Shin Tae-yong Jujur Alasan Taktik Patrick Kluivert Pantas Dibantai Australia

Jum'at, 21 Maret 2025 | 10:30 WIB
Shin Tae-yong Jujur Alasan Taktik Patrick Kluivert Pantas Dibantai Australia
Mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong membongkar alasan Timnas Indonesia besutan taktik Patrick Kluivert pantas dibantai Australia. (IG Shin Tae-yong)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong membongkar alasan Timnas Indonesia besutan taktik Patrick Kluivert pantas dibantai Australia. Laga ini menjadi debut Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia, namun sayangnya tidak berakhir manis bagi skuad Garuda.

Hal itu dikatakan Shin Tae-yong di acara nonton bareng di sebuah kedai kopi di Jakarta, Coffee +62, pada Kamis (20/3/2025).

Kehadirannya menarik perhatian, mengingat ia baru saja mengakhiri masa kepelatihannya bersama Timnas Indonesia pada Januari 2025 setelah membawa Garuda mencatat beberapa prestasi di level Asia.

Namun, harapan tinggi yang mengiringi debut Kluivert justru berujung pada hasil mengecewakan. Timnas Indonesia harus menerima kenyataan pahit setelah dibantai dengan skor telak 1-5 oleh Australia di Sydney Football Stadium.

Kekalahan ini membuat peluang Indonesia untuk melangkah ke putaran final Piala Dunia 2026 semakin menipis.

Setelah laga usai, Shin Tae-yong memberikan analisisnya mengenai tiga faktor utama yang menjadi penyebab kekalahan Timnas Indonesia di laga tersebut.

Menurutnya, keterbatasan waktu latihan, lemahnya pertahanan dalam mengawal lawan, serta buruknya antisipasi bola mati menjadi faktor utama di balik hasil negatif ini.

1. Waktu Persiapan yang Terbatas

Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert memimpin latihan hari pertama sejak Garuda tiba di Sydney jelang menghadapi Australia dalam lanjutan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia [Dok. PSSI]
Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert memimpin latihan hari pertama sejak Garuda tiba di Sydney jelang menghadapi Australia dalam lanjutan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia [Dok. PSSI]

Salah satu alasan utama di balik kekalahan ini adalah minimnya waktu yang dimiliki Timnas Indonesia untuk berlatih secara intensif di bawah arahan Patrick Kluivert.

Baca Juga: Shin Tae-yong Malu Banget, 8 Pemain Timnas Indonesia Dapat Rapor Merah Dibantai Australia

Menurut Shin Tae-yong, waktu yang terbatas membuat para pemain kesulitan dalam memahami strategi permainan dan pola pertahanan yang diinginkan oleh pelatih baru mereka.

Tanpa persiapan matang, skuad Garuda kesulitan dalam membangun koordinasi di lapangan, terutama saat menghadapi tekanan dari Australia yang memiliki keunggulan dalam permainan cepat.

"Karena tidak banyak waktu untuk latihan. Tentunya banyak lepas waktu momen man to man marking. Jadi mungkin penyebab kekalahan itu ya juga ada di set-piece juga," ujar Shin Tae-yong.

2. Kurang Solid dalam Man-to-Man Marking

Sandy Walsh. Kekalahan besar Timnas Indonesia dari Australia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi bahan perbincangan hangat di berbagai media, termasuk di Vietnam. (IG Sandy Walsh)
Sandy Walsh. Kekalahan besar Timnas Indonesia dari Australia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi bahan perbincangan hangat di berbagai media, termasuk di Vietnam. (IG Sandy Walsh)

Shin Tae-yong juga menyoroti lemahnya pertahanan Timnas Indonesia dalam situasi man-to-man marking.

Ia melihat ada banyak momen di mana para pemain gagal mengawal pergerakan lawan dengan ketat, sehingga Australia mampu mengeksploitasi celah di lini pertahanan Indonesia.

Kurangnya konsentrasi dalam menjaga lawan membuat gawang Indonesia rentan terhadap serangan yang dibangun tim tuan rumah.

"Sangat disayangkan sebenarnya tidak perlu sama sekali kebobolan gol dari set-piece," ujar Shin Tae-yong.

3. Kebobolan dari Situasi Bola Mati

Skuad Timnas Indonesia. (Instagram/oleromeny)
Shin Tae-yong juga menyoroti momen penting di babak pertama ketika Indonesia sebenarnya memiliki peluang emas untuk unggul lebih dulu. (Instagram/oleromeny)

Faktor lain yang dianggap krusial adalah buruknya pertahanan Indonesia dalam mengantisipasi bola mati. Shin Tae-yong mengungkapkan bahwa beberapa gol yang dicetak Australia berasal dari skema bola mati, yang seharusnya bisa diantisipasi lebih baik jika tim memiliki persiapan yang matang.

Hal ini menunjukkan bahwa aspek taktik dalam menghadapi set-piece belum menjadi prioritas dalam latihan Timnas Indonesia di bawah kepemimpinan Kluivert.

Kesempatan yang Terbuang

Shin Tae-yong juga menyoroti momen penting di babak pertama ketika Indonesia sebenarnya memiliki peluang emas untuk unggul lebih dulu.

Eksekusi penalti yang dilakukan Kevin Diks hampir saja membawa Garuda memimpin, namun sayangnya bola membentur mistar gawang.

Kegagalan tersebut disebutnya sebagai titik balik yang mempengaruhi mental para pemain di sepanjang laga.

Ia menilai bahwa jika penalti tersebut berhasil dikonversi menjadi gol, maka jalannya pertandingan bisa saja berubah.

Namun, kegagalan mencetak gol lebih awal membuat kepercayaan diri skuad Garuda menurun, sementara Australia justru semakin agresif dalam menekan pertahanan Indonesia.

Harapan ke Depan

Meskipun hasil laga ini mengecewakan, Shin Tae-yong tetap memberikan apresiasi terhadap kerja keras para pemain Indonesia yang tetap berjuang sepanjang pertandingan.

Ia berharap bahwa di laga-laga berikutnya, Timnas Indonesia dapat memperbaiki kelemahan yang terlihat dalam laga ini dan meningkatkan performa mereka demi menjaga peluang lolos ke Piala Dunia 2026.

Sementara itu, Patrick Kluivert masih memiliki waktu untuk meracik strategi yang lebih solid. Tantangan besar menanti, dan laga selanjutnya akan menjadi ujian sesungguhnya bagi kepemimpinannya di Timnas Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI