Timnas Indonesia Bisa Tiru! Begini Taktik Bahrain saat Kalahkan Australia

Arief Apriadi Suara.Com
Rabu, 19 Maret 2025 | 11:35 WIB
Timnas Indonesia Bisa Tiru! Begini Taktik Bahrain saat Kalahkan Australia
Timnas Indonesia bisa mengambil pelajaran dari keberhasilan Bahrain mengalahkan Australia di kandangnya tahun lalu. (pssi.org)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Timnas Indonesia bisa mengambil pelajaran dari keberhasilan Bahrain mengalahkan Australia di kandangnya tahun lalu.

Pada pertandingan pertama Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ronde ketiga, 5 September 2024, Bahrain secara mengejutkan mampu mengalahkan Australia 1-0.

Bahrain yang berstatus sebagai tim tamu saat itu menang berkat gol bunuh diri bek Australia, Harry Souttar, di menit ke-89.

Kemenangan Bahrain ini menjadi bukti jika Australia masih punya celah untuk dilumpuhkan meski bermain di kandangnya sendiri.

Saat menghadapi Australia tahun lalu, Bahrain yang dilatih Dragan Talajic, menggunakan pakem empat bek dalam formasi 4-4-2.

Kebetulan Patrick Kluivert juga berpotensi menggunakan skema yang sama dan Timnas Indonesia punya stok pemain belakang berkualitas.

Taktik yang digunakan Bahrain bertahan total dan melepaskan penguasaan bola untuk bermain lebih reaktif. Ini terlihat dari persentase Bahrain hanya 28 persen.

Skuad Bahrain di Gulf Cup 2024 (Instagram/gulf.cup)
Skuad Bahrain di Gulf Cup 2024 (Instagram/gulf.cup)

Saat menguasai bola, Bahrain memaksimalkan permainan dari sektor sayap dan melakukan serangan.

Bek sayap Bahrain akan melakukan pergerakan ke sisi sayap dengan maksimal yang diikuti oleh gelandang bergerak mendekat untuk menciptakan koneksi sehingga aliran bola tidak berhenti.

Baca Juga: Analisa: Ragnar Oratmangoen dan Justin Hubner Absen, Siapa Gantinya Lawan Australia

Bahrain sering kali menempatkan hingga empat pemain atau lebih di sisi sayap untuk melakukan kombinasi operan dan melakukan progresi.

Gol bunuh diri Australia juga awalnya tercipta berkat konsistensi permainan Bahrain dalam melakukan serangan dari sektor sayap.

Pemain-pemain Bahrain kerap memanfaatkan ruang kosong yang tercipta saat berada di sisi sayap sehingga bisa leluasa melepaskan umpan silang atau melakukan penetrasi ke kotak penalti Australia.

Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak menilai bahwa Australia punya kekurangan fatal jelang lawan timnas Indonesia. (Instagram/@socceroos)
Timnas Indonesia bisa mengambil pelajaran dari keberhasilan Bahrain mengalahkan Australia di kandangnya tahun lalu.
. (Instagram/@socceroos)

Jika melihat taktik yang diterapkan Bahrain, Timnas Indonesia punya materi pemain yang memadai untuk bisa melakukan strategi serupa.

Bek-bek sayap seperti Calvin Verdonk dan Kevin Diks punya kemampuan ofensif yang baik, ditopang oleh gelandang dengan visi mentereng macam Thom Haye dan Joey Pelupessy.

Tugas terakhir adalah memaksimalkan setiap peluang yang didapatkan saat berhasil menembus pertahanan Australia. Lini depan dan sektor kedua harus bisa menjalin koneksi yang rapi dan terorganisir agar peluang-peluang yang didapatkan berbuah jadi gol.

Kontributor: Aditia Rizki

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI