Mertua Pratama Arhan Jelaskan Alasan Tidak Ada Asisten Pelatih Lokal di Timnas Indonesia

Arif Budi Suara.Com
Rabu, 19 Maret 2025 | 10:18 WIB
Mertua Pratama Arhan Jelaskan Alasan Tidak Ada Asisten Pelatih Lokal di Timnas Indonesia
Mertua Pratama Arhan, Andre Rosiade ungkap alasan tidak ada asisten pelatih lokal di timnas Indonesia. (Dok. PSSI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mertua Pratama Arhan, Andre Rosiade justru menjadi orang yang menjelaskan mengapa tidak ada asisten pelatih lokal dalam tim kepelatihan timnas Indonesia.

PSSI menunjuk Patrick Kluivert menggantikan Shin Tae-yong untuk menangani skuad Garuda.

Kehadiran Patrick Kluivert dinilai bisa mendekatkan target skuad Garuda untuk lolos ke Piala Dunia 2026.

Apalagi pelatih asal Belanda tersebut dibantu oleh asisten yang punya reputasi apik seperti Alex Pastoor.

Namun yang menjadi pertanyaan adalah di dalam staf kepelatihan Kluivert, belum ada asisten pelatih lokal.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI fraksi Gerindra, Andre Rosiade. (Suara.com/Bagaskara)
Mertua Pratama Arhan, Andre Rosiade ungkap alasan tidak ada asisten pelatih lokal di timnas Indonesia. (Suara.com/Bagaskara)

Sebelumnya di era Shin Tae-yong ada Nova Arianto yang masuk dalam tim kepelatihan.

Hal tersebut diharapkan juga ada di era Patrick Kluivert untuk transfer ilmu yang ada.

PSSI pun telah memfasilitasi Patrick Kluivert mewawancarai delapan pelatih lokal.

Akan tetapi, sejauh ini tidak ada nama asisten pelatih lokal yang tergabung di skuad Garuda.

Baca Juga: Patrick Kluivert Akui Susah Kalahkan Australia

Hanya ada dua nama dari lokal yang mengisi kepelatihan tim Merah Putih, yaitu Sofie Imam Farizal (pelatih fisik) dan Alan Asyhar (dokter).

Nah, tidak adanya asisten pelatih lokal di timnas Indonesia kini dijelaskan oleh Andre Rosiade.

"Saya mengetahui Pak Erick sudah mencoba dan memberikan berbagai pelatih ke tim Kluivert, sudah banyak yang diwawancarai," ucap mertua Pratama Arhan dikutip dari Youtube Tvone.

Nah, ternyata dari deretan pelatih itu tidak ada yang dipilih karena kualitasnya dianggap kurang.

Zulkufli Syukur bertemu staf pelatih timnas Indonesia. (Instagram/@zulkifli_03_syukur)
Zulkufli Syukur bertemu staf pelatih timnas Indonesia. (Instagram/@zulkifli_03_syukur)

"Kenapa tidak dipilih? Informasi dari ordal yang saya dapatkan, Patrick Kluivert dan tim menganggap kualitas pelatih kita belum cukup dalam tim kepelatihan timnas Indonesia," jelas Andre Rosiade lagi.

Mertua Pratama Arhan tersebut mengatakan lebih lanjut bahwa PSSI tetap menginginkan pelatih lokal terlibat untuk transfer ilmu.

"Pak Erick itu menginginkan adanya keterlibatan pemain lokal untuk itu PSSI mengusulkan, mengajukan pelatih potensial," kata pria yang merupakan anggota DPR RI.

"Tapi bagi Patrick Kluivert dan tim dianggap belum masuk ke tim kepelatihan mereka," tukasnya.

Daftar Staf Pelatih Timnas Indonesia di Era Patrick Kluivert

Tim kepelatihan timnas Indonesia dipimpin oleh Patrick Kluivert sebagai juru taktik kepala.

Ia dibantu oleh tiga asisten yang juga berasal dari Belanda, yaitu Alex Pastoor, Denny Landzaat, dan Gerald Vanenburg.

Kemudian untuk daftar lainnya ada Quentin Jakoba sebagai pelatih fisik yang bertugas menjaga kebugaran pemain.

Ia memiliki rekam jejak mumpuni, termasuk pernah menangani Timnas Curaçao bersama Kluivert.

Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, terus memperkuat tim kepelatihannya dengan menambah enam asisten baru. (IG pengamatsepakbola)
Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, terus memperkuat tim kepelatihannya dengan menambah enam asisten baru. (IG pengamatsepakbola)

Dengan pengalaman sebagai pesepak bola di FC Eindhoven dan Kozakken Boys, serta sembilan caps di Timnas Curaçao (2016-2020), Quentin paham betul bagaimana meningkatkan daya tahan fisik pemain.

Pendekatan yang ia bawa diharapkan mampu mengangkat stamina dan performa Timnas Indonesia ke level lebih tinggi.

Kemudian Leo Echteld adalah sosok berpengalaman dalam dunia fisioterapi.

Ia pernah bekerja dengan klub-klub besar seperti Inter Milan dan AC Milan.

Sebagai pendiri pusat medis olahraga Fysiomed di Belanda, keahliannya dalam rehabilitasi cedera akan sangat membantu Timnas Indonesia dalam menghadapi tantangan berat di kompetisi internasional.

Fisioterapis lainnya adalah Chesley ten Oever yang punya pendekatan berbeda ketimbang Leo.

Fokus utama Chesley ten Oever adalah terapi manual, terutama dalam menangani nyeri otot dan cedera pada area tertentu seperti punggung, leher, serta pangkal paha.

Dengan metode yang menggabungkan fisioterapi dan pelatihan performa, Chesley akan membantu memastikan pemain tetap dalam kondisi prima.

Selanjutnya ada Jordy Kluitenberg bertanggung jawab dalam menganalisis rekaman pertandingan untuk memberikan wawasan taktis.

Dengan pengalamannya di klub Eredivisie seperti Heerenveen dan PEC Zwolle, serta kolaborasi dengan Kluivert di Adana Demirspor, keahliannya akan membantu Timnas Indonesia dalam meningkatkan strategi permainan.

Kemudian dua nama jadi pengembangan tim, yang pertama adalah Bram Berbruggen berperan dalam membangun keharmonisan dalam skuad.

Dengan latar belakang psikologi konseling dan pengalaman di Go Ahead Eagles serta Valencia CF, ia akan membantu meningkatkan dinamika tim serta pengembangan individu pemain.

Tim pengembang kedua adalah Regi Blinker, mantan pemain Feyenoord dan Celtic.

Setelah pensiun, ia mendirikan "Life After Football," sebuah majalah gaya hidup untuk pesepak bola profesional.

Kehadirannya di Timnas Indonesia membawa nilai lebih dalam membimbing pemain muda, baik dari segi mentalitas maupun pengalaman bermain di level tinggi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI