Erick Thohir Singgung Kevin Diks dan Sandy Walsh: Saya Tidak Tahu

Arief Apriadi Suara.Com
Senin, 17 Maret 2025 | 13:10 WIB
Erick Thohir Singgung Kevin Diks dan Sandy Walsh: Saya Tidak Tahu
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengaku tidak tahu dan tak mau menanyakan alasan Patrick Kluivert mencoret Asnawi Mangkualam dari Timnas Indonesia. [Dok. IG Erick Thohir]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa pemilihan pemain untuk Timnas Indonesia sepenuhnya berada di tangan pelatih kepala, Patrick Kluivert. Pernyataan itu merujuk pada keputusan dicoretnya Asnawi Mangkualam dari skuad.

Asnawi Mangkualam, yang merupakan kapten Timnas Indonesia di era kepelatihan Shin Tae-yong, kalah saing dari para pemain naturalisasi seperti Sandy Walsh, Kevin Diks hingga Eliano Reijnders.

Eks PSM Makassar yang sebelumnya menjadi andalan di posisi bek kanan, tidak termasuk dalam 30 pemain yang dipanggil oleh Kluivert untuk laga kontra Australia dan Bahrain dalam lanjutan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada 20 dan 25 Maret ini.

Padahal, Asnawi menunjukkan performa impresif bersama Port FC di Liga Thailand, bahkan terpilih sebagai salah satu dari 11 pemain terbaik paruh musim kompetisi tersebut.

Erick Thohir menekankan bahwa tidak ada intervensi dalam pemilihan pemain. Semua keputusan sepenuhnya diserahkan kepada pelatih kepala.

"Tergantung pelatih, bukan tergantung saya. Kan tidak ada pemain titipan," ujar Erick Thohir di Hotel Fairmont, Jakarta, Minggu (16/3/2025).

Pratama Arhan dan Asnawi Mangkualam (ig Bangkok United)
Pratama Arhan dan Asnawi Mangkualam (ig Bangkok United)

Absennya Asnawi membuka peluang bagi pemain lain di posisi bek kanan. Patrick Kluivert memanggil tiga pemain untuk posisi tersebut: Kevin Diks, Sandy Walsh, dan Eliano Reijnders.

Ketiganya dikenal memiliki kemampuan untuk menyisir sisi kanan lapangan, baik dalam bertahan maupun membantu serangan.

Kevin Diks, pemain berusia 28 tahun, menjadi pilihan utama untuk mengisi starting XI di posisi bek kanan. Diks dikenal sebagai pemain serbaguna yang mampu bermain sebagai bek tengah atau sedikit bergeser ke kanan.

Baca Juga: Hitung-hitungan Poin FIFA di Laga Australia vs Timnas Indonesia, Skuad Garuda Bisa Melejit

Sandy Walsh, yang baru-baru ini bergabung dengan Yokohama F. Marinos di Jepang, juga menjadi kandidat kuat untuk posisi bek kanan. Pengalamannya bermain di liga Eropa dan Asia memberikan nilai tambah bagi Timnas Indonesia.

Bek NEC Nijmegen, Calvin Verdonk tertawa saat membahas Patrick Kluivert, pelatih baru Timnas Indonesia. [Dok. IG Calvin Verdonk]
Bek NEC Nijmegen, Calvin Verdonk tertawa saat membahas Patrick Kluivert, pelatih baru Timnas Indonesia. [Dok. IG Calvin Verdonk]

Eliano Reijnders melengkapi daftar bek kanan yang dipanggil. Meskipun persaingan di posisi ini tidak seketat posisi lain, Reijnders tetap harus menunjukkan performa terbaiknya untuk mendapatkan tempat di starting XI.

Erick Thohir mengakui bahwa persaingan di beberapa posisi, termasuk bek kanan, sangat ketat. Ia menyebut nama-nama seperti Kevin Diks dan Sandy Walsh sebagai contoh pemain yang bersaing di posisi tersebut.

Namun, ia menegaskan bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan pelatih.

"Mungkin ada beberapa posisi. Di situ ada Kevin Diks, Sandy Walsh mungkin. Saya tidak tahu," kata Erick Thohir.

"Saya tidak berani bertanya atau membandingkan per individu. Sebab, semua kan menjadi satu strategi kepelatihan," tambahnya.

Timnas Indonesia saat ini berada di posisi ketiga klasemen sementara Grup C dengan 6 poin, tertinggal satu angka dari Australia di peringkat kedua.

Untuk menjaga asa lolos langsung ke Piala Dunia 2026, tim Merah Putih harus finis di urutan kedua klasemen akhir Grup C. Oleh karena itu, pertandingan melawan Australia dan Bahrain menjadi krusial.

Pertandingan pertama akan digelar di Sydney Football Stadium pada 20 Maret melawan Australia. Lima hari kemudian, Timnas Indonesia akan menjamu Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Kedua pertandingan ini diharapkan dapat memberikan poin maksimal bagi skuad Garuda untuk mengamankan tiket ke Piala Dunia 2026.

Absennya Asnawi Mangkualam juga menimbulkan pertanyaan mengenai siapa yang akan mengenakan ban kapten. Pada era Shin Tae-yong, Asnawi sering dipercaya sebagai kapten. Dengan ketidakhadirannya, beberapa nama muncul sebagai kandidat kapten, seperti Jay Idzes dan Jordi Amat.

Jay Idzes, bek tengah Venezia FC, pernah mengenakan ban kapten di klubnya dan menunjukkan kepemimpinan yang kuat. Sementara Jordi Amat, dengan pengalaman internasionalnya, juga layak dipertimbangkan.

Selain itu, bergabungnya pemain-pemain naturalisasi seperti Emil Audero, Joey Pelupessy, dan Dean James semakin memperkaya kedalaman skuad Timnas Indonesia.

Kehadiran mereka diharapkan dapat meningkatkan kualitas permainan tim, terutama dalam menghadapi lawan-lawan tangguh seperti Australia dan Bahrain.

Dengan komposisi pemain yang ada, Patrick Kluivert memiliki banyak opsi untuk meracik strategi terbaik. Fleksibilitas dan kedalaman skuad menjadi kunci dalam menghadapi jadwal padat dan lawan berat.

Diharapkan, keputusan-keputusan yang diambil dapat membawa Timnas Indonesia meraih hasil optimal dan mewujudkan impian tampil di Piala Dunia 2026.

Pada akhirnya, keputusan tidak memanggil Asnawi Mangkualam menunjukkan bahwa persaingan di tim nasional semakin kompetitif. Setiap pemain dituntut untuk terus meningkatkan performa agar dapat bersaing dan mendapatkan tempat di skuad utama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI