kemenangan dari laga ini.

Kesempatan Timnas Indonesia untuk bisa melaju ke Piala Dunia 2026 Zona Asia tampaknya bisa tertutup apabila nantinya harus menelan kekalahan melawan Bahrain. Sebab, situasinya bakal semakin rentan.

Kekalahan melawan Bahrain berarti menggeser posisi Timnas Indonesia ke peringkat kelima klasemen. Andai saja pada laga lainnya China bisa menang, atau minimal, menahan imbang Australia, maka Indonesia dipastikan berada di dasar klasemen.

Dengan kondisi semacam ini, sulit bagi Timnas Indonesia untuk mengakhiri persaingan di peringkat ketiga atau keempat. Sebab, pada laga terakhir, mereka akan melawan China dan Jepang.

Kemenangan melawan China saja hanya bisa membuat posisi Indonesia naik ke peringkat kelima. Artinya, jika kalah dari Bahrain, Timnas Indonesia bisa menyampaikan selamat jumpa pada Piala Dunia 2026.

Kontributor: Eko

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI