Jalannya Pertandingan: Awal Menjanjikan, Berakhir Petaka
Pertandingan dimulai dengan formasi 3-4-1-2, dengan Ole Romeny dan Dean James melakukan debut. Indonesia langsung mengancam sejak awal, dengan sundulan Jay Idzes yang ditepis kiper Australia, Mathew Ryan, pada menit ke-5.
Tiga menit kemudian, peluang emas datang saat Rafael Struick dilanggar di kotak penalti, namun eksekusi Kevin Diks membentur tiang gawang. Momen ini menjadi titik balik yang mengubah jalannya pertandingan.
Australia kemudian mendapatkan penalti pada menit ke-18 setelah Nathan Tjoe-A-On melakukan pelanggaran ceroboh di kotak terlarang. Martin Boyle sukses menjalankan tugasnya dan membawa Australia unggul 1-0. Hanya dua menit berselang, kesalahan lain di lini belakang membuat Nishan Velupillay mencetak gol kedua bagi tim tuan rumah.
Kondisi semakin buruk ketika Jackson Irvine mencetak gol ketiga pada menit ke-34 melalui permainan kombinasi apik yang memperlihatkan perbedaan kualitas antara kedua tim. Setelah turun minum, Indonesia semakin tertekan. Lewis Miller menambah derita Tim Garuda dengan gol keempatnya di menit ke-61, memanfaatkan sepak pojok Craig Goodwin.
Indonesia sempat memperkecil ketertinggalan melalui gol Ole Romeny pada menit ke-78, tetapi harapan itu sirna setelah Irvine mencetak gol keduanya pada menit ke-90. Skor akhir 1-5 menjadi mimpi buruk bagi Kluivert dan timnya.
Statistik dan Pelajaran Berharga
Secara statistik, Indonesia sebenarnya tidak tampil buruk. Skuad Garuda menguasai 60% penguasaan bola, mencatatkan 11 tembakan, dan melakukan 520 umpan sukses. Namun, efektivitas Australia dalam memanfaatkan peluang menjadi pembeda utama dalam laga ini.
Pelatih Australia, Tony Popovic, mengaku puas dengan kemenangan besar ini, terutama setelah timnya gagal menang dalam tiga laga sebelumnya. Menurutnya, mencetak lima gol dalam laga kualifikasi Piala Dunia adalah prestasi yang membanggakan.
Baca Juga: Pesan Menohok Jay Idzes ke Pemain Baru Timnas Indonesia: Itu lah yang Ingin Saya Katakan
Sementara itu, Kluivert menilai anak asuhnya sudah berjuang keras dan menunjukkan semangat juang, meski harus menerima kenyataan bahwa Indonesia kalah dalam 16 dari 21 pertemuan melawan Australia.