Suara.com - Penyerang timnas Indonesia, Rafael Struick menegaskan bahwa skuad Garuda akan membuktikn bisa meraih kemenangan lawan Australia.
Timnas Indonesia dipandang sebelah mata jelang lawan Australia, Kamis (20/3/2025).
Rafael Struick mengakui bahwa tim Merah Putih memang tak diunggulkan.
Pasalnya dari sejarah pertemuan dua pertandingan terakhir menunjukkan hal tersebut.
Timnas Indonesia kalah 0-4 atas Australia di babak 16 besar Piala Asia 2023 lalu.

"Kami bermain di Piala Asia dan kalah 4-0, tapi itu awal proses ini," ucap Rafael Struick.
"Pada pertandingan itu, dalam 20 menit awal kami bermain kuat dan seharunya bisa cetak gol."
"Namu, setelah itu Australia lebih banyak mengendalikan permainan dan Anda bisa melihat kualitas yang mereka miliki dengan mencetak empat gol," tambah penyerang 21 tahun tersebut.
Sedangkan di pertemuan pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026, Rafael Struick dkk cuma bisa menahan imbang.
Baca Juga: Adu Mentereng Staf Pelatih Timnas Indonesia vs Timnas Australia, Siapa Lebih Hebat?
"Tapi saat pertemuan berikutnya, hasilnya 0-0 di Kualifikasi Piala Dunia dan menurut saya itu hasil yang adil," jelas Struick.
"Itu bisa saja berakhir dengan hasil lain karena bukan penampilan terbaik kami atau mereka, tapi atmosfer stadion (GBK) luar biasa," sambungnya.
Kini timnas Indonesia akan melawan Australia lagi, laga tersebut dianggap tidak akan mudah.
"Mendapatkan satu poin dari laga itu adalah hasil baik bagi kami, tapi saya pikir pertandingan berikutnya akan sulit," kata mantan pemain ADO Den Haag itu.
Nah, dengan status tidak diunggulkan atau underdog, Rafael Struick percaya bahwa timnas Indonesia bisa meraih kemenangan.
"Saya pikir kami tim yang tidak diunggulkan, tapi kami sudah menunjukkan dan akan membuktikan bahwa kami bisa meraih hasil di sana," beber pemain yang kini berkarier di Brisbane Roar.

"Kami akan melakukan segalanya untuk meraih tiga poin," tukasnya.
Rafael Struick Minim Menit Bermain
Penyerang timnas Indonesia, Rafael Struick tidak banyak mendapatkan banyak menit bermain di Brisbane Roar.
Sebelumnya ia membuat langkah berani dengan meninggalkan ADO Den Haag ke Brisbane Roar.
Pemain 21 tahun tersebut datang ke Australia untuk dapat menit bermain.
"Ketika datang ke sini (Australia) rencananya adalah untuk bermain lebih banyak," ucap Rafael Struick dikutip dari Omroep West.
"Kemudian terus mengembangkan diri, saya ingin bermain lebih banyak game di sini," beber penyerang timnas Indonesia.
Akan tetapi, rencana tersebut tidak sesuai kenyataan karena eks ADO Den Haag justru melempem di Brisbane Roar.
Walau sempat rutin bermain di awal kedatangannya, tapi di enam pertandingan terakhir ini Rafael Struick justru menghilang tak pernah diberi kesempatan.

Rafael Struick blak-blakan terkait masalah yang dihadapinya di Australia. Ada dua faktor yang menghambatnya.
"Pertama-tama, cuaca. Hari ini 37 derajat celcius. Jadi kami berlatih lebih awal dan selesai lebih awal," ucap Rafael Struick.
Selain itu, kompetisi di Australia dianggap terlalu mengandalkan fisik, beda dengan Belanda yang lebih taktikal.
"Bagi saya itu bagus untuk jujur, saya memikirkan lebih banyak fisik daripada di Liga Belanda," beber Struick.
Maka dari itu, dengan situasi tersebut Rafael Struick justru terancam dari posisi starter di timnas Indonesia.
Terlebih skuad Garuda mendapatkan amunisi baru di sisi penyerangan.
Adalah Ole Romeny yang bisa menggeser posisi Rafael Struick sebagai ujung tombang timnas Indonesia.