Komentar Keras Kapten Australia! Akui Mudah Cetak Gol ke Gawang Timnas Indonesia

Kapten Australia, Jackson Irvine menyebut timnya terasa begitu mudah membongkar pertahanan Timnas Indonesia hingga menang telak 5-1.
Suara.com - Kapten tim nasional Australia Jackson Irvine blak-blakan mengenai kekuatan Timnas Indonesia. Dia mengaku skuad Garuda cuma bikin repot The Socceroos di awal, tetapi mudah ditembus setelahnya.
Australia berhasil mengalahkan Timnas Indonesia dengan skor 5-1 dalam laga lanjutan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Duel ini tersaji di Sydney Football Stadium, Kamis (20/3/2025) sore WIB.
Pada menit-menit awal, Indonesia mendapatkan peluang emas untuk memimpin melalui titik penalti setelah pelanggaran di dalam kotak terlarang.
Sayangnya, eksekusi penalti yang dilakukan oleh Kevin Diks gagal membuahkan gol, bola hanya membentur tiang gawang. Kegagalan ini menjadi titik balik bagi Australia untuk bangkit dan mengambil alih kendali permainan.
Baca Juga: Timnas Indonesia Keok, Media Asing Singgung Nova Arianto: Si Murid Shin Tae-yong
Australia memanfaatkan momentum tersebut dengan baik. Pada menit ke-18, mereka mendapatkan penalti yang berhasil dieksekusi oleh Martin Boyle, membuka keunggulan bagi Socceroos.
Tak lama berselang, Nishan Velupillay menggandakan keunggulan melalui gol dari permainan terbuka. Jackson Irvine menambah derita Indonesia dengan mencetak gol ketiga sebelum babak pertama usai, menjadikan skor 3-0 saat turun minum.
Di babak kedua, Australia terus menunjukkan dominasinya. Lewis Miller mencetak gol keempat melalui sundulan hasil dari skema bola mati.

Timnas Indonesia sempat memperkecil ketertinggalan melalui gol Ole Romeny, namun Irvine kembali mencatatkan namanya di papan skor dengan gol keduanya, mengunci kemenangan 5-1 untuk Australia.
Meski kalah telak, performa Indonesia di awal pertandingan mendapatkan apresiasi. Irvine menyebut bahwa intensitas permainan Indonesia membuat Australia harus beradaptasi dan mencari cara untuk keluar dari tekanan.
Baca Juga: Timnas U-17 Tersingkir di Babak 8 Besar Piala Asia, Nova Arianto Gagal Samai Capaian sang Mentor
Bahkan, gelandang St. Pauli itu menyebut dirinya sudah lama tidak merasakan tekanan sehebat itu yang membuat dirinya tak nyaman menguasai bola.
"Bisa dibilang ini adalah salah satu pertandingan kandang yang paling menekan yang pernah saya alami dalam waktu yang lama. Mereka benar-benar bermain dengan sangat cepat," kata Irvine dilansir dari The Socceroos.
"Sama sekali tidak ada waktu untuk menguasai bola di lini tengah," jelas pemain yang mencetak dua gol ke gawang Maarten Paes itu.
Menurut Irvine, Australia setelahnya berhasil menetralisir serangan Timnas Indonesia. Mereka membiarkan Garuda memegang penguasaan bola tetapi tidak diberi celah untuk menciptakan peluang berbahaya.
Di sisi lain, Australia tak hanya mengandalkan serangan balik untuk memanfaatkan garis tinggi pertahanan Timnas Indonesia.
Mereka punya senjata lain berupa set-piece yang terbukti melahirkan tiga dari lima gol Australia di laga ini.
Irvine bahkan dengan santai menyebut Australia seakan-akan begitu mudah untuk membobol gawang Timnas Indonesia pasca mencetak gol pertama. Hal itu tak lepas dari cepatnya para pemain menemukan solusi melepaskan diri dari tekanan.
"Saya pikir kami mulai mendapatkan sedikit lebih banyak penguasaan seiring berjalannya pertandingan. Dan kemudian itu hanya tentang memecah garis pertahanan pertama mereka," ucapnya.
"Begitu kami memecah tekanan itu, sepertinya kami akan mencetak gol setiap kali kami berhasil menerobos, dan itu juga berujung pada gol kedua. Saya pikir kami hanya butuh sedikit waktu untuk menyesuaikan diri," jelasnya.
Lebih lanjut saat babak kedua dimulai Australia lebih bermain tanpa beban. Terbukti, Timnas Indonesia cuma bisa menyarangkan sebiji gol lewat Ole Romeny.
"Kemudian setelah kami melakukannya, saya merasa kami jauh lebih baik di paruh kedua babak pertama," pungkasnya.
Berikutnya, Australia akan berhadapan dengan China pada 25 Maret. Di hari yang sama Timnas Indonesia akan menjamu Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.