Suara.com - Gelandang Persib Bandung dan eks kapten Timnas Indonesia U-23, Dedi Kusnandar, memiliki harapan skuat Garuda lolos Piala Dunia 2026.
Pemain yang akan disapa Dado ini menyadari, tidak mudah untuk Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026, lantaran lawan yang dihadapi pada babak Kualifikasi tidak mudah.
Seperti diketahui, pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Timnas Indonesia berada di Grup C, skuat Garuda bersaing dengan tim kuat yakni Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain dan China.
Laga terdekat, Timnas Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yakni menghadapi Australia akan berlangsung di Sydney Football Stadium, Kamis (20/3/2025).
Kemudian, Timnas Indonesia akan menjamu Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa (25/3/2025).
Meski tidak mudah untuk lolos ke Piala Dunia 2026, namun pemain yang menggunakan nomor punggung 11 ini merasa optimis.
Lantaran, Timnas Indonesia memiliki suporter yang sangat loyal dan selalu memberikan dukungan langsung. Hal itu, tentunya akan menambah motivasi pemain di lapangan.
"Pastinya berharap kita pengen lolos Piala Dunia, pasti berat lah tapi saya berharap bisa lolos dengan antusias suporter yang luar biasa," kata Dado.
![Dedi Kusnandar berpose dengan trofi Liga 1 usai Persib Bandung mengalahkan Madura United di partai final Championship Series pada 31 Mei 2024 di Stadion Gelora Bangkalan. [Foto: Persib]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/06/04/33039-dedi-kusnandar.jpg)
Melihat komposisi pemain Timnas Indonesia di bawah asuhan pelatih Patrick Kluivert, Dado merasa optimis skuat Garuda bisa tampil maksimal.
Baca Juga: Ayah Emil Audero: Agak Jengkel Lihat Video Itu
Meski demikian, pemain yang sering menjabat sebagai kapten tim Persib ini mengingatkan skuat Garuda untuk tidak terlena dan tetap fokus serta tampil maksimal di seluruh laga.
"Pastinya ada pemain baru optimistis, tapi kita jangan overconfident apalagi pesaingnya juga cukup bagus. Mudah-mudahan ini bisa berdampak positif untuk Timnas Indonesia," tegasnya.
Sementara itu, dari 27 nama pemain yang dipanggil Timnas Indonesia untuk persiapan menghadapi Australia dan Bahrain, tidak ada satupun pemain Persib.
Ketidakhadiran pemain Maung Bandung di daftar skuad timnas tentu menjadi sorotan. Padahal, beberapa nama sebelumnya sering mendapatkan panggilan bergabung dengan Timnas Indonesia.
Beberapa di antaranya adalah Edo Febriansah dan Marc Klok di level senior, serta Kakang Rudianto dan Robi Darwis yang baru saja mencatat debut di Timnas Indonesia dalam ajang ASEAN Cup 2024.
Namun, Patrick Kluivert tampaknya memiliki skema berbeda yang tidak mengakomodasi keempat pemain tersebut untuk persiapan untuk menghadapi Australia dan Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Bahkan, Beckham Putra Nugraha yang tampil cemerlang bersama Persib Bandung di kompetisi BRI Liga 1 2024/2025, juga tidak masuk dalam daftar pilihan pelatih asal Belanda itu.
Pelatih Persib, Bojan Hodak sendiri tidak mempersoalkan tidak adanya pemain Persib di Timnas Indonesia untuk menghadapi Australia dan Bahrain, lantaran hal itu merupakan wewenang dari Patrick Kluivert.
Laga kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup C antara Timnas Indonesia dan Australia di Stadion Sepak Bola Sydney, Kamis, pukul 16.10 WIB, menjadi sorotan utama bagi para pecinta sepak bola Tanah Air.
Pertandingan ini bukan sekadar adu taktik di lapangan hijau, tetapi juga pertarungan sejarah yang panjang dan penuh liku.
Rekor pertemuan kedua tim mencatat dominasi Australia. Dari 20 pertemuan sejak 1967, Indonesia harus mengakui keunggulan Australia sebanyak 15 kali.
Namun, di balik angka-angka statistik tersebut, tersimpan asa dan harapan untuk menuliskan babak baru dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Satu-satunya kemenangan yang pernah diraih Timnas Indonesia atas Australia terjadi 44 tahun silam, tepatnya pada 30 Agustus 1981 di Stadion Gelora 10 November Surabaya.
Gol semata wayang Herry Risdianto membawa Garuda meraih kemenangan 1-0 dalam kualifikasi Piala Dunia 1982. Momen bersejarah itu menjadi pengingat bahwa Australia bukanlah tim yang mustahil untuk dikalahkan.
Setelah kemenangan heroik tersebut, Indonesia harus menunggu lama untuk kembali meraih hasil positif. Dalam 10 pertemuan berikutnya, Timnas Indonesia hanya mampu meraih dua hasil imbang dan delapan kali menelan kekalahan.
Salah satu hasil imbang tersebut terjadi pada pertemuan terakhir kedua tim di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2026.
Perkembangan performa Timnas Indonesia dalam setahun terakhir memberikan secercah harapan. Di awal tahun 2024, Indonesia harus mengakui keunggulan Australia dengan skor telak 0-4 di babak 16 besar Piala Asia 2023.
Namun, beberapa bulan berselang, Timnas Indonesia mampu menahan imbang Australia di SUGBK.
Selain itu, peningkatan peringkat FIFA Timnas Indonesia juga menjadi indikator positif. Dari peringkat 146 dunia, Timnas Indonesia berhasil merangkak naik ke peringkat 129 setelah menahan imbang Australia dan Arab Saudi.
Meskipun sempat mengalami penurunan, Timnas Indonesia kembali menunjukkan performa impresif dengan mengalahkan Arab Saudi di SUGBK.
Menjelang laga di Sydney, pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, menyatakan bahwa timnya siap tempur. Para pemain telah memahami ekspektasi yang dibebankan kepada mereka. Dengan semangat juang tinggi dan strategi yang matang, Timnas Indonesia bertekad untuk memberikan yang terbaik.
Pertandingan ini bukan hanya tentang meraih kemenangan, tetapi juga tentang membuktikan bahwa Timnas Indonesia mampu bersaing di level internasional.
Dukungan penuh dari para suporter di Tanah Air akan menjadi motivasi tambahan bagi para pemain untuk memberikan penampilan terbaik mereka.
Kontributor : Rahman