"Ketika datang ke sini (Australia) rencananya adalah untuk bermain lebih banyak," ucap Rafael Struick dikutip dari Omroep West.
"Kemudian terus mengembangkan diri, saya ingin bermain lebih banyak game di sini," beber penyerang timnas Indonesia.
Akan tetapi, rencana tersebut tidak sesuai kenyataan karena eks ADO Den Haag justru melempem di Brisbane Roar.
Walau sempat rutin bermain di awal kedatangannya, tapi di enam pertandingan terakhir ini Rafael Struick justru menghilang tak pernah diberi kesempatan.

Rafael Struick blak-blakan terkait masalah yang dihadapinya di Australia. Ada dua faktor yang menghambatnya.
"Pertama-tama, cuaca. Hari ini 37 derajat celcius. Jadi kami berlatih lebih awal dan selesai lebih awal," ucap Rafael Struick.
Selain itu, kompetisi di Australia dianggap terlalu mengandalkan fisik, beda dengan Belanda yang lebih taktikal.
"Bagi saya itu bagus untuk jujur, saya memikirkan lebih banyak fisik daripada di Liga Belanda," beber Struick.
Maka dari itu, dengan situasi tersebut Rafael Struick justru terancam dari posisi starter di timnas Indonesia.
Baca Juga: Adu Mentereng Staf Pelatih Timnas Indonesia vs Timnas Australia, Siapa Lebih Hebat?
Terlebih skuad Garuda mendapatkan amunisi baru di sisi penyerangan.