Suara.com - Timnas Australia akan menghadapi Timnas Indonesia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan skuad yang diperkuat delapan pemain yang sebelumnya tampil di Piala Dunia 2022.
Duel ini akan berlangsung di Stadion Sydney Football pada Kamis (20/3) sore dan menjadi laga krusial bagi kedua tim dalam persaingan merebut tiket menuju putaran final Piala Dunia.
Delapan pemain yang kembali dipercaya membela Socceroos dalam pertandingan ini adalah Mathew Ryan, Mitchell Duke, Jackson Irvine, Aziz Behich, Kye Rowles, Fran Caracic, Marco Tillo, dan Craig Goodwin.
Nama-nama ini bukan hanya sekadar pemain pelengkap, tetapi juga menjadi tulang punggung tim dalam berbagai turnamen internasional sebelumnya.
Kehadiran mereka tentu akan menambah kekuatan bagi tim asuhan Graham Arnold dalam menghadapi Indonesia yang tengah menunjukkan peningkatan performa.
Kapten tim Australia di Piala Dunia 2022, Mathew Ryan, masih dipercaya sebagai penjaga gawang utama.
Pengalaman dan kepemimpinannya di bawah mistar akan menjadi aset berharga bagi timnya dalam menghadapi gempuran lini serang Indonesia yang kini lebih bervariasi dengan hadirnya sejumlah pemain naturalisasi.
Ryan, yang saat ini bermain untuk klub AZ Alkmaar di Eredivisie Belanda, dikenal memiliki refleks cepat dan kemampuan membaca permainan yang sangat baik.
![Kiper Australia Mathew Ryan menegaskan bahwa ia dan rekan-rekannya tidak mau meremehkan Timnas Indonesia [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/09/07/48624-mathew-ryan.jpg)
Di lini serang, Australia kembali diperkuat oleh Mitchell Duke yang sempat absen dalam beberapa laga terakhir.
Baca Juga: Bismillah Timnas Indonesia Jangan Nyusul, Daftar Negara Terancam Gagal Lolos Piala Dunia 2026
Penyerang berusia 31 tahun ini dikenal memiliki kemampuan duel udara yang mumpuni serta naluri mencetak gol yang tinggi.
Kehadirannya dipastikan akan menjadi tantangan berat bagi lini pertahanan Indonesia yang harus bekerja ekstra keras untuk meredam ancaman dari sang striker.
Jackson Irvine juga tetap menjadi bagian dari skuad Socceroos untuk pertandingan ini. Pemain yang berposisi sebagai gelandang ini memiliki peran penting dalam mengatur ritme permainan timnya.
Dengan kemampuannya yang kuat dalam bertahan maupun menyerang, Irvine menjadi ancaman serius bagi Indonesia, terutama di lini tengah yang akan menjadi sektor kunci dalam laga nanti.
Saat ini, Australia menempati peringkat kedua di klasemen grup dengan tujuh poin.

Sementara itu, Indonesia berada di posisi ketiga dengan enam poin, sama dengan perolehan poin Arab Saudi, Bahrain, dan China.
Persaingan di grup ini sangat ketat, sehingga setiap pertandingan menjadi sangat menentukan dalam perebutan tiket ke babak berikutnya.
Pada pertemuan pertama di Jakarta, kedua tim bermain imbang tanpa gol. Hasil tersebut menunjukkan bahwa Indonesia mampu memberikan perlawanan sengit kepada Australia, yang di atas kertas lebih diunggulkan.
Namun, kali ini Socceroos memiliki keuntungan bermain di kandang sendiri dengan dukungan penuh dari para suporter mereka.
Di sisi lain, Timnas Indonesia tidak datang tanpa persiapan. Tim Garuda membawa sejumlah pemain baru yang diyakini dapat memberikan dimensi berbeda dalam permainan mereka.
Pelatih Shin Tae-yong diperkirakan akan mengandalkan kombinasi pemain muda berbakat dan pemain naturalisasi untuk meningkatkan peluang timnya mencuri poin di laga tandang ini.
Indonesia sendiri tengah mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir dengan banyaknya pemain yang merumput di luar negeri.
Nama-nama seperti Marselino Ferdinan, Sandy Walsh, dan Rafael Struick menjadi bagian dari skuat yang berpotensi memberi kejutan bagi Australia.
Dengan strategi yang tepat, Indonesia bisa saja mengulang kesuksesan menahan imbang tim kuat seperti yang terjadi di pertemuan pertama.
Laga ini juga akan menjadi ajang pembuktian bagi kedua pelatih. Graham Arnold di kubu Australia memiliki pengalaman lebih dalam menangani tim-tim besar, tetapi Shin Tae-yong telah menunjukkan keahliannya dalam meramu strategi yang efektif melawan tim-tim tangguh.
Dengan taktik yang tepat dan semangat juang tinggi, Indonesia bisa memberikan perlawanan sengit kepada tuan rumah.
Secara keseluruhan, duel Australia kontra Indonesia ini tidak hanya menjadi ajang perebutan poin penting, tetapi juga menjadi pembuktian seberapa jauh perkembangan sepak bola Indonesia di level internasional.
Dengan hasil imbang di pertemuan pertama, Indonesia tentu ingin setidaknya mengulangi hasil serupa atau bahkan mencuri kemenangan di kandang lawan. Namun, Australia yang memiliki pengalaman lebih di panggung besar tidak akan membiarkan hal itu terjadi dengan mudah.
Dengan persaingan ketat di grup ini, hasil dari pertandingan ini akan sangat berpengaruh pada peluang masing-masing tim untuk lolos ke babak berikutnya.
Para penggemar sepak bola Indonesia tentu berharap tim Garuda bisa tampil maksimal dan membawa pulang hasil positif dari laga ini. Sementara itu, bagi Australia, kemenangan akan semakin memperkokoh posisi mereka dalam persaingan menuju Piala Dunia 2026.
Prabowo Siapkan Infrastruktur dan Strategi untuk Bawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia
Pemerintah Indonesia semakin serius dalam membangun ekosistem sepak bola nasional yang kompetitif di tingkat dunia. Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk membawa Tim Nasional Indonesia ke Piala Dunia melalui berbagai langkah strategis.
Saat meresmikan 17 stadion di Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Prabowo menyampaikan bahwa target utama pemerintah adalah memastikan Indonesia bisa lolos kualifikasi dan bertanding di ajang sepak bola paling bergengsi itu.
Peningkatan Infrastruktur dan Pembinaan Atlet
Sebagai bagian dari strategi besar ini, pemerintah telah melakukan renovasi dan pembangunan stadion yang memenuhi standar FIFA.
Langkah ini diharapkan dapat memberikan fasilitas yang layak bagi para pemain dan meningkatkan kualitas kompetisi di dalam negeri.
Selain infrastruktur, pemerintah juga menaruh perhatian pada pembinaan atlet sejak usia dini, penguatan klub-klub amatir, serta optimalisasi liga nasional.
Upaya ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem sepak bola yang berkelanjutan dan menghasilkan pemain berbakat yang mampu bersaing di kancah internasional.
Sinergi Pemerintah dan PSSI
Dalam pidatonya, Prabowo menyoroti pentingnya kerja sama antara pemerintah, eksekutif, dan legislatif dalam mendukung perkembangan sepak bola nasional.
Regulasi yang lebih sederhana serta peningkatan fasilitas dinilai krusial agar PSSI dapat membentuk timnas yang lebih kompetitif.
Sepak bola bukan sekadar olahraga, tetapi juga simbol harga diri bangsa.
Hal ini sejalan dengan pandangan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang menekankan bahwa kekuatan fisik dan mental menjadi pondasi utama bagi negara yang ingin berdaya saing di tingkat global.
Target 20 Stadion Baru dalam Tiga Tahun
Sebagai bentuk dukungan konkret, pemerintah telah menyelesaikan renovasi 17 stadion di berbagai daerah.
Dari jumlah tersebut, 16 stadion mengalami pembaruan total, sedangkan satu stadion dibangun dari nol.
Tak berhenti di situ, dalam dua hingga tiga tahun mendatang, pemerintah menargetkan pembangunan 20 stadion baru.
Langkah ini bertujuan memastikan setiap kabupaten memiliki fasilitas olahraga yang memadai, sehingga pembinaan pemain dapat dilakukan secara merata di seluruh Indonesia.
Beberapa stadion yang telah direnovasi meliputi Stadion Kanjuruhan (Kabupaten Malang), Stadion Bumi Sriwijaya (Palembang), Indomilk Arena (Kabupaten Tangerang), Pakansari (Kabupaten Bogor), Wibawa Mukti (Kabupaten Bekasi), Patriot Candrabhaga (Kota Bekasi), Gelora Bandung Lautan Api (Kota Bandung), Maguwoharjo (Kabupaten Sleman), Jatidiri (Kota Semarang), hingga Stadion B.J. Habibie (Kota Parepare).
Mewujudkan Ambisi Sepak Bola Indonesia
Dengan pembangunan infrastruktur, pembinaan atlet, serta dukungan regulasi yang lebih kondusif, Indonesia semakin optimistis bisa mempercepat kemajuan sepak bola nasional.
Pemerintah berharap langkah-langkah ini dapat memperbesar peluang timnas berlaga di Piala Dunia dan membangun generasi pesepak bola yang mampu bersaing di tingkat global.