Suara.com - Kekalahan telak Timnas Indonesia 1-5 dari Australia dalam lanjutan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 jadi olok-olok sejumlah media internasional.
Salah satu media Jerman memberikan kritik pedas kepada Patrick Kluivert di laga debutnya bersama Timnas Indonesia itu.
Menurut laporan media Jerman NTV, pasca kekalahan telak dari Australia, pelatih asal Belanda itu mendapat desakan kuat dari suporter Merah Putih untuk dipecat.
"Suporter menuntut pemecatan kepada Kluivert setelah pertandingan pertamanya," tulis media Jerman itu seperti dilansir Suara.com, Sabtu (22/3).
"Bahkan selama pertandingan, kemarahan ditunjukkan penggemar terhadap pelatih baru itu dengan menuliskan tagar Kluivert Out," sambuang NTV.

Tagar Kluivert Out hingga saat ini masih jadi trend di platform media sosial X. Terpantau terdapat 4103 postingan tagar Kluivert Out yang dicuitan pengguna X.
Selain media Jerman, media Korsel, Nate menyebut Kluivert kehilangan muka pasca kekalahan Timnas Indonesia dari Australia.
"Pelatih baru Kluivert kehilangan muka dalam pertandingan debutnya setelah menderita kekalahan telak,"
"Bahkan lebih dramatis jika dibandingkan pada September tahun lalu, saat pelatih Shin Tae-yong melatih tim itu, mereka bermain imbang tanpa gol," ulas media Korsel tersebut.
Baca Juga: Patrick Kluivert Masih Percaya dengan Nathan Tjoe-A-On?
Bersumber dari laporan sejumlah media lokal di Indonesia, media Korsel itu lebih jauh menyoroti perihal reaksi kecewa publik sepak bola Indonesia.
Pasca kekalahan telak dari Australia, di platform media sosial sempat muncul tagar agar Kluivert dipecat. Media Korsel itu juga menyebut saat pertandingan di Stadion Allianz, Sydney, sejumlah suporter meneriakkan nama Shin Tae-yong.
"Sebagian besar suporter meneriakkan nama mantan pelatih Shin Tae-yong di stadion, mereka tidak terima PSSI mengganti pelatih dengan Kluivert,"
Sementara itu, eks pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong mengatakan bahwa kekalahan mantan anak asuhnya disebabkan waktu latihan yang singkat.
"Kekalahan itu sangat disesalkan. Para pemain sudah bekerja keras,"
"Periode latihan yang singkat jadi penyebab, serta kurangnya organisasi dalam permainan. Khususnya kurang organisasi dalam pertahanan," jelas Shin Tae-yong.
Janji Kluivert di Laga vs Bahrain
Patrick Kluivert mengatakan timnya akan bermain "habis-habisan" saat melawan Bahrain dalam lanjutan putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup C di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Selasa (25/3).
Kluivert mengatakan hal tersebut setelah timnya menelan kekalahan pahit dari tuan rumah Australia di Stadion Sepak Bola Sydney, Kamis, dengan skor 1-5.

Lima gol Australia pada laga ini dicetak Martin Boyle lewat titik putih (18'), Nishan Velupillay (20'), Lewis Miller (61'), dan Jackson Irvine (34', 90'), sementara satu gol balasan Indonesia diciptakan oleh Ole Romeny (78').
"Kami akan bereaksi habis-habisan saat melawan Bahrain," kata Kluivert.
Namun, sebelum itu, Kluivert mengungkapkan timnya akan mengevaluasi diri terlebih dahulu terkait apa-apa saja yang salah dari pertandingan melawan Socceroos.
Setelah evaluasi tim selesai, kata dia, tim Garuda akan menatap fokus melawan Bahrain yang baru menelan kekalahan dari Jepang dengan skor 0-2 melalui gol Daichi Kamada (66') dan Tafekusa Kubo (87').
"Namun sekarang kami harus mencerna kekalahan itu terlebih dahulu dan melihat satu sama lain kesalahan apa yang dilakukan seseorang, termasuk saya, mungkin saya melakukan kesalahan," jelas dia.
Lebih lanjut, Kluivert merasa hasil pertandingan di Sydney mungkin akan berbeda jika tendangan penalti Kevin Diks pada menit kedelapan masuk ke gawang alih-alih membentur tiang gawang.
Kendati demikian, ia tak ingin menyalahkan Kevin atas kekalahan besar ini karena menurutnya itu bisa terjadi di sepak bola.
"Sangat mudah untuk menyalahkan orang lain dan saya tidak suka menyalahkan orang lain," kata Kluivert.