Tanpa persiapan matang, skuad Garuda kesulitan dalam membangun koordinasi di lapangan, terutama saat menghadapi tekanan dari Australia yang memiliki keunggulan dalam permainan cepat.
"Karena tidak banyak waktu untuk latihan. Tentunya banyak lepas waktu momen man to man marking. Jadi mungkin penyebab kekalahan itu ya juga ada di set-piece juga," ujar Shin Tae-yong.
2. Kurang Solid dalam Man-to-Man Marking

Shin Tae-yong juga menyoroti lemahnya pertahanan Timnas Indonesia dalam situasi man-to-man marking.
Ia melihat ada banyak momen di mana para pemain gagal mengawal pergerakan lawan dengan ketat, sehingga Australia mampu mengeksploitasi celah di lini pertahanan Indonesia.
Kurangnya konsentrasi dalam menjaga lawan membuat gawang Indonesia rentan terhadap serangan yang dibangun tim tuan rumah.
"Sangat disayangkan sebenarnya tidak perlu sama sekali kebobolan gol dari set-piece," ujar Shin Tae-yong.
3. Kebobolan dari Situasi Bola Mati

Faktor lain yang dianggap krusial adalah buruknya pertahanan Indonesia dalam mengantisipasi bola mati. Shin Tae-yong mengungkapkan bahwa beberapa gol yang dicetak Australia berasal dari skema bola mati, yang seharusnya bisa diantisipasi lebih baik jika tim memiliki persiapan yang matang.
Baca Juga: Shin Tae-yong Malu Banget, 8 Pemain Timnas Indonesia Dapat Rapor Merah Dibantai Australia
Hal ini menunjukkan bahwa aspek taktik dalam menghadapi set-piece belum menjadi prioritas dalam latihan Timnas Indonesia di bawah kepemimpinan Kluivert.