Keputusan ini disebut-sebut berkaitan dengan pertandingan sebelumnya antara kedua negara. Dalam laga yang berakhir imbang 2-2, Bahrain dianggap memperoleh keuntungan dari sejumlah keputusan wasit yang dinilai merugikan Timnas Indonesia.
Kontroversi tersebut memicu gelombang reaksi dari para suporter Indonesia yang menyerbu media sosial dengan komentar-komentar bernada protes terhadap Bahrain dan penyelenggaraan pertandingan.
Tak hanya itu, situasi ini berujung pada permintaan dari pihak Bahrain untuk memindahkan lokasi pertandingan ke venue netral. Federasi Sepak Bola Asia (AFC) telah menolak permintaan tersebut, sehingga laga tetap digelar di Stadion Utama GBK sesuai jadwal semula.
Keputusan Bahrain untuk tidak membawa suporternya ke Jakarta bisa jadi merupakan langkah untuk menghindari potensi ketegangan di luar lapangan. Selain itu, absennya pendukung Bahrain juga dapat berdampak pada atmosfer pertandingan yang nantinya akan didominasi oleh suporter tuan rumah.
Hal ini tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi Timnas Indonesia yang mendapatkan dukungan penuh dari publiknya sendiri.
Di sisi lain, situasi ini juga menunjukkan bagaimana pengaruh media sosial dalam dunia sepak bola modern. Serangan siber dari warganet Indonesia terhadap Bahrain tampaknya memberikan tekanan psikologis yang cukup besar hingga memengaruhi keputusan federasi sepak bola negara tersebut dalam menyikapi laga tandang ke Indonesia.
Bagi Timnas Indonesia, laga melawan Bahrain menjadi kesempatan penting untuk mengamankan poin maksimal dalam perjuangan menuju Piala Dunia 2026. Dengan dukungan penuh dari ribuan suporter di SUGBK, skuad Garuda diharapkan bisa tampil optimal dan membuktikan kualitas mereka di hadapan lawan yang cukup tangguh.
Meski tanpa kehadiran suporter tim tamu, pertandingan ini diprediksi tetap berjalan ketat dan penuh gengsi. Timnas Indonesia harus tetap fokus untuk meraih kemenangan serta menjadikan laga ini sebagai momentum untuk semakin memperbesar peluang lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.
(Felix Indra Jaya)
Baca Juga: Emil Audero Klarifikasi Orangtua Sempat Tak Setuju Anaknya Bela Timnas Indonesia: Ayah Saya Senang