Media Australia Pesimis Socceroos Bisa Kalahkan Garuda: Timnas Indonesia Jauh Lebih Baik

Kamis, 20 Maret 2025 | 06:46 WIB
Media Australia Pesimis Socceroos Bisa Kalahkan Garuda: Timnas Indonesia Jauh Lebih Baik
Media Australia, The Roar, pesimis dengan potensi negaranya untuk bisa menang atas Timnas Indonesia, usai menganggap lawannya sebagai tim yang lebih baik. (@Arsiptimnas)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Media Australia, The Roar, pesimis dengan potensi negaranya untuk bisa menang atas Timnas Indonesia, usai menganggap lawannya sebagai tim yang lebih baik.

Rasa pesimis itu utamanya muncul setelah Tony Popovic selaku pelatih Australia, memanggil nama-nama yang tak biasa untuk laga melawan Timnas Indonesia.

Terlebih dengan ulasan The Roar yang menyebut skuad Garuda sebagai tim yang jauh lebih baik ketimbang Socceroos berdasarkan pertemuan pertama, saat kedua tim bermain imbang 0-0.

“Ada cukup banyak peluang dan momen yang diciptakan oleh pemain Australia untuk mengambil poin, namun Indonesia adalah tim yang jauh lebih baik,” tulis The Roar.

Berdasarkan hasil di pertemuan pertama, The Roar pesimis Australia bisa menang dengan para pemain pilihan Tony Popovic.

Sebagai informasi, pelatih berusia 51 tahun itu harus kehilangan banyak pemain akibat cedera jelang menghadapi Timnas Indonesia dan China.

Di sektor pertahanan, Socceroos tak akan diperkuat Harry Souttar, Alessandro Circati, dan Jordy bos saat menghadapi Timnas Indonesia dan China.

Penyerang Australia, Kusini Yengi jadi senjata rahasia jelang hadapi Timnas Indonesia. [Dok. IG Kusini Yengi]
Penyerang Australia, Kusini Yengi jadi senjata rahasia jelang hadapi Timnas Indonesia. [Dok. IG Kusini Yengi]

Lalu Popovic secara mengejutkan mengabaikan nama-nama seperti Nestory Irankunda dan Mitchell Duke, dan lebih memilih memanggil Kusini Yengi yang baru sembuh dari cedera dan jarang bermain.

Dengan pemilihan pemain itu, The Roar menganggap Australia berada dalam situasi tak kondusif jelang melawan Timnas Indonesia dan China.

Baca Juga: Analisa: Ragnar Oratmangoen dan Justin Hubner Absen, Siapa Gantinya Lawan Australia

Khusus untuk Timnas Indonesia, The Roar menyebut skuad Garuda akan jadi lawan yang berbahaya atau Tricky bagi Australia, berdasarkan pencapaiannya di grup C sejauh ini.

“Indonesia akan menjadi lawan yang rumit dan terorganisir dengan baik yang telah mereka buktikan di seluruh babak penyisihan grup sejauh ini,” lanjut The Roar.

Sekadar informasi tambahan, Timnas Indonesia sejauh ini bisa mengimbagi torehan poin Australia di grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Dari enam pertandingan yang telah dimainkan di grup C, tim Merah Putih telah mengoleksi enam poin, atau terpaut satu poin saja dari Australia di posisi kedua.

Jika Australia tak kunjung berbenah bersama Popovic, maka potensi Socceroos untuk bisa lolos otomatis ke Piala Dunia 2026 via jalur Runner Up grup C bisa direbut oleh Timnas Indonesia.

Skuad Timnas Indonesia. (pssi.org)
Skuad Timnas Indonesia. (pssi.org)

Kesempatan Timnas Indonesia menyalip Australia di posisi kedua dan merebut tiket otomatis ke Piala Dunia 2026 pun cukup terbuka lebar.

Pasalnya, Australia tengah berada dalam laju kurang memuaskan bersama Popovic, dengan catatan satu kemenangan dan tiga hasil imbang di empat laga terakhirnya.

Dengan laju yang buruk itu serta cederanya para pemain pilar lawan, Timnas Indonesia bisa memanfaatkan kondisi ini untuk mengalahkan Australia, Kamis (20/3).

Jika bisa mengalahkan Australia, Timnas Indonesia otomatis akan merebut posisi kedua grup C dan unggul dua poin dari Socceroos di tabel klasemen.

Sejarah panjang pertemuan antara Timnas Indonesia dan Timnas Australia menunjukkan dominasi tim Negeri Kanguru atas skuad Garuda.

Berdasarkan data statistik dari 11v11, kedua tim telah bertemu sebanyak 20 kali sejak 17 November 1967, dengan Indonesia hanya mencatat satu kemenangan dan 15 kali mengalami kekalahan.

Satu-satunya kemenangan Indonesia atas Australia terjadi lebih dari empat dekade lalu, tepatnya pada 30 Agustus 1981 di Stadion Gelora 10 November Surabaya dalam ajang kualifikasi Piala Dunia 1982. Saat itu, gol telat Herry Risdianto memastikan kemenangan tipis 1-0 bagi Indonesia.

Namun, sejak kemenangan bersejarah tersebut, Garuda belum lagi mampu mengulang hasil serupa dalam 10 pertemuan selanjutnya, dengan hanya meraih dua hasil imbang dan delapan kekalahan.

Salah satu hasil imbang yang memberikan harapan terjadi dalam pertemuan terakhir kedua tim pada 10 September 2024 dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup C.

Bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Indonesia berhasil menahan Australia dengan skor 0-0. Hasil tersebut menandakan peningkatan performa skuad Garuda yang saat itu masih ditangani Shin Tae-yong, sementara Australia tetap dipimpin oleh Graham Arnold.

Sebelum hasil imbang tersebut, pertemuan sebelumnya antara kedua tim di Piala Asia 2023 Qatar berakhir dengan kekalahan telak bagi Indonesia. Pada laga babak 16 besar, Indonesia harus mengakui keunggulan Australia dengan skor 0-4.

Namun, jika melihat perkembangan yang terjadi sepanjang tahun 2024, performa Indonesia menunjukkan grafik yang meningkat, baik dari segi permainan maupun peringkat FIFA.

Pada awal tahun 2024, saat Indonesia menghadapi Australia di Piala Asia, posisi Indonesia di peringkat FIFA masih di angka 146. Namun, usai hasil imbang melawan Australia dan sebelumnya menahan Arab Saudi 1-1 di Jeddah, peringkat Garuda naik ke posisi 129 dunia.

Meski sempat turun ke posisi 130 setelah hasil kurang memuaskan melawan Bahrain (2-2) dan China (1-2) pada Oktober, Indonesia kembali memperbaiki peringkatnya menjadi 127 usai kemenangan meyakinkan 2-0 atas Arab Saudi di SUGBK.

Menjelang akhir 2024, Indonesia gagal mempertahankan tren positifnya setelah hasil mengecewakan di ASEAN Cup 2024 dengan skuad U-22, yang menyebabkan peringkatnya kembali turun ke posisi 129 dunia.

Namun, secara keseluruhan, perkembangan ini menunjukkan potensi besar bagi Indonesia untuk meraih hasil lebih baik di kualifikasi Piala Dunia 2026.

Kini, harapan Indonesia untuk mengukir kemenangan kedua dalam sejarah melawan Australia semakin nyata. Pertandingan penting di Stadion Sepak Bola Sydney pada Kamis (20/3) pukul 16.10 WIB akan menjadi ujian sejauh mana perkembangan skuad Garuda dalam beberapa tahun terakhir.

Dengan performa yang semakin membaik dan persiapan matang, peluang Indonesia untuk mencatat sejarah baru terbuka lebar.

Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, menegaskan bahwa timnya telah melakukan persiapan maksimal untuk menghadapi laga ini. Ia optimis bahwa skuad Garuda dapat memberikan perlawanan sengit dan meraih hasil positif di kandang Australia.

(Felix Indra Jaya)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI