Shin Tae-yong Kembali Jadi Pelatih Timnas Indonesia?

Jum'at, 21 Maret 2025 | 13:09 WIB
Shin Tae-yong Kembali Jadi Pelatih Timnas Indonesia?
Nama Shin Tae-yong bergema di Stadion Allianz, Sydney, saat Timnas Indonesia dibantai oleh Australia di lanjutan grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Kamis (20/3) kemarin. (IG Shin Tae-yong)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama Shin Tae-yong bergema di Stadion Allianz, Sydney, saat Timnas Indonesia dibantai oleh Australia di lanjutan grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Kamis (20/3) kemarin. Mereka ingin Shin Tae-yong kembali melatih Timnas Indonesia. Apakah itu akan terjadi?

Nama pelatih asal Korea Selatan itu diteriakkan para suporter yang hadir di Stadion Allianz itu, menjelang laga Australia vs Indonesia berakhir.

Terlihat dalam sebuah video singkat, para suporter Timnas Indonesia yang hadir di Stadion Allianz meneriakkan nama Shin Tae-yong saat skuad Garuda tertinggal 1-5 dari tuan rumah.

Diteriakkannya nama pelatih berusia 54 tahun itu disebut-sebut sebagai bentuk kekecewaan para suporter terhadap penunjukkan Patrick Kluivert dan kerinduan terhadap Shin Tae-yong.

Apalagi Patrick Kluivert dianggap gagal total pasca Timnas Indonesia menelan kekalahan telak 1-5 dari Australia di laga debutnya.

Kerinduan suporter ini kian menjadi-menjadi, mengingat Shin Tae-yong sendiri justru bisa menahan imbang Australia di pertemuan pertama pada September 2024 lalu.

Tak hanya suporter di Stadion Allianz saja, bahkan netizen Tanah Air juga merindukan sosok Shin Tae-yong setelah melihat Timnas Indonesia dibantai Australia.

“Udah pas Bersama Coach STY, malah diganti di tengah jalan,” tulis komentar akun @h****3.

“Gimana kalo di GBK full suporter indo teriak begini,” tulis komentar @a***r.

Baca Juga: Gaya Santai STY War Takjil saat Timnas Indonesia Dibantai Australia

“Indonesia lebih baik di era sty yah,” tulis komentar akun @s****n.

Kekalahan telak ini membuat nama Shin Tae-yong kembali digaungkan netizen. Mayoritas netizen mengutuk keputusan PSSI memecatnya dan menunjuk Patrick Kluivert pasca kekalahan telak itu. (IG Shin Tae-yong)
Kekalahan telak ini membuat nama Shin Tae-yong kembali digaungkan netizen. Mayoritas netizen mengutuk keputusan PSSI memecatnya dan menunjuk Patrick Kluivert pasca kekalahan telak itu. (IG Shin Tae-yong)

Diteriakkannya nama Shin Tae-yong di laga tersebut juga menjadi bukti kekecewaan suporter atas keputusan PSSI yang memberhentikannya di tengah jalan.

Pasalnya, pergantian pelatih dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert ini membuat mimpi Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 secara otomatis bisa saja terkubur.

Sebelum Patrick Kluivert melakoni debutnya, Timnas Indonesia hanya berjarak satu poin dari peringkat kedua, Australia, yang jadi posisi untuk meraih tiket otomatis ke Piala Dunia 2026.

Namun setelah Patrick Kluivert melakoni debutnya, skuad Garuda tumbang 1-5 dari Australia dan kini berjarak empat poin dari rivalnya yang duduk di posisi kedua itu.

Dengan tiga pertandingan tersisa, Timnas Indonesia harus bisa memenangkan semua laga untuk merebut posisi kedua sembari berharap Australia ataupun Arab Saudi terpeleset.

Tak ayal, tugas berat kini menanti Patrick Kluivert. Di tiga laga lanjutan grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, ia diwajibkan meraih kemenangan atas Bahrain, China, dan Jepang.

Shin Tae-yong mengatakan hal itu saat nonton bareng laga Timnas Indonesia vs Australia di area Gelora Bung Karno pada Kamis (20/3/2025). (IG Shin Tae-yong)
Shin Tae-yong mengatakan hal itu saat nonton bareng laga Timnas Indonesia vs Australia di area Gelora Bung Karno pada Kamis (20/3/2025). (IG Shin Tae-yong)

Debut yang buruk

Pertandingan pertama bagi Patrick Kluivert jauh dari kata memuaskan. Selain soal skor, pemain-pemain Indonesia pada pertandingan ini sangat akrab dengan kesalahan-kesalahan yang berulang.

Gol pertama Australia tercipta karena Nathan Tjoe-A-On yang melakukan blunder setelah dia menarik Lewis Miller di kotak penalti dari situasi sepak pojok. Dalam hal ini, Nathan membuat kesalahan besar karena sebenarnya Miller tak dalam posisi bahaya. Bola yang dikirimkan pemain Australia juga tak menimbulkan situasi berbahaya karena dengan baik dihalau Idzes.

Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa Kluivert berani menurunkan Nathan sebagai starter di saat dirinya dengan jelas mengatakan bahwa salah satu patokannya memilih seorang pemain adalah yang harus memiliki menit bermain cukup di klubnya. Dengan menit bermain di klub, pengambilan keputusan seorang pemain terasah. Nathan tak menunjukkannya di pertandingan ini karena pelanggarannya terlalu ceroboh dan tidak pada situasi yang tepat harus melakukan pelanggaran.

Duet Nathan di lini tengah, Thom Haye, juga turut melakukan kesalahan. Dua menit setelah gol Boyle, Thom yang berniat melalukan sapuan dari lini tengah ke belakang, justru malah menemui Velupillay, yang kemudian membuahkan gol kedua untuk Australia.

Gol ketiga Australia menandakan bahwa mereka adalah tim yang benar-benar matang untuk ke Piala Dunia enam kalinya secara beruntun, atau ketujuh kalinya secara keseluruhan. Gol yang dicetak Irvine dibuat dari proses gol yang indah dari kaki ke kaki, dimana pemain-pemain Indonesia hanya ball watching, sebuah istilah yang merujuk seorang pemain yang hanya memperhatikan bola tanpa memperhatikan pergerakan pemain lain, baik lawan maupun rekan setim, sehingga menyebabkan disorganisasi dalam tim.

Setelah gol ketiga, Indonesia kebobolan gol keempat dan kelima dengan cara yang sama, yaitu cara bertahan yang buruk dari sebuah situasi sepak pojok. Pada dua gol terakhir ini, Craig Goodwin berperan penting dalam mengirimkan umpan terukurnya kepada Miller dan Irvine yang melakukan free header atau sundulan tanpa kawalan.

(Felix Indra Jaya)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI