Suara.com - Pelatih Jepang, Hajime Moriyasu mengungkapkan kunci untuk bisa mengalahkan Bahrain yang bisa ditiru timnas Indonesia.
Sebelum melawan timnas Indonesia, Bahrain sudah berhadapan dengan Jepang terlebih dahulu.
Anak asuh Dragan Talajic kalah dengan skor skor 0-2 atas Samurai Biru berkat gol Daichi Kamada serta Takefusa Kubo.
Nah, Hajime Moriyasu menceritakan kunci kemenangan anak asuhnya ketika menumbangkan Muharabi Dilmun.
Bahrain sendiri sempat tampil solid dengan meredam serangan Jepang.

Hajime Moriyasu yyang sudah berpengalaman tujuh tahun bersama Jepang langsung menyusun siasat agar bisa mengalahkan Bahrain
Wataru Endo dkk diminta oleh sang pelatih agar tidak menyerang secara tergesa-gesa.
"Bahrain dalam kondisi yang baik dan mereka punya strategi matang untuk kami," ucap Hajime Moriyasu dikutip dari Nikkan sports.
"Jadi kami memutuskan untuk bertahan dan memainkan pertandingan," sambungnya.
Baca Juga: Gagal Eksekusi Penalti, Ketajaman Kevin Diks Disebut Luntur
Karena memegang kendali pemainan, Hajime Moriyasu mengingatkan kepada anak asuhnya agar bermain sabar karena momentum bisa datang.
"Saya katakan kepada mereka bahwa momentum kami pasti akan datang, jadi kami akan trus maju dan bersabar," kata pelatih Jepang tersebut.
Benar saja Jepang yang main sabar untuk membuka peluang akhirnya bisa menang dengan skor 2-0.

Bahkan pelatih Bahrain juga mengakui kehebatan Jepang yang bisa jeli memanfaatkan peluang.
"Kami belajar dari pertandingan melawan Jepang," ucap Dragan Talajic dikutip dari GDN Online.
"Ketika lawan Anda punya pemain berkualitas seperti yang dimiliki Jepang, maka kesalahan kecil saja akan dihukum," imbuhnya.
Nah, tentunya Patrick Kluivert bisa memetik saran berharga dari Hajime Moriyasu.
Timnas Indonesia harus tampil sabar dan tidak terburu-buru seperti melawan Australia yang justru malah kecolongan lima gol.
Adapun jadwal pertandingan timnas Indonesia vs Bahrain dijadwalkan pada Selasa (25/3/2025) di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
Sebelumnya Patrick Kluivert juga disorot mantan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong atau STY yang melihat skuad Garuda dibantai 1-5 oleh Australia.
Juru latih asal Korea Selatan itu menyebut pemain sudah bekerja keras, tapi taktik yang kurang efektif membuat tim Merah Putih kalah.
"Pemain bekerja keras, tapi memang pressing pemain depan juga sangat baik," kata Shin Tae-yong.

Menurutnya karena waktu mepet, Patrick Kluivert tidak punya banyak waktu latihan.
adi man to man marking lepas dan berakibat fatal dalam kekalahan lawan Socceroos.
"Karena tidak banyak waktu latihan, jadi lepas man to man marking, jadi mungkin menyebabkan kekalahan ini," lanjut pelatih asal Korea Selatan itu.
Kemudian timnas Indonesia kemasukan dua gol dari sepak pojok.
Shin Tae-yong menilai hal tersebut bahw Patrick Kluivert tidak punya banyak waktu latihan set piece.
"Sangat disayangkan sekali, sebenarnya kita enggak perlu kita kemasukan gol lewat set piece," ujar Shin Tae-yong.
"Mungkin karena pelatih Patrick tidak punya waktu banyak untuk latihan set piece, jadi mungkin itu alasannya," bebernya.
Selain itu, kegagalan Kevin Diks mengambil penalti juga disayangkan karena tidak bisa dikonversi menjadi gol.
"Memang kita juga bisa cetak gol di awal, tapi karena tidak dimanfaatkan dengan baik, jadi ya itu mungkin jadi penyebab," kata Shin Tae-yong..