Suporter Bahrain Tak Mau Beli 3000 Tiket Pertandingan Kontra Timnas Indonesia di Stadion GBK

Selasa, 18 Maret 2025 | 03:20 WIB
Suporter Bahrain Tak Mau Beli 3000 Tiket Pertandingan Kontra Timnas Indonesia di Stadion GBK
Direktur GSI Marsal Masita (tengah) saat ditemui di Pantai Indah Kapuk (suara.com/Adie Prasetyo Nugraha).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PSSI memberikan kuota 3000 tiket untuk suporter Bahrain saat dijamu Timnas Indonesia dalam lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta pada 25 Maret mendatang. Tapi, tidak ada yang membeli tiket tersebut.

Hal ini seperti disampaikan oleh Direktur Utama PT Garuda Sepak Bola Indonesia (GSI), Marsal Masita. Ia menjelaskan Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) tidak mengambil slot 3000 tiket untuk tim tamu.

PSSI sudah memberikan waktu agar BFA mengambil slot itu. Tetapi, hingga batas waktu yang ditentukan mereka tidak memberikan kabar lebih jauh.

Oleh sebab itu, PSSI memutuskan untuk menjual kuota untuk suporter Bahrain buat penonton umum. Tentu semuanya sudah diborong oleh pendukung Timnas Indonesia.

"Kami memberikan slot 3000 tiket kepada Bahrain. Tapi sampai hari H mereka tidak mengambil sama sekali," kata Marsal kepada awak media termasuk Suara.com di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, pada Senin (17/3/2025).

"Jadi kami tidak bisa menunggu. Kami harus sesuai deadline. Jadi 3000 tiket itu terpaksa kami jual. Jadi tiket itu termasuk yang kami umumkan," jelasnya.

PSSI dalam hal ini sudah membuka agar suporter Bahrain bisa hadir. Namun, mereka seperti tidak berminat menyaksikan laga melawan Timnas Indonesia di Stadion GBK.

Bahrain vs Timnas Indonesia (IG FIFA)
Bahrain vs Timnas Indonesia (IG FIFA)

"Kami sudah kasih kesempatan, sudah ada tenggat waktu, tapi sampai tenggat waktu ada, mereka tidak mengambil. Ya sudah," ucap Marsal.

Namun, ada kans suporter Bahrain membeli tiket dari jalur resmi seperti penonton pada umumnya. Mengenai hal tersebut ia masih belum menerima informasi apapun.

Baca Juga: Erick Thohir Soal Target Menang Timnas Indonesia: Hayo Jangan Bohong!

"Saya tidak tahu kalau masuknya jalur resmi," ucap Marsal.

"Federasi Sepak Bola Bahrain yang kami berikan alokasi tiket tersebut tidak diambil oleh mereka," pungkasnya.

Sebelum menghadapi Bahrain, Timnas Indonesia akan bertandang ke markas Australia. Duel kedua kesebalasan berlangsung di di Sydney Football Stadium pada 20 Maret.

Penampakan Tiket Bahrain vs Timnas Indonesia: 1700 Ludes Dibeli Suporter Merah Putih [Instagram @bsn.bh]
Penampakan Tiket Bahrain vs Timnas Indonesia: 1700 Ludes Dibeli Suporter Merah Putih [Instagram @bsn.bh]

Timnas Indonesia membutuhkan poin dari dua pertandingan tersebut buat menjaga asa lolos langsung ke Piala Dunia 2026. Saat ini, Jay Idzes dan kawan-kawan menduduki posisi tiga klasemen sementara Grup C dengan 6 poin.

Kalah 1 angka dari Australia di peringkat kedua. Jika ingin melaju langsung ke Piala Dunia 2026, tim Merah Putih harus finish di urutan kedua klasemen akhir Grup C.

Tentu tidak mudah mengalahkan Australia di kandangnya sendiri. Selain itu, Timnas Indonesia juga tak bisa menurunkan Ragnar Oratmangoen dan Justin Hubner karena akumulasi kartu.

Dengan persiapan yang matang dan dukungan penuh dari staf pelatih serta para pemain senior, Timnas Indonesia diharapkan dapat tampil maksimal dalam dua laga penting ini.

Jika semua elemen dalam tim bisa bersinergi dengan baik, peluang untuk mencetak sejarah dan tampil di Piala Dunia 2026 semakin terbuka lebar.

Target Lolos Piala Dunia 2026

Penyerang Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen berduel dengan pemain Bahrain dalam matchday ketiga Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Nasional Bahrain, Kamis (10/10/2024) malam WIB. [Dok [PSSI]
Penyerang Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen berduel dengan pemain Bahrain dalam matchday ketiga Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Nasional Bahrain, Kamis (10/10/2024) malam WIB. [Dok [PSSI]

Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan ambisinya untuk membawa Tim Nasional (Timnas) Sepak Bola Indonesia tampil di Piala Dunia.

Dalam peresmian 17 stadion di Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, ia menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan kualitas sepak bola nasional.

Sebagai bagian dari upaya ini, pemerintah akan fokus pada pembinaan atlet, renovasi serta pembangunan stadion berstandar FIFA, dan pengembangan kembali klub serta liga amatir.

Presiden juga meminta dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, eksekutif, dan legislatif, agar regulasi yang mendukung penguatan Timnas dapat dipermudah.

Menurut Prabowo, sepak bola bukan sekadar olahraga, tetapi juga simbol harga diri sebuah bangsa.

Ia menekankan bahwa negara yang kuat harus memiliki masyarakat yang sehat secara fisik dan mental.

Oleh karena itu, penguatan infrastruktur dan pembinaan atlet menjadi langkah strategis dalam membangun Indonesia yang lebih tangguh di kancah internasional.

Pemerintah menargetkan pembangunan 20 stadion baru dalam dua hingga tiga tahun ke depan.

Setiap kabupaten diharapkan memiliki fasilitas stadion yang memadai untuk mendukung perkembangan sepak bola nasional.

Pada periode 2023—2024, Kementerian Pekerjaan Umum telah menyelesaikan renovasi 17 stadion di berbagai daerah, dengan 16 di antaranya merupakan perbaikan stadion lama dan satu merupakan stadion baru.

Peresmian stadion-stadion ini dilakukan secara serentak dari Gelora Delta Sidoarjo.

Beberapa stadion yang telah direnovasi meliputi Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Stadion Bumi Sriwijaya di Palembang, Stadion Indomilk Arena di Kabupaten Tangerang, Stadion Pakansari di Kabupaten Bogor, hingga Stadion Gelora Bandung Lautan Api di Kota Bandung.

Stadion lainnya termasuk Stadion Maguwoharjo di Kabupaten Sleman, Stadion Jatidiri di Kota Semarang, serta beberapa stadion di berbagai kota dan kabupaten lainnya di Indonesia.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar pemerintah untuk menciptakan tim sepak bola nasional yang lebih kompetitif, dengan infrastruktur memadai dan sistem pembinaan yang lebih baik.

Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah dan stakeholder sepak bola, Indonesia diharapkan bisa bersaing di level dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI