Panas! Ole Romeny Ngotot ke Marselino Ferdinan Gara-gara Satu Istilah

Kamis, 20 Maret 2025 | 06:31 WIB
Panas! Ole Romeny Ngotot ke Marselino Ferdinan Gara-gara Satu Istilah
Dua penggawa Timnas Indonesia, Ole Romeny dan Marselino Ferdinan, terlibat dalam perdebatan panas hanya karena satu istilah dalam sepak bola. (Kolase Instagram/@oleromeny dan @marselinoferdinan10)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua penggawa Timnas Indonesia, Ole Romeny dan Marselino Ferdinan, terlibat dalam perdebatan panas hanya karena satu istilah dalam sepak bola. Istilah apa itu?

Sebagai rekan setim baik di level klub dan tim nasional, Ole Romeny dan Marselino Ferdinan seharusnya memiliki hubungan dan komunikasi yang baik.

Nyatanya, bermain bersama di Oxford United dan Timnas Indonesia tak serta merta membuat dua pemain itu bisa sepakat satu sama lain.

Hal ini terlihat saat Ole Romeny dan Marselino Ferdinan terlibat dalam perdebatan panas. Perdebatan panas ini terjadi karena soal istilah dalam sepak bola.

Perdebatan itu terekam dalam video yang diunggah oleh Oxford United, di mana keduanya berdebat soal kata ‘umpan’ dalam bahasa Indonesia.

Dalam video tersebut, Ole Romeny mendapat pertanyaan mengenai arti kata ‘umpan’. Nah, Marselino ditugaskan untuk memberikan Clue atau petunjuk kepada rekannya itu.

Semula, Ole Romeny tak bisa menjawab arti kata ‘umpan’. Lalu Marselino pun memberikan petunjuk kepadanya dengan perumpamaan.

“Jika Anda menggiring bola, dan seseorang berteriak ke Anda,” kata Marselino saat memberikan petunjuk soal arti kata ‘umpan’.

Siapa sangka, Ole Romeny justru menyimpulkan bahwa ‘umpan’ berarti ‘terus bermain’ atau ‘saya bebas’ berdasarkan penjelasan jebolan akademi Persebaya itu.

Baca Juga: 5 Cara Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026

Karena eks FC Utrecht itu tak bisa menjawab, Marselino kemudian memberikan jawabannya jika ‘umpan’ itu berarti ‘Passing’ dalam sepak bola.

Marselino Ferdinan saat membela Timnas Indonesia di laga melawan Bahrain (pssi.org)
Marselino Ferdinan saat membela Timnas Indonesia di laga melawan Bahrain (pssi.org)

Mendengar jawaban tersebut, Ole Romeny seakan tak mau disalahkan dan menyebut jika jawabannya juga punya maksud yang sama dengan arti dari kata ‘umpan’.

“Jika saya bebas dan seseorang (atau) Anda menggiring bola melawan Australia, saya katakan ‘umpan’? “Tapi di bahasa Inggris, Anda katakan ‘Play, Play, Play’,” kata Ole Romeny.

Sanggahan dari Ole Romeny itu kemudian dipertegas oleh Marselino jika arti kata ‘umpan’ adalah ‘Passing’ dalam bahasa Inggris, dan membuat rekan setimnya itu mulai paham.

Terlepas dari perdebatan tersebut, Ole Romeny dan Marselino akan saling bahu-membahu saat Timnas Indonesia menghadapi Australia di lanjutan grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Kedua penggawa Oxford United ini bahkan telah bergabung dengan skuad Garuda di Sydney dan menjalani latihan singkat bersama para pemain lainnya.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyambut baik kehadiran Ole Romeny, Emil Audero, Dean James, dan Joey Pelupessy di Timnas Indonesia. (IG Ole Romeny)
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyambut baik kehadiran Ole Romeny, Emil Audero, Dean James, dan Joey Pelupessy di Timnas Indonesia. (IG Ole Romeny)

Hanya saja belum diketahui apakah Ole Romeny dan Marselino akan berduet di lini serang Timnas Indonesia atau tidak saat menghadapi Australia.

Timnas Indonesia bersiap menghadapi Australia dalam laga ketujuh Kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup C yang akan berlangsung di Stadion Sepak Bola Sydney, Kamis pukul 16.10 WIB. Pertandingan ini menjadi kesempatan bagi skuad Garuda untuk mengakhiri rekor buruk mereka melawan Australia sekaligus memperbesar peluang lolos ke putaran berikutnya.

Rekor Pertemuan: Indonesia Baru Sekali Menang dari 20 Laga

Berdasarkan data statistik 11v11, Indonesia telah menghadapi Australia sebanyak 20 kali sejak pertemuan pertama pada 17 November 1967. Dari jumlah tersebut, Timnas Garuda hanya mampu mencatat satu kemenangan, sementara 15 pertandingan berakhir dengan kekalahan dan empat laga lainnya berujung imbang.

Satu-satunya kemenangan Indonesia terjadi pada 30 Agustus 1981 dalam ajang kualifikasi Piala Dunia 1982. Bertanding di Stadion Gelora 10 November Surabaya, Indonesia berhasil mengalahkan Australia dengan skor 1-0 berkat gol Herry Risdianto di menit-menit akhir pertandingan.

Setelah kemenangan bersejarah itu, Indonesia tak lagi mampu menaklukkan Australia dalam 10 pertemuan selanjutnya. Dari hasil tersebut, dua laga berakhir imbang, sementara delapan lainnya berujung dengan kekalahan bagi skuad Garuda. Namun, harapan muncul saat kedua tim bertemu terakhir kali pada 10 September 2024 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. Dalam pertandingan yang juga merupakan bagian dari kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup C, Indonesia mampu menahan imbang Australia tanpa gol.

Performa Meningkat: Bukti Progres Tim Garuda

Jika menilik pertemuan sebelumnya, performa Timnas Indonesia menunjukkan peningkatan signifikan. Pada awal tahun 2024, Indonesia sempat mengalami kekalahan telak 0-4 dari Australia di babak 16 besar Piala Asia 2023 yang berlangsung di Qatar. Namun, perkembangan skuad asuhan Shin Tae-yong mulai terlihat pada laga berikutnya, termasuk saat berhasil menahan imbang Australia di SUGBK.

Tidak hanya dalam aspek permainan, progres Indonesia juga tercermin dalam ranking FIFA. Saat pertemuan pertama melawan Australia di tahun 2024, Indonesia masih menempati peringkat 146 dunia. Setelah berhasil menahan imbang Australia dan sebelumnya bermain seri 1-1 melawan Arab Saudi di Jeddah, peringkat Indonesia naik drastis ke posisi 129 dunia.

Sayangnya, Indonesia sempat turun ke peringkat 130 setelah mengalami hasil kurang memuaskan dalam pertandingan melawan Bahrain (2-2) dan China (1-2) pada Oktober. Namun, skuad Garuda kembali menunjukkan taringnya dengan kemenangan meyakinkan 2-0 atas Arab Saudi di SUGBK, yang membuat peringkat FIFA mereka naik ke posisi 127. Sayangnya, jelang akhir tahun 2024, Indonesia kembali turun ke peringkat 129 setelah gagal tampil maksimal di ASEAN Cup 2024 dengan skuad U-22.

Momentum Indonesia untuk Kemenangan Kedua

Dengan perkembangan yang terlihat dalam beberapa pertandingan terakhir, Timnas Indonesia memiliki peluang besar untuk mengakhiri dominasi Australia. Laga di Sydney menjadi kesempatan bagi skuad Garuda untuk mencatat kemenangan kedua mereka atas Socceroos dalam sejarah.

Patrick Kluivert, pelatih Timnas Indonesia, menyatakan keyakinannya terhadap kesiapan tim menghadapi laga krusial ini. Para pemain dikabarkan telah memahami strategi yang akan diterapkan dan siap memberikan perlawanan maksimal di lapangan.

"Saya pikir tim sudah siap. Mereka tahu apa yang kami harapkan besok, jadi kami tak sabar untuk memainkan pertandingan itu," ungkap Kluivert dalam konferensi pers sebelum pertandingan.

Dengan semangat yang tinggi dan peningkatan performa yang terus terlihat, laga ini bisa menjadi momen bersejarah bagi Timnas Indonesia dalam upaya mereka meraih tiket ke Piala Dunia 2026.

(Felix Indra Jaya)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI