Suara.com - Kondisi rumput di Stadion Sydney, tempat berlangsungnya laga Australia vs Timnas Indonesia dalam laga ketujuh Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia jadi sorotan.
Sorotan itu justru hadir dari kubu tuan rumah melalui pelatih Australia, Tony Popovic. Dia menyebut jika venu yang juga punya nama Stadion Allianz ini tidak berada pada kualitas terbaik jelang menjamu Indonesia, 20 Maret 2025.
Terlihat pada foto-foto yang diambil oleh media Australia, Australian Associated Press dikutip dari Inner East Review, Senin (17//3/2025), menunjukkan jika lapangan Stadion Sydney banyak terdapat tambalan rumput.
Kondisi ini disebabkan intensitas pemakaian stadion ini yang terlalu sering dan padat. Pasalnya, stadion ini digunakan bersama oleh NSW Waratahs dari Super Rugby, tim A-League Men Sydney FC, dan Sydney Roosters dari NRL.
Bahkan empat hari sebelum laga Timnas Indonesia vs Australia atau pada 16 Maret kemarin, stadion tersebut menjadi venue pertandingan Liga Australia antara Sydney FC vs Wellington Phoenix.
“Kondisi ini sayangnya tidak bisa kami kontrol. Kami memiliki stadion multifungsi di Australia dan jika pertandingan hari Kamis (Australia vs Indonesia) tidak ada, Sydney juga tetap bermain pada Sabtu malam, jadi itu tidak akan mengubah situasi,” kata Popovic dilansir Inner East Review.

“Jadi tidak ada waktu yang jelas, katakanlah dua minggu untuk memperbaiki lapangan,” jelasnya menambahkan.
“Bagi Socceroos itu bisa jadi ideal (waktu 2 minggu memperbaiki rumput lapangan), tetapi itu bukan situasi yang kami ingin alami,” ujarnya.
Keluhan soal kondisi lapangan di Stadion Sydney ini sudah diutarakan oleh pelatih klub Liga Korea Jeonbuk Motors, Gus Poyet.
Baca Juga: Bek Timnas Indonesia Jay Idzes: Kami Gak Boleh Nyerah, Main untuk Menang!
Pada 13 Maret lalu di ajang Liga Champions Asia II, Jeonbuk Motors bertamu ke markas Sydney FC itu dan akhirnya menelan kekalahan 2-3.
Sydney Football Stadium merupakan salah satu stadion serbaguna yang terletak di Moore Park, pinggiran Kota Sydney, New South Wales, Australia. Stadion ini dibangun untuk menggantikan stadion sebelumnya.
Saat ini, Sydney Football Stadium lebih dikenal sebagai Allianz Stadium karena kepentingan sponsorship. Stadion dengan kapasitas 42.500 penonton ini pertama kali dibuka secara resmi pada 28 Agustus 2022.
Setidaknya, ada beberapa pihak yang menggunakan stadion ini sebagai kandangnya. Mereka adalah Sydney Roster, klub rugby kebanggaan Sydney yang berkompetisi di ajang National Rugby League.
Selain itu, ada pula New South Wales Waratahs yang bermain di ajang Super Rugby. Adapun di kancah sepak bola, Sydney FC yang berkompetisi di ajang A-League turut menggunakan stadion berkualitas tersebut.
Kualitas yang dimiliki Sydney Football Stadium memang tak main-main. Karena fasilitasnya, stadion ini menjadi salah satu venue utama yang digunakan untuk menghelat Piala Dunia Wanita 2023 yang berlangsung di Australia.
Dampak bagi Timnas Indonesia
Dengan kondisi lapangan yang banyak tambalan rumput, laga antara Australia dan Indonesia bisa saja berjalan lebih sulit dari yang diharapkan.
Lapangan yang tidak ideal berpotensi mempengaruhi gaya permainan kedua tim, terutama bagi Timnas Indonesia yang mungkin lebih mengandalkan operan pendek dan permainan cepat.
Meski demikian, Timnas Indonesia tetap harus beradaptasi dengan kondisi yang ada dan mempersiapkan strategi terbaik.
Sebagian besar skuad Timnas Indonesia sudah tiba di Sydney jelang pertandingan yang akan berlangsung pada Kamis (20/3/2025). Sebanyak 17 pemain sudah hadir di Negeri Kanguru.
Laga kontra Australia sangat penting bagi skuad Garuda dalam upaya mereka melaju lebih jauh di kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dengan segala tantangan yang ada, anak asuh Shin Tae-yong harus fokus pada performa di lapangan dan berusaha meraih hasil positif meskipun harus bermain di atas lapangan yang kurang ideal.
Kontributor: Aditia Rizki