Olahraga ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960-an sebagai solusi untuk bermain sepak bola di area terbatas, seperti di perkotaan dengan ruang terbuka yang minim. Seiring waktu, mini football berkembang pesat dan menjadi populer di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Di Indonesia, perkembangan mini football semakin pesat dengan terbentuknya berbagai organisasi dan federasi yang mendukung olahraga ini. Komite Sepak Bola Mini Indonesia (KSMI) misalnya, telah dideklarasikan untuk mendukung perkembangan mini soccer di tanah air.
KSMI berencana menggelar berbagai ajang kompetisi seperti liga nasional, turnamen kedaerahan, liga mahasiswa, dan liga berbasis profesi serta kelembagaan. Selain itu, KSMI juga akan menginduk kepada World Minifootball Federation (WMF) yang sudah ada sejak 2008.
Prestasi Indonesia di kancah mini football internasional juga patut diapresiasi. Baru-baru ini, Timnas Mini Football Indonesia berhasil meraih peringkat kedua dalam Asian Mini Football Nations Cup 2025 setelah menelan kekalahan tipis 2-3 dari Iran pada partai final.
Ini adalah pertama kalinya Indonesia mencapai babak akhir dalam turnamen mini football tingkat Asia, menandakan perkembangan positif olahraga ini di tanah air.
Dengan adanya fasilitas seperti Fuerza Arena Mini Football, diharapkan semakin banyak talenta muda yang tertarik dan terfasilitasi untuk mengembangkan bakat mereka di bidang mini football.
Selain itu, fasilitas ini juga dapat menjadi sarana bagi komunitas pecinta mini football di Jakarta Barat dan sekitarnya untuk berkumpul, berlatih, dan berkompetisi, sehingga ekosistem mini football di Indonesia dapat berkembang lebih pesat.
Sebagai bagian dari Sport Hub yang tengah dikembangkan, lapangan ini diharapkan menjadi pusat kegiatan olahraga yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas dan komunitas pecinta mini football di Jakarta Barat dan sekitarnya.
Baca Juga: Rekor Penalti Kevin Diks Rusak di Timnas Indonesia